Seminar Nasional VII dan Rapat Tahunan Komhindo 2022, Kadishut Kalsel Sampaikan Ini

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan, Fathimatuzzahra, menghadiri acara Seminar Nasional VII Dan Rapat Tahunan Komunitas Manajemen Hutan Indonesia (KOMHINDO) Tahun 2022, di Hotel Grand Dafam Qmall Banjarbaru, Rabu (9/11/2022).

Seminar dengan mengangkay tema ‘Peluang Karbon Sebagai Komoditas Utama Pengelolaan Hutan Lestari’ ini diselenggarakan Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat. Dihadiri Sekjen Kemen LHK melalui sambungan video virtual, Perwakilan Ketua Umum Komhindo, Dekan dan Rektor Fahutan ULM, Perwakilan UPTD lingkup Dishut Prov Kalsel dan para Mahasiswa Fahutan ULM.

Dalam kesempatannya Kadishut Prov Kalsel Fathimatuzzahra, di Seminar tersebut bertindak sebagai pengantar tentang kehutanan di Kalimantan Selatan. Ia menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan khususnya Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor sangat serius menyikapi pembangunan kehutanan sebagai salah satu upaya meningkatkan cadangan karbon.

“Keseriusan ini sebagaimana tertuang dalam kebijakan Program Revolusi Hijau yang telah dicanangkan Gubernur Kalimantan Selatan pada tahun 2017 lalu dan ditegaskan melalui Perda Kalimantan Selatan Nomor 7 Tahun 2018 tentang Gerakan Revolusi Hijau,” kata Aya -akrab disapa.

 

 

Baca juga: 1.000 Lebih Warga Banjarbaru Nikmati Layanan Home Care

Dijelaskan Aya, gerakan Revolusi Hijau adalah aksi dalam rangka merubah prilaku masyarakat secara cepat dan tepat untuk peduli pada kualitas lingkungan. Hal itu dilakukan melalui kegiatan penanaman, dengan menggunakan pencegatan menyeluruh yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan, peningkatan daya dukung Daerah Aliran Sungai (DAS) dan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan.

“Gerakan Revolusi Hijau melalui kegiatan penanaman yang dilakukan bertujuan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas tutupan lahan yang bervegetasi, meningkatkan produktifitas lahan, meningkatkan IKLH secara langsung maupun tidak langsung, dan juga bertujuan untuk upaya meningkatkan cadangan karbon,” paparnya.

Dinas Kehutanan Provinsi Kalimatan Selatan juga sudah melakukan kegiatan secara rutin di Kalimantan Selatan. Tidak kurang dari 1.000 bibit tanaman setiap harinya ditanam. Sejak dicanangkannya Gerakan Revolusi Hijau pada tahun 2017 lalu Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan sudah melakukkan kegiatan penanaman dengan total seluas 129.000 HA.

“Namun evaluasi dan keberhasilannya masih kami laksanakan” lanjut Aya.

Ditambahkannya, ihwal kebijakan program perhutanan sosial saat ini telah memberikan ruang untuk masyarakat untuk turut memiliki andil dan berpartisipasi dalam mitigasi perubahan iklim khususnya disektor penggunaan lahan, perubahan penggunaan lahan dan kehutanan. Kebijakan perhutanan sosial juga memberikan ruang kepada masyarakat untuk berkontribusi menurunkan tingkat emisi gas rumah kaca.

Baca juga: Bayi yang Dibuang di Palam Dititip ke Panti Sosial Anak, Adopsi Tunggu Proses Pencarian Orangtua

“Pehutanan sosial juga dapat meningkatkan potensi karbon, karena melalui rehabilitasi lahan orang-orang yang dulunya dinyatakan haram untuk masuk hutan setelah adanya program perhutanan sosial mereka bisa mengelola hutannya dengan waktu tiga puluh lima tahun dan itu bisa diperpanjang apabila dari Kemen LHK menyatakan bahwa mereka layak untuk diperpanjang perizinan penggunaan perhutanan sosialnya,” tuntasnya.

Sebelumnya di acara Seminar Nasional VII Dan Rapat Tahunan Komunitas Manajemen Hutan Indonesia (KOMHINDO) Tahun 2022 tersebut juga diadakan kegiatan ‘Pengalungan Bunga Tanda Selamat Datang’ kepada para Pembicara Utama dan Pengantar yang berhadir.(Kanalkalimantan.com/al)

Reporter: al
Editor: kk